Wow, kemarin itu memang puncak arus balik mudik, tanggal 11 Agusuts 2013. Di berbagai media sudah diberitakan bahwa pada tanggal tersebut akan menjadi puncak arus balik mudik, mengingat kebanyakan Instansi atau perkantoran mulai efektif hari kerja pada keesokan harinya, Senin 12 Agusutss 2013 ini.
Menurut Dishub Propinsi Jawa Timur yang bekerja sama dengan DLLAJ dan Polda Jawa Timur telah sepakat menambah bis armada untuk transportasi para calon penumpang yang hendak kembali ke kota dan daerah lingkungan kerjanya. Sekitar 16 bis armada dari berbagai PO khususnya bis pariwisata dan bis Damri, dioperasikan untuk umum.
Memang, sih tarifnya sudah tidak wajar, alias "gila-gilaan" tetapi apa boleh buat, calon penumpang seperti saya ini harus memilih berdesak-desakan dengan tarif yang relatif wajar, atau yang nyaman namun tarif di atas kewajaran.
Kebanyakan tanpa pikir panjang lagi, mereka yaa segera naik yang bis yaman alias sebutannya bis Patas.
Tarif bisa naik 100-150 % bergantung Po nya masing-masing. Dan hal itu sudah menjadi rahasia umum antara PO dengan DLLAJ dAN DISHUB setempat.
Eh tetapi ketika sudah mahal begitu, apakah terjamin kenyamanannya?
Apakah Dishub hanya menambah jumlah armada seperti bis dan alat transportasi lainnya? Sedangkan kebutuhan jalan di daerah pelosok juga perlu diperhatikan loo..
Seperti Agan-Agan tahu, jalan dari Ponorogo-Nganjuk yang melewati daerah Saradan dan Caruban sangat amat padat.
Aksesnya yang kanan-kirinya hanya dipenuhi pohon2 rindang seperti hutan belantara dan penerangan seadanya, sedangkan jalannya hanya muat 1 mobil dan akses kejepit untuk sepeda motor. Wow bayangkan saja, dengan marka garis panjang tanpa putus2 berkilo-kilo meter maka, deretran mobil dan motor ini yaa tidak bisa saling salip. DItambah lagi banyak bis-bis besar dan juga truk besar.
Trend mudik di Indonesia semakin meriah, tetapi apa Pemerintah juga memeriahkannya dengan menambah infrasturktur jalan-jalan tersebut?