JAKARTA- Mudik menggunakan sepeda motor terus mengalami peningkatan. Hal ini tentu mengkhawatirkan sebab motor memiliki potensi mengalami kecelakaan terbesar. Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) menyebutkan bahwa sepeda motor adalah aktivitas yang berpeluang besar menimbulkan kecelakaan."Bersepeda motor merupakan sebuah aktivitas fisik yang sangat berpeluang terhadap kecelakaan.
Kalau mengutip National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) peluang kecelakaan

pengendara sepeda motor 39 kali lebih tinggi dibandingkan pengendara mobil," terang Jusri Pulubuhu, Training Director JDDC beberapa waktu lalu. Lebih lanjut Jusri menekankan lebih kepada peluang, bukan resiko kecelakaan. Menurutnya, jika
resiko jelas sepeda motor jauh lebih tinggi karena tidak dilengkapi bumper, bodi dan
perlindungan lainnya.



"Peluang kecelakaan pesepeda motor jauh lebih tinggi. Bahkan menurut para ahli dari safety institute, mengendarai sepeda motor adalah aktifitas fisik di muka bumi yang paling tinggi berpeluang terhadap kecelakaan. Tidak ada kegiatan lain di muka bumi ini yang mengalahkan aktifitas kita bersepeda motor. Dari angka kematian di Indonesia maupun di seluruh dunia setiap tahunnya 85 persen melibatkan pengendara sepeda motor," terangnya.


"Peluang kecelakaan pengendara motor di dalam kota dalam melakukan aktifitas sehari-hari.Lebih tinggi jika dibandingkan akrobatik yang meniti tali 200 meter. Sebab dijalan raya begitu banyak objek yang bergerak. Pada saat itu, Anda akan mendapatkan gangguan, baik pandangan maupun pikiran.

" sambungnya lagi.Sebagai informasi, musim mudik tahun lalu tercatat terjadi 5.233 kasus kecelakaan yang melibatkan kendaraan pribadi. Angka tersebut naik 11 persen dari tahun sebelumnya. Akibat dari kecelakaan tersebut 984 orang meninggal dunia dan 1.505 orang mengalami luka berat. Kerugian
akibat musibah itu ditaksir mencapai Rp6.2 triliun.