- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
7 Pemain Legenda Sepakbola Timnas Indonesia
TS
benzema.
7 Pemain Legenda Sepakbola Timnas Indonesia
Mungkin agan agan semua udah tau pemain-pemain legenda dari berbagai negara atau club. tapi kali ini ane pengen ngasih tau ke agan-agan semua pemain pemain legendaris sekbola indonesia yang udah mengharumkan nama bangsa tempo dulu.
Berikut ini 7 pemain legendaris yang ane ketahui gan .:
Berikut ini 7 pemain legendaris yang ane ketahui gan .:
Quote:
1. Widodo Cahyono Putro
Widodo Cahyono Putro (lahir di Cilacap, Jawa Tengah, 8 November 1970; umur 39 tahun) adalah seorang pelatih dan pemain sepak bola legendaris Indonesia[1]. Posisinya saat bermain adalah penyerang. Ia paling dikenal sebagai pencetak gol terbaik Asia pada tahun 1996, melalui tendangan saltonya saat melawan Kuwait di Piala Asia 1996.[2] Saat ini ia menjadi pelatih tim U-23 Indonesia bersama Bambang Nurdiansyah.[3] Di Liga Indonesia, ia pernah memperkuat Persija Jakarta dan Petrokimia Putra Gresik. Ia juga pernah melatih tim Petrokimia Putra Gresik. Putro juga dikenal sebagai pemain yang tidak bertemperamental. Ia tidak pernah mendapat kartu merah dan hanya satu kali mendapat kartu kuning.
Spoiler for Widodo:
Widodo Cahyono Putro (lahir di Cilacap, Jawa Tengah, 8 November 1970; umur 39 tahun) adalah seorang pelatih dan pemain sepak bola legendaris Indonesia[1]. Posisinya saat bermain adalah penyerang. Ia paling dikenal sebagai pencetak gol terbaik Asia pada tahun 1996, melalui tendangan saltonya saat melawan Kuwait di Piala Asia 1996.[2] Saat ini ia menjadi pelatih tim U-23 Indonesia bersama Bambang Nurdiansyah.[3] Di Liga Indonesia, ia pernah memperkuat Persija Jakarta dan Petrokimia Putra Gresik. Ia juga pernah melatih tim Petrokimia Putra Gresik. Putro juga dikenal sebagai pemain yang tidak bertemperamental. Ia tidak pernah mendapat kartu merah dan hanya satu kali mendapat kartu kuning.
Quote:
2. Robby Darwis
Robby Darwis (lahir di Bandung, Jawa Barat, 30 Oktober 1964; umur 45 tahun) adalah seorang pemain sepak bola legendaris Indonesia [1] yang terkenal pada tahun 1990-an dan merupakan salah satu bintang Persib Bandung pada era tersebut. Ia berposisi sebagai stoper (bek tengah). Pada musim pertama Liga Indonesia, ia membawa Persib menjadi juara sebagai kapten tim. Darwis pernah pula bermain di Liga Malaysia, memperkuat Kelantan FC. Di tim nasional Indonesia (1987-1997), ia tampil sebanyak 53 kali dan mencetak 6 gol. Di Liga Indonesia 2007 Robby Darwis menjadi asisten pelatih Persib
Spoiler for Robby:
Robby Darwis (lahir di Bandung, Jawa Barat, 30 Oktober 1964; umur 45 tahun) adalah seorang pemain sepak bola legendaris Indonesia [1] yang terkenal pada tahun 1990-an dan merupakan salah satu bintang Persib Bandung pada era tersebut. Ia berposisi sebagai stoper (bek tengah). Pada musim pertama Liga Indonesia, ia membawa Persib menjadi juara sebagai kapten tim. Darwis pernah pula bermain di Liga Malaysia, memperkuat Kelantan FC. Di tim nasional Indonesia (1987-1997), ia tampil sebanyak 53 kali dan mencetak 6 gol. Di Liga Indonesia 2007 Robby Darwis menjadi asisten pelatih Persib
Quote:
3. Ronny Pattinasarany
Ronald Hermanus Pattinasarany atau lebih dikenal dengan nama Ronny Pattinasarany (lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 9 Februari 1949 – meninggal di Jakarta, 19 September 2008 pada umur 59 tahun adalah pelatih sepak bola Indonesia dan salah satu pemain sepak bola legendaris Indonesia. Ronny meninggal dunia hari Jumat, 19 September 2008, pukul 13.30 WIB, dalam usia 59 tahun, akibat kanker hati yang dideritanya sejak Desember 2007. Ronny pergi meninggalkan seorang istri, Stella Pattinasarany, dan tiga anak Benny, Yerry, dan Cita yang mendampinginya sampai saat-saat terakhir di Rumah Sakit Omni Medical Center, Pulo Mas, Jakarta Timur.Era 1970-an hingga 1980-an, saat sepak bola Indonesia menjadi salah satu raksasa di Asia, Ronny Pattinasary menjadi salah satu yang ikut melambungkan nama tim merah-putih. Pria berdarah Ambon yang lahir di Makassar itu dikenal sebagai sosok pemain papan atas. Penghargaan yang diperolehnya seperti Pemain All Star Asia tahun 1982, Olahragawan Terbaik Nasional tahun 1976 dan 1981, Pemain Terbaik Galatama tahun 1979 dan 1980, dan meraih Medali Perak SEA Games 1979 dan 1981.
