Kaskus

Entertainment

takaminaholicAvatar border
TS
takaminaholic
Cerpen Ande Gan
"Berapa lama lagi?", aku sedikit kedinginan bertanya pada Miu yang baru saja datang dan duduk disampingku, dia nampak asyik sendiri mengagumi wajah kota ini saat menjelang fajar, angin yang berhembus kencang diatas sini tak mengganggunya sama sekali.
"Hmmm, tepat saat matahari terbit, dan kamu beruntung, Ajal sendiri yang menjemputmu...", Miu mempermainkan kedua kakinya sambil memandang lurus kearah horizon yang mulai dihiasi sulur warna cerah kekuningan.
"Seperti apa dia? Apakah seperti yang sering digambarkan orang?", Miu menoleh padaku sambil tersenyum simpul,
"Dia? Dia bisa jadi apa saja yang dia mau, yah tergantung pada suasana hatinya...", aku nyengir mendengar jawaban Miu, mungkinkah sang Ajal punya hati,
"Apa yang menungguku disana? Aku rasa aku tak pernah jadi sebaik yang diharapkan orang lain, seringkali mereka kecewa padaku...", Miu menonjok pelan bahuku sambil tersenyum penuh arti,
"Kamu akan tahu begitu sampai disana, apa kamu takut pergi kesana?", aku menggeleng pelan,
"Aku rasa banyak hal yang lebih buruk daripada kematian, yah aku kasihan pada mereka yang hidup tapi mati nuraninya, yang menutup mata dan telinga pada penderitaan sesamanya, yang tega melakukan segala cara untuk mendapatkan keinginannya, paling tidak aku tidak pernah menjual jiwaku demi semua yang pernah kudapatkan...", aku berdiri dan menghirup nafas dalam - dalam, dari sini aku melihat kebawah, kehidupan mulai menggeliat, berjalan seperti biasa, orang - orang ini angkuh dalam pengabaian, damai dengan ketidaktahuan, dan bersembunyi dibalik kerasnya hati.
"Sebentar lagi...", Miu berdecak kagum melihat matahari yang malu - malu untuk muncul,
"Memang harus begini, ya? Memang kadang sekedar kata - kata tidak cukup...", Miu mengangguk,
"Tindakan akan lebih mampu mengguratkan pesan dan kesan, eh kalau kamu bertemu dia, sampaikan salamku ya?", aku mengacungkan jempolku pada Miu,
"Pasti...", aku menjatuhkan diriku dari tepian atap gedung, angin berderu kencang ditelingaku, warna mengabur dimataku yang mulai berair, jantungku berdetak gila - gilaan karena adrenalin yang mengalir deras dalam darahku, kenangan demi kenangan membanjiri isi kepalaku, semuanya seolah terputar kembali dan aku hidup ditiap detiknya, mengalaminya, juga merasakannya, lagi. Tak ada yang kusesali, karena entah bagaimana aku bisa melihat senyum tipis diwajah seorang pria tua yang seolah mengulurkan tangan untuk menyambutku, ditengah pandangan dan jerit ngeri yang terdengar seperti lagu - lagu keras yang sering kudengarkan, ketika tubuhku sedikit lagi menghantam aspal, dan selesailah sudah, paling aku masuk berita di koran sore dan televisi lokal siang ini. Publikasi yang lumayan untuk anonim sepertiku...

Cerpen ane Gan, monggo dibaca dulu terus di Komen, thanks
Diubah oleh takaminaholic 13-08-2013 04:36
0
1K
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan