Di Negara dengan sumberdaya alam yang melipah ruah ini tidak jarang setiap harinya saya dan mungkin rekan2 semua disini mendengarkan keluhan-keluhan dari masyarakat yang ditujukan pada pemerintah, atasan, guru, teman, dosen, keluarga atau siapapun. Yang saya tangkap adalah atas semua kondisi yang tidak menguntungkan dan tidak mengenakan bagi orang-orang/ masyarakat di Indonesia ini pasti selalu ada sosok yang harus dipersalahkan. Ini yang membuat saya geregetan, apa iya sih kita ga punya salah sama sekali ? apa iya kondisi yang menimpa kita sekarang ini tidak ada sangkut pautnya dengan apa yang kita telah perbuat sebelumnya ? Berikut saya tampilkan keluhan2 Masyarakat luas yang sering dilontarkan dan sering kita dengar sehari2 namun baik secara sadar maupun tidak keluhan2 tersebut dilakukan oleh si pengeluh, check this out guys

PEMERINTAH ITU SUKANYA MENGAMBIL HAK ORANG LAIN MENGINJAK2 KAMI RAKYAT KECIL !!

Itu yang sering diteriakan tapiii,

Tidak jarang kita lihat para pengendara kendaraan pribadi yang menerobos lampu merah







tahukah kita bahwa ternyata menerobos lampu merah adalah sebuah upaya perampasan hak atas pengendara lain di sisi jalan yang lainnya yang sudah berhak melaju ???


Tidak jarang kita lihat para pengendara pengendara kendaraan pribadi yang menggunakan jalur bussway







tahukah kita bahwa ternyata dengan menggunakan jalur bussway untuk kepentingan pribadi adalah sebuah upaya perampasan hak atas para pengguna jasa layanan bussway yang seharusnya tidak mengalami yang namanya macet mengantri karena didepannya ada mobil, motr etc mungkin secara sadar para pengguna jasa ini sudah mengetahui bahwa semakin baik hubungan timbal balik antara penyedia jasa layanan transportasi umum dengan pengguna jasa maka akan semakin baik pula sistem transportasi di suatu kota.

Tidak jarang kita lihat trotoar digunakan oleh kendaraan bermotor bahkan di beberapa tempat trotoar hingga separuh ruas jalan dipakai untuk berdagang





“Kita berdagang disini kan karena tuntutan ekonomi !? kalau tidak terpaksa kami juga tidak akan seperti ini, mau bedagang dimana lagi kita ??”





Maaf bung mungkin inilah yang menyebabkan hak2 anda sebagai manusia yang gigih dan mandiri diambil orang lain, bukankah sudah jelas Allah katakan
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah (biji atom), niscaya dia akan menerima (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah (biji atom) pun, niscaya dia akan menerima (balasan)nya.” (QS. Al-Zalzalah [99]:7-8)
Kalau di pribahasa sunda “melak cabe jadi cabe melak bonteng jadi bonteng” (menanam cabe jadi cabe, menanam timun jadi timun)
apa karena kita merasa dirugikan oleh pemerintah maka kita juga harus merugikan orang lain untuk menguntungkan kita ? kalau begitu bukankah kita jadi sama saja dengan manusia2 yang selalu kita kutuk dan kita maki2 ?

DASAR ANAK2 JAMAN SEKARANG BLA BLA BLA !!!

Tidak jarang kita dengar dan kita lihat orang tua memarahi dan mengeluhkan anak2nya / anak2 jaman sekarang



tapi tahukah kita ternyata bahwa “Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. ” (QS 8:28). Dan fakta menarik lainnya bahwa kebanyakan orang tua Indonesia tidak pernah belajar bagaimana “menjadi orang tua yang baik” malah kita sebagai orang tua lebih enak dan sering menyuruh anak2 kita belajar dan mematuhi kita sambil terus berkeinginan anak kita adalah anak yang baik. Apa mungkin orang tua yang tidak baik yang tidak pernah belajar menjadi orang tua yang baik akan melahirkan anak2 yang baik ? bahkan untuk contoh perampasan hak di no.1 tidak jarang TS menemui bahwa sang pelaku adalah oran tua, yang terlintas di benak TS ketika tahu bahwa sang pelanggar aturan adalah orang tua adalah “bagaimana dia mencontohkan prilaku2 baik terhadap anaknya ?” percayalah, anak lebih suka diberi teladan bukan diberi ceramah kosong.

APA APAAN BOS / DOSEN/ GURU SAYA INI ? MASA HASIL KERJA KERAS SAYA TIDAK DIHARGAI ??

Itu adalah kata2 yang sering kita jumpai atau kita lontarkan ketika kita/rekan kita merasa tidak puas dengan apa yang dia/ kita dapat setelah berusaha.



Tapiii mungkin, mungkin saja kita setiap harinya lupa menghargai segala sesuatu yang diberikan oleh orang tua/suami/istri kita, mungkin saja kita yang masih berstatus anak sekolah lupa untuk berterima kasih untuk bekal yang diberikan oleh orang tua kita, kita sebagai istri lupa berterima kasih untuk nafkah yang diberikan oleh suami kita, kita sebagai suami atau anak lupa untuk berterima kasih atas sarapan/hidangan yang sudah dibuat susah payah oleh ibu/istri kita 