Spoiler for Ronny:
Ronald Hermanus Pattinasarany atau lebih dikenal dengan nama Ronny Pattinasarany (lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 9 Februari 1949 – meninggal di Jakarta, 19 September 2008 pada umur 59 tahun adalah pelatih sepak bola Indonesia dan salah satu pemain sepak bola legendaris Indonesia. Ronny meninggal dunia hari Jumat, 19 September 2008, pukul 13.30 WIB, dalam usia 59 tahun, akibat kanker hati yang dideritanya sejak Desember 2007. Ronny pergi meninggalkan seorang istri, Stella Pattinasarany, dan tiga anak Benny, Yerry, dan Cita yang mendampinginya sampai saat-saat terakhir di Rumah Sakit Omni Medical Center, Pulo Mas, Jakarta Timur.Era 1970-an hingga 1980-an, saat sepak bola Indonesia menjadi salah satu raksasa di Asia, Ronny Pattinasary menjadi salah satu yang ikut melambungkan nama tim merah-putih. Pria berdarah Ambon yang lahir di Makassar itu dikenal sebagai sosok pemain papan atas. Penghargaan yang diperolehnya seperti Pemain All Star Asia tahun 1982, Olahragawan Terbaik Nasional tahun 1976 dan 1981, Pemain Terbaik Galatama tahun 1979 dan 1980, dan meraih Medali Perak SEA Games 1979 dan 1981.
Quote:
4. Rully Rudolf Nere
Rully Rudolf Nere(lahir di Papua, 13 Mei 1957; umur 52 tahun) adalah salah satu pemain sepak bola legendaris Indonesia [1] . Ia pernah memperkuat timnas nasional beberapa kali pada periode tahun 1980-an. Dalam kompetisi liga, ia memperkuat Persipura Jayapura. Saat ini ia adalah pelatih dari PS Palembang. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Pembinaan Usia Muda PSSI periode 2003 – 2007. Sebelumnya ia pernah melatih PSPS Pekanbaru, Persiba Bantul dan PSSI U-20.
Spoiler for Rully:
Rully Rudolf Nere(lahir di Papua, 13 Mei 1957; umur 52 tahun) adalah salah satu pemain sepak bola legendaris Indonesia [1] . Ia pernah memperkuat timnas nasional beberapa kali pada periode tahun 1980-an. Dalam kompetisi liga, ia memperkuat Persipura Jayapura. Saat ini ia adalah pelatih dari PS Palembang. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Pembinaan Usia Muda PSSI periode 2003 – 2007. Sebelumnya ia pernah melatih PSPS Pekanbaru, Persiba Bantul dan PSSI U-20.
Quote:
5. Ricky Yacobi
Ricky Yacobi (lahir di Medan, Sumatera Utara, 12 Maret 1963; umur 46 tahun) adalah seorang pemain sepak bola legendaris Indonesia [1].Masa keemasan Ricky Yacob terjadi pada paruh kedua dekade 1980-an. Karir sepak bolanya banyak dihabiskan bersama klub Arseto Solo. Selain itu ia pernah memperkuat PSMS Medan sewaktu merebut Piala Suratin. Ia selalu bersaing dengan Bambang Nurdiansyah (Krama Yudha/Pelita Jaya) untuk memperebutkan satu tempat di tim nasional. Kini, Ricky Yacob lebih dikenal dengan nama Ricky Yacobi.
Selama bermain di Indonesia, Ricky tidak pernah membawa klubnya menjadi juara (Galatama/Liga Indonesia). Namun, ia sempat dua kali turut mempersembahkan medali emas SEA Games pada tahun 1987.
Ricky sangat memesona penggila bola nasional dengan gayanya yang khas. Kurniawan Dwi Yulianto, salah satu penyerang terbnaik Indonesia yang bermain di era 1995-2005 sangat mengidolakannya. Ricky kerap dijuluki Paul Brietner Indonesia dan merupakan penyerang opurtunis yang mengandalkan kecepatan dalam bermain. Tampangnya yang lumayan ganteng dan rambutnya yang gondrong membuat Ricky begitu dikenal. Aksi puncakya terjadi di ajang Asian Games 1986 di Korea Selatan.
Spoiler for Ricky:
Ricky Yacobi (lahir di Medan, Sumatera Utara, 12 Maret 1963; umur 46 tahun) adalah seorang pemain sepak bola legendaris Indonesia [1].Masa keemasan Ricky Yacob terjadi pada paruh kedua dekade 1980-an. Karir sepak bolanya banyak dihabiskan bersama klub Arseto Solo. Selain itu ia pernah memperkuat PSMS Medan sewaktu merebut Piala Suratin. Ia selalu bersaing dengan Bambang Nurdiansyah (Krama Yudha/Pelita Jaya) untuk memperebutkan satu tempat di tim nasional. Kini, Ricky Yacob lebih dikenal dengan nama Ricky Yacobi.
