Mumpung masih dalam suasana lebaran, Ane mohon maap lahir bathin yaa agan-agan sekalian, maap kalo berkunjung ke threadnya kadang ga ninggalin jejak

Ini thread pertama ane ga, jadi maap banget kalo masih berantakan, masih belajar


Ane mau sharing postingan ane yang baru aja ane bikin di blog ane , sekalian berbagi


Mengeluh itu enak! Semua beban hilang!
Iya, tapi SEMU.




Banyak orang yang justru menumpahkan kekesalan, rasa bersalahnya, dan ketidaksukaan terhadap kejadian di sekitarnya dengan cara mengeluh bahkan mengumpat baik secara verbal maupun non verbal.

Contoh paling dekat, coba buka jejaring sosial agan sekalian, misal twitter/ fb, dengan gampangnya agan bakal menemukan keluhan-keluhan dan umpatan di halaman pertama, aren’t they?


Setiap orang punya cara tersendiri untuk menenangkan dirinya jika terjadi sesuatu yang mengancam atau membuat jiwanya dalam keadaan yang tidak nyaman. Ada yang diam, menyendiri, berteriak, atau lebih frontalnya memaki.
Sebelum melakukan hal-hal buruk, pernah ga sih kita renungkan kalau keluhan tersebut bukan menjadi penenang jiwa, malah justru menjauhkan kita untuk tetap bersyukur.

Beberapa hari terakhir, entah kenapa ane menjadi sangat sensitif, banyak keluhan orang-orang di sekitar yang justru jadi pembelajaran menarik bagi ane

Spoiler for SATU:

Ada yang cerita malu dianterin ibunya ke mana-mana, secara dia udah dewasa ntar dikata ga gaul ama temen-temennnya, tanpa dia sadari di luar sana banyak orang yang mengharap kasih sayang dari seorang ibu, udah ga punya ibu lagi bahkan ada yang waktu masih janin malah dibunuh ama ibunya sendiri. dia ga sadar betapa beruntungnya dia

Spoiler for DUA:

Ada yang mengeluh ga dikasih jajan tambahan buat modal buka puasa di luar ama teman-teman sekolahan dulu, tanpa dia sadari di luar sana banyak orang yang hanya buka puasa dengan air putih dan itu pun di dapat dari belas kasihan orang lain.

Spoiler for TIGA:

Ada yang mengeluh tiket pulang mudik mahal jadi ngabisin duit dari ortunya yang harusnya bisa dipake buat jatah shopping. Dia beruntung masih bisa berkumpul dengan keluarga, sementara ada sebagian orang yang justru ga tau mau pulang kemana, ga punya keluarga.
Waktu bersama keluarga itu jauh lebih mahal, Bung! Lebih mahal ketimbang baju buatan designer mancanegara manapun

Spoiler for EMPAT:

Ada yang mengeluh waktu mudik sepanjang jalan macet apalagi perginya bareng keluarga, pasti ngebosenin. Lagi-lagi, dia ga sadar betapa beruntungnya bisa berkumpul bersama keluarga. Banyak orang yang pengen mudik ke kampung halaman bertemu sanak saudara, tapi malah mudik bertemu Illahi.

Spoiler for LIMA:

Ada yang mengeluh budget buat beli baju lebarannya ga cukup, Cuma bisa beli sepotong pakaian, ga nyampe buat beli tas dan sepatunya. Hey, di luar sana banyak orang yang berharap mendapat zakat fitrah demi turut merasakan kebahagiaan dan semaraknya lebaran, demi senyuman “1 hari” anak-anak mereka di Hari Kemenangan.

Spoiler for ENAM:

Ada yang mengeluh kue dan hidangan lebaran yang disajikan di rumah ga secetar hidangan lebarannya Syahrini jadi ga kece kalo di upload di social media. Tanpa dia sadari, di luar sana beberapa orang menantinya selesai makan lalu memilah dan memungut wadah minuman bekas dan berharap ada sedikit makanan di sana

Spoiler for TUJUH:

Dan bahkan ada yang mengeluh THR yang didapat berbanding terbalik dengan pertambahan usia, tanpa ia sadari sebenarnya itu adalah kode agar berbuat lebih, bukan meminta lagi, tapi sudah saatnya memberi

Itu cuma sebagian contoh yang ada, bukan bermaksud menggurui. Semoga saja thread kali ini bisa menginspirasi kita semua dan menjadikan kita pribadi yang lebih baik.

Honestly, ane nyesek waktu ngetik kata-perkata dari fakta yang ada, Entahlah, mungkin memang sedang dalam periode sensitif