sebelumnya ane uda ngecek gan, apakah ini repost ato kagak.
Waktu ane search, ternyata masih belum ada. tapi khan biasanya kalo mau repost agak pinteran dikit ganti judul aja searchingnya gak bakal valid ya.
Nah, biar lebih afdol, searching ane lakukan pake kata kunci utama, dan hasilnya masih tetep 'zero result'
Spoiler for nih penampakan:
MARI KITA LANJUT KE PEMBAHASAN
Legenda Si Mata Biru Lamno di Aceh Jaya
Quote:
Agan-agan semua pernah denger tentang Lamno belum?
ternyata nih, kehadiran orang Portugis di daerah Aceh, ratusan tahun yang lalu, hingga sekarang masih meninggalkan bekasnya di kaki gunung Geureute. Tepatnya di daerah Lamno, Kabupaten Aceh Jaya atau kurang lebih 81 km dari Banda Aceh ke sebelah barat. Peninggalan orang Porto di Lamno disapa dengan sebutan ‘Si Mata Biru’ atau ‘Bule Lamno’. Ini karena warna mata mereka memang berbeda dengan warna mata sebagian besar penduduk Indonesia. Keturunan Lamno memiliki mata biru, hidung mancung, kulih putih dengan perawakan yang tinggi di atas rata-rata warga Aceh lainnya.
Sebelum menelusuri lebih lanjut jejak si mata biru, kita mengingat dulu sejarah Aceh.
ini bermula dari cerita kerajaan Daya, saat masa penjajahan Portugis. Sebuah kapal perang Portugis kalah perang dengan Belanda di Melaka/Singapura. Dalam perjalannya dari Singapura ke negaranya kapal mereka mengalami kerusakan dan terdampar di daratan Kerajaan Daya, pada abad ke-15.
Raja Daya tidak membiarkan begitu saja kapal perang Portugis yang lari dari Perang Malaka. Tentara Daya menembaki kapal itu dengan meriam-meriam besar hingga kapalnya tenggelam. Semua awak kapal dan tentara Portugis menyerah dan minta perlindungan dari Raja Daya, sambil menunggu datangnya kapal Portugis datang menjemput mereka.
Seluruh awak dan tentara Angkatan Laut Portugis tersebut kemudian ditawan oleh Raja Daya dan dikurung dalam suatu kawasan yang berpagar tinggi. Mereka menunggu bantuan, tetapi komunikasi sulit dan bantuan tak pernah datang. Akhirnya mereka menyerah kepada Raja Daya dan menyatakan masuk agama Islam. Setelah itu mereka pun dibebaskan dari tempat tawanannya. Mereka kemudian diajar bertani, diajar bahasa, adat istiadat dan kebudayaan Aceh, dan belajar menjadi orang Aceh.
Tak pelak keturunan bangsa Portugis tersebut ada yang tetap tinggal di Aceh dan berbaur dengan penduduk lokal, sehingga di Aceh terkenal sebuah idiom yaitu Bule Lamno, yaitu orang hasil perkimpoian campur antara bekas keturunan Portugis dengan penduduk lokal (kebanyakan bermata coklat dan biru) namun bercakap-cakap dengan bahasa lokal.
Nih beberapa penampakan masyarakat Lamno gan
Spoiler for wanita Lamno:
Spoiler for Wanita Lamno:
Spoiler for Wanita Lamno:
Spoiler for Wanita Lamno:
Spoiler for Wanita Lamno:
Quote:
Masyarakat Lamno nan Pemalu
Dalam keseharian, tak ada perbedaan antara mereka yang keturunan Portugis dengan lainnya. Baik di sekolah maupun di pergaulan sehari-hari, tetap tampil seperti biasa tanpa mendapat perlakuan khusus. Mata pencaharian juga sama yaitu nelayan atau bertani. Bahkan, sebelumnya di antara mereka tidak mengetahui kalau mereka keturunan Portugis.
Namun karena sifat masyarakat lamno yang pemalu. Mereka jarang berkomunikasi dengan orang luar, kecuali yang dikenalnya. Salah satu warga Lamno pernah berkata kalau teradang ia sendiri merasa malu, karena ciri fisik yang berbeda. Mereka tidak tahu, siapa nenek moyangnya yang asal Portugis itu. "Kita yang seperti orang barat ini karena ada keturunan asing. Ayah saya saja tidak tahu siapa orang Portugis yang datang ke Lamno ini," jelasnya. Kalaupun ciri fisik yang berbeda, itu karena ibu dan bapaknya adalah keturunan Portugis.
Selama ini, tidak ada gadis keturunan Lamno Portugis yang menjadi artis. Biasanya mereka menikah dengan warga setempat. Jika suaminya sama berasal dari keturunan Portugis, biasanya ciri Portugis pada anak-anak mereka tampak kuat. Anak mereka benar-benar seperti bule, berhidung mancung, bermata biru, dan kulit putih.
Sebaliknya, kalau perempuannya yang keturunan Portugis menikah dengan laki-laki asli setempat, ciri fisik seperti orang Eropa mulai pudar. Bola matanya, juga jadi kecokelat-cokelatan, tidak biru lagi. Namun biasanya hidungnya mancung, dan warna kulitnya menjadi sawo matang.
Spoiler for Anak-Anak Lamno:
Spoiler for Lamno:
Spoiler for Anak Lamno:
Spoiler for Anak Lamno:
Quote:
Pertanyaannya sekarang, masihkah ada keturunan Portugis tersebut di Aceh? terlebih setelah terjadi bencana tsunami menerjang daerah itu?
Daerah Lamno, yang berada di Aceh Jaya atau pesisir pantai barat Aceh, tidak luput juga dari gempa dan badai tsunami. Akibatnya, jalur darat antara Banda Aceh-Lamno sepanjang 81 km putus total, sehingga pada awal-awal terjadi gempa, daerah ini sempat terisolasi.
Namun masih sempat ditemukan beberapa masyarakat lamno yang selamat di pengungsian.
Jumlahnya bisa dihitung dengan jari, sepertinya akan tetap menjadi penerus jejak Portugis yang pernah masuk ke Lamno. Di antara mereka ada yang bercita-cita jadi perawat, dan juga menjadi ibu rumah tangga yang baik. Tapi, yang jelas mereka sendiri bingung dengan masa depannya karena orang tua atau keluarga mereka telah tiada.
Quote:
Kalau mau tau lebih jauh tentang masyarakat ini, ada bukunya nih gan, silahkan cari sendiri keberadaan bukunya, hehe
Spoiler for penampakan buku:
BUDAYAKAN MENJADI PEMBACA YANG MENINGGALKAN JEJAK
JANGAN LUPA DAN KOMENNYA YA GAN
TERIMAKASIH GAN
KAGA NOLAK