Selama bermain di Indonesia, Ricky tidak pernah membawa klubnya menjadi juara (Galatama/Liga Indonesia). Namun, ia sempat dua kali turut mempersembahkan medali emas SEA Games pada tahun 1987.
Ricky sangat memesona penggila bola nasional dengan gayanya yang khas. Kurniawan Dwi Yulianto, salah satu penyerang terbnaik Indonesia yang bermain di era 1995-2005 sangat mengidolakannya. Ricky kerap dijuluki Paul Brietner Indonesia dan merupakan penyerang opurtunis yang mengandalkan kecepatan dalam bermain. Tampangnya yang lumayan ganteng dan rambutnya yang gondrong membuat Ricky begitu dikenal. Aksi puncakya terjadi di ajang Asian Games 1986 di Korea Selatan.
Quote:
6. Thio Him Tjiang
Thio Him Tjiang yang bermain sebagai gelandang, memperkuat Tim Merah Putih selama 8 tahun (1951-1958). Setelah pensiun sebagai pemain, Ia tidak mau melanjutkan karir sebagai pelatih sebagaimana teman-temannya yang lain. Thio Him Tjiang tetap memegang teguh prinsip: ingin dikenang sebagai pemain sepak bola saja bukan sebagai pelatih sepak bola.
Spoiler for Thio Him Tjiang (BWK):
Thio Him Tjiang yang bermain sebagai gelandang, memperkuat Tim Merah Putih selama 8 tahun (1951-1958). Setelah pensiun sebagai pemain, Ia tidak mau melanjutkan karir sebagai pelatih sebagaimana teman-temannya yang lain. Thio Him Tjiang tetap memegang teguh prinsip: ingin dikenang sebagai pemain sepak bola saja bukan sebagai pelatih sepak bola.
Quote:
7. Fachri Husnaini
Fachry Husaini (lahir di Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam, 27 Juli 1965; umur 45 tahun) adalah pemain sepak bola Indonesia era 1990-an. Selama kariernya, dia bermain di posisi gelandang yang mengemban tugas sebagai seorang playmaker saat masih bermain di tim nasional sepak bola Indonesia maupun di klub-klub sepak bola yang pernah dibelanya. Dia lebih dikenal identik dengan tim Pupuk Kaltim karena sembilan musim dia membela PKT (1992-2001). Namun prestasi terbaik Fachry bersama PKT hanyalah finalis Liga Indonesia pada musim 1999/2000. Setelah pensiun sebagai pemain sepak bola pada tahun 2001, Fachry mengikuti kursus kepelatihan dan berhasil mendapat sertifkat C-1 dan sertifikat ini menjadi modal buat melatih sebuah tim sepak bola. Setelah sempat jadi pelatih Diklat Manado di tahun 2001-2002, ia berkesempatan menimba ilmu pada Peter Withe, pelatih kepala timnas U-23, senior (2005) dan menjadi pelatih tim sepak bola PON Kalimantan Timur dan berhasil meraih predikat juara ketiga. Kini ia menjadi pelatih Bontang PKT menggantikan Mustaqim yang mundur dari jabatannya.
Spoiler for Fachri:
Fachry Husaini (lahir di Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam, 27 Juli 1965; umur 45 tahun) adalah pemain sepak bola Indonesia era 1990-an. Selama kariernya, dia bermain di posisi gelandang yang mengemban tugas sebagai seorang playmaker saat masih bermain di tim nasional sepak bola Indonesia maupun di klub-klub sepak bola yang pernah dibelanya. Dia lebih dikenal identik dengan tim Pupuk Kaltim karena sembilan musim dia membela PKT (1992-2001). Namun prestasi terbaik Fachry bersama PKT hanyalah finalis Liga Indonesia pada musim 1999/2000. Setelah pensiun sebagai pemain sepak bola pada tahun 2001, Fachry mengikuti kursus kepelatihan dan berhasil mendapat sertifkat C-1 dan sertifikat ini menjadi modal buat melatih sebuah tim sepak bola. Setelah sempat jadi pelatih Diklat Manado di tahun 2001-2002, ia berkesempatan menimba ilmu pada Peter Withe, pelatih kepala timnas U-23, senior (2005) dan menjadi pelatih tim sepak bola PON Kalimantan Timur dan berhasil meraih predikat juara ketiga. Kini ia menjadi pelatih Bontang PKT menggantikan Mustaqim yang mundur dari jabatannya.
Quote:
Thread Sebelumnya
Sejarah Perjalanan Sepakbola Timnas Indonesia
Sejarah Perjalanan Sepakbola Timnas Indonesia
nona212 memberi reputasi
1
7.3K
Kutip
37
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan