Rumah kosong yang ditinggal mudik para penghuninya, tak bisa dipungkiri kerap menjadi sasaran empuk para maling.

Sejumlah hal yang luput dari perhatian pemilik, kerap kali dimanfaatkan para penjahat untuk membobol rumah.

Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Hengki Haryadi mengatakan, ada tiga hal yang menjadi patokan maling sebelum membobol rumah kosong.

"Para maling sudah bisa menciri rumah kosong yang ditinggal pemudik. Yang pertama adalah kondisi lampu yang kerap menyala berhari-hari, atau mati berhari-hari. Itu sudah bisa dipastikan rumah dalam keadaan kosong," kata Hengki, Rabu (7/8/2013).

Kedua, lanjutnya, banyaknya koran yang menumpuk di depan rumah.

"Karena pemiliknya pergi, otomatis tidak ada yang mengambil koran yang diantar. Ini juga menjadi ciri rumah kosong yang dipantau maling," jelas Hengki.

Ciri ketiga rumah kosong adalah dering telepon yang tidak kunjung diangkat.

"Jadi, maling-maling ini menyisir rumah-rumah mewah di suatu kawasan, lalu menelepon rumah tersebut. Nomornya mereka dapatkan dari buku telepon yellow pages," ungkap Hengki.

Karena itu, selain melakukan pengamanan rumah-rumah kosong, Hengki juga mengimbau para pemudik untuk membenahi tiga hal tadi sebelum pergi.

"Selama mudik, bisa berhenti berlangganan koran sementara. Lampu-lampu juga dinyalakan di tempat-tempat wajar. Kalau bisa, beli alat yang bisa mematikan lampu secara otomatis pada siang hari, dan putuskan sambungan telepon," papar Hengki.