sumohadiAvatar border
TS
sumohadi
Perayaan Idul Fitri 2013 di Indonesia Memakan Tumbal Nyaris 400 Nyawa Manusia
331 Orang tewas sepanjang arus mudik 2013

Sebanyak 331 pemudik tewas dalam arus mudik Lebaran 2013. Data tersebut merupakan hasil gelar Operasi Ketupat Jaya yang dilakukan mulai 2 Agustus hingga hari raya Idul Fitri yakni tanggal 8 Agustus 2013.

"331 pemudik meninggal dunia, 527 luka berat dan 1.970 mengalami luka ringan," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Agus Rianto, di gedung Mabes Polri, Jl. Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (10/8).

Agus menjelaskan, ratusan pemudik yang tewas tersebut merupakan mereka yang terlibat sejumlah kecelakaan. Faktornya pun beragam, mulai dari mengantuk, mengkonsumsi alkohol, memacu kecepatan di luar batas, tidak menjaga jarak aman dan melanggar rambu lalu lintas.

"Dari data yang diperoleh sampai dengan Hari H lebaran atau tanggal 8 Agustus 2013, menyebutkan, telah terjadi 1.598 kecelakaan lalu lintas," tuturnya.

Kendati demikian, jika dibandingkan dengan peristiwa kecelakaan yang terjadi tahun 2012 lalu, jumlah tersebut mengalami penurunan.

"Apabila dibandingkan dengan waktu yang sama pada tahun 2012, maka diperoleh penurunan sebesar 33 persen," ujarnya.

Pada arus mudik dan balik tahun lalu, dari hari pertama Operasi Ketupat sampai dengan Hari H, terjadi 2.337 jumlah kecelakaan. Di mana 941 pemudik meninggal dunia, 941 mengalami luka ringan, dan 685 mengalami luka berat.

"Untuk korban meninggal dunia mengalami penurunan sebesar 33 persen, luka ringan menurun 23 persen, dan luka berat menurun 14 persen," katanya.



Satu Tewas, Tiga Anak Diamputasi Akibat Petasan

Seorang balita berusia lima tahun meninggal dunia akibat bermain kembang api. Tiga anak lainnya harus menjalani amputasi tangan atau kaki akibat terkena petasan.

Kepala Instalasi Rawat Darurat Rumah Sakit Umum Dr Soetomo, dr. Urip Murtedjo mengatakan sejak Ramadan hingga Lebaran, pihaknya menerima 26 korban petasan rujukan se-Jawa Timur.. Jumlah korban petasan selama Lebaran 2013 ini meningkat dua kali lipat.
“Dua diamputasi tangan, satu diamputasi kaki dan satu meninggal usia 5 tahun,” kata Urip pada Tempo, Jumat, 9 Agustus 2013.

Korban tewas adalah anak perempuan berusia 5 tahun asal Krian, Sidoarjo. Menurut Urip, anak tersebut bermain kembang api hingga mengenai baju dan rambutnya. Bocah nahas itu menderita luka bakar 77 persen hingga nyawanya tak tertolong.

Sedangan korban lainnya sebagian besar mengalami luka parah pada tangan sehingga harus diamputasi. Adapula yang terinjak kakinya sampai hancur. Ada juga seorang korban yang mengalami luka di matanya akibat terkena serpihan kaca. Setelah diselidiki ternyata anak tersebut memasukkan petasan kecil ke dalam sebuah botol minuman.

Dari 26 korban, lima diantaranya baru tiba di rumah sakit, Kamis malam. Dua korban diperbolehkan pulang. Sedangkan sisanya masih dirawat karena mengalami cacat tangan.

Menurut Urip, jumlah korban petasan tiap tahun berbeda-beda. Pada 2010, jumlah korban petasan hanya 9 orang. Setahun berikutnya bertambah menjadi 21 orang dan turun menjadi 11 orang pada 2012. Usia korban pun bervariasi mulai 3 tahun sampai 38 tahun. Sebagian besar berasal dari luar Surabaya, terbanyak dari Madura.

Urip berharap agar petasan tidak lagi diperjualbelikan dengan bebas, mengingat tingginya korban. Menurutnya, semua pihak baik polisi, ulama, RT/RW, pemuka agama dan dokter harus memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa petasan tidak membawa manfaat melainkan hanya mudarat.

“Larangan tegas dan pengawasan orang tua dan masyarakat juga sangat diperlukan agar tidak lagi menimbulkan banyak korban,” harapnya.




Seorang Pemuda di Jombang Tewas Kena Ledakan Petasan

Seorang pemuda di Jombang, Jawa Timur, Selasa (6/8) malam, tewas terkena ledakan petasan yang sedang dibuatnya. Karena kuatnnya ledakan, tubuh korban hancur dan sebuah gudang bangunan di rumah korban juga hancur.

Saksi mata mengatakan, kejadian menimpa Didik Irwanto, 27 tahun, warga Dusun Karanglo, Kecamatan Godong, Jombang, Jatim, saat membuat petasan di dalam rumahnya. Korban saat itu sedang meracik petasan yang akan digunakannya saat pesta malam takbir.

Diduga terjadi gesekan antara serbuk potasium dan logam sehingga petasan langsung meledak. Korban pun tepental sejauh 10 meter dan tewas seketika dengan tubuh hancur dan penuh luka bakar. Bangunan gudang yang dijadikan tempat pembuatan petasan juga luluh lantak dan menimpa tubuh korban.

Beberapa polisi yang datang ke lokasi langsung mengidentifikasi dan mengevakuasi mayat korban ke Rumah Sakit Umum Daerah Jombang untuk diautopsi. Polisi belum memastikan penyebab tewasnya korban. Diduga korban tewas akibat ledakan keras.





#########

perasaan perayaan hari raya agama lain kagak ada yg ampe sehoror gini deh, kenapa ya?
0
2.8K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan