KBR68H, Jakarta - Barisan Relawan Jokowi Presiden 2014 (Relawan Jokowi atau Bara JP) akan “menculik” Megawati Soekarnoputri pada Jumat 16 Agustus 2013 pukul 09.00 WIB di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat. Megawati “diculik” sebagai simbol permohonan agar sebelum Pemilu legislatif mengumumkan pencalonan Jokowi sebagai Presiden 2014. Ini adalah replika sejarah ketika 16 Agustus 1945, Pemuda “menculik” Soekarno ke Rengas Dengkok, Karawang.

Tetapi, ini hanya sebuah teater/sandiwara. Meski berbau parodi politik, namun kita-kira demikian isi sanubari masyarakat di seluruh Nusantara. Kami mengundang masyarakat luas menghadiri acara ini,”ungkap aktor kawakan Roy Marten di Jakarta Selasa (13/8), dalam keterangan pers yang diterima KBR68H.
Roy, Ketua DPP Relawan Jokowi dan sutradara pementasan, yakin, Megawati dan masyarakat akan memaknai pementasan sebagai aspirasi.

Ketua Panitia Syafti Hidayat mengatakan, Relawan Jokowi memilih merayakan Hari Kemerdekaan Nasional dengan unik, sebagai media perjuangan untuk memuwujudkan perubahan.

“Ide dasar Relawan Jokowi adalah perubahan. Jadi kami bukan bermula dari fanatik Jokowi, tetapi perubahan melalui Jokowi,”ujar Syafti yang juga salah satu Ketua DPP Relawan.

Setelah pementasan, dilanjutkan orasi Roy Marten dan Muchtar Pakpahan, Ketua Umum Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) serta beberapa tokoh nasional. Dalam mengusung Jokowi, SBSI bersatu dengan Relawan, Muchtar menjadi Ketua Bidang Perburuhan. Ketua SBSI di ke-34 propinsi, ikut dalam kepengurusan tingkat wilayah. Ketua Forum Akademisi IT, Ketua Forum Penikmat Filsafat, akan bicara. Bersamaan dengan HUT RI, Relawan juga mengadakan deklarasi di Pontianak, TMP Tangerang, Sabtu 17/8. Di pinggir Kalimalang Minggu 25/8, di Medan (7/9).

Roy Marten tidak menampik adanya resistensi sebagian orang terhadap usulan Jokowi Capres 2014. Namun, karena Jakarta adalah bagian dari Indonesia, maka jawabnya sederhana saja: “Jakarta kehilangan apa dan Indonesia dapat apa? Siapa saja yang menjawab pertanyaan ini dengan jujur, niscaya akan mendukung Jokowi Presiden 2014.”katanya.

Menurut Syafti Hidayat, replika sejarah 1945 ke jaman sekarang dengan ‘menculik’ Megawati, seharusnya simbol pernyataan semua warga melek politik, jadi bukan hanya Relawan.

“Suka tidak suka, kini Megawati menjadi King Maker, dengan barisan pendukung Jokowi yang sangat solid. Tokoh lain tak usah dengki atas posisi Megawati yang dengan mudah bisa menggerakkan barisan nasionalis yang menjadi pendukung Jokowi,”ujarnya.

“Hati pemimpin sekarang sudah lama buta, matanya terkesima aroma kekuasaan. Mosok sih garis kemiskinan pada Maret 2013 hanya Rp 283.454 per kapita per bulan. Ini tidak masuk akal. Betul ada kenaikan 8,95% dari Maret 2012 lalu yang hanya Rp 260.173. Namun hanya seakan-akan membaik, padahal semua serba seakan-akan saja,”ujar Syafti Hidayat yang sebelum menjadi Relawan adalah tokoh golput tulen.

Langkah konkret Relawan, menggalang 15 juta tanda tangan (beserta KTP) untuk petisi kepada PDIP, agar sebelum Pileg mengumumkan Jokowi sebagai Capres 2014. “Tentu saja Relawan Jokowi akan mendukung PDIP dalam Pileg, asalkan sebelumnya sudah mengumumkan Jokowi menjadi Capres,”kata Roy Marten.

http://www.portalkbr.com/berita/beri...5970_6033.html

Inilah bukti nyata bahwa rakyat Indonesia sudah sangat inginkan pak jokowi jd presiden Indonesia. inilah bukti nyata dukungan kongkret rakyat indonesia untuk jokowi

salam Jokowi Presiden