Malang (beritajatim.com) - Agenda pertandingan promosi Arema adalah pertandingan internasional pertama Arema, yakni melawan klub Korea Selatan, Halleuyah, pada Mei 1987. Di depan lima ribu penonton di Stadion Gajayana, Arema 86 dihajar 1-5 saat itu.

Tak punya dana Arema 86 bubar pada pertengahan Juni 1987. Namun nama Arema tetap bisa diselamatkan, setelah ada suntikan dana dari Nirwan Bakrie, pengusaha dan pemilik klub Pelita Jaya.

Nirwan memberikan syarat kepada Lucky: penonton Arema harus mengalahkan jumlah penonton Persema Malang. Lucky siap, dan Nirwan menggelontorkan dana Rp 61 juta agar Arema bisa berkompetisi di Galatama.

Belakangan Yayasan Arema dibentuk dengan akta notaris tertanggal 11 Agustus 1987, yang kemudian tanggal di akta ini menjadi hari lahir Arema. Acub Zainal dan Lucky dicantumkan sebagai pendiri.

Arema berkompetisi pertama kali di Galatama pada musim 1988. Lima tahun kemudian, klub berjuluk Singo Edan itu menjadi jawara Galatama untuk pertama kalinya. Sejak saat itu juga, kebanggaan warga Malang terhadap Arema mulai menggumpal.

Selanjutnya Arema yang merupakan akronim dari 'Arek Malang' bukan lagi sekadar nama klub sepakbola, namun sebutan bagi warga Malang di mana pun juga.

"Sesuai namanya, Arema, Arek Malang, tim ini telah berhasil memersatukan beragam warna dan karakter masyarakat di mana Arema itu berada, yakni Malang," puji Joko Driyono, CEO PT Liga Indonesia, dalam pengantar buku 'Arema Never Die'.