- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
cerita fiktif tentang mafia gan plus komentari
TS
taikotokbaubang
cerita fiktif tentang mafia gan plus komentari
hallo gan ane newbie di kaskus dan juga di dalam cerita menulis
maap kalo
cerita ini ga mungkin repost ko karna karangan ane sendiri
ane nulis baru dan minta saran dan komentar agan agan pluss isi pollingnya yah ini masih chapter satu dan masih versi belom di edit gan jadi maap kalo masih salah dan tulusanya masih keliru
langsung aja tanpa basa basi
ilstrasi mafia gan
FIRST JOB
Malam yang sunyi di musim dingin, semua orang tidur terlelap dengan semestinya. Para pekerja malam bekerja kuntuk mencari nafkah. Di gang kecil di suatu tempat. Di mana tikus berkeliaran seorang pemuda berjalan sendiri saambil menghisap sebatang rokok untuk menghilangkan dinginya malam. Pemuda itu menyadiri hal yang aneh dari gang itu, kemudin ia melihat jasad seorang pria yang sangat terkenal dan iya pun berlari cepat kemabali kerumahnya.
Pagi hari di surat kabar pagi bertuliskan seorang aktor ternama tewas dengan luka tembak di kepalanya dan luka bacok di sekitar tubuhnya. Sambil membaca surat kabar seorang lelaki berkulit putih, berkepala botak itu tersenyum. Dia mulai meminum kopi yang tersedia di atas meja sambil melihat ke jendela apartementnya . lamunanya terpecah oleh suara bunyi handphone miliknya,
“halo kriss” jawab lelaki botak itu.
“ya halo, jod ke café nikmat , sekarang boss pengen ngomong ama lu!” sahut orang di balik telepon dan langsung menutup telepon itu.
Pria botak bernama Jodi itupun langsung mengganti pakaian dengan setalan jas,kemeja,celana bahan pantopel dan juga taxi dan bergegas menuju café yang di maksud .
Di jalan yang sangat macet dan di sinari mentari pagi jodi terbengong di dalam taxi. mengingat pertama kali dia datang ke kota itu. jodi adalah mahasiswa yang di drop out dari kampusnya karna masalah keungan dan memang nilainya tidak mencukupi. Dia pindah ke kota ini bukan karna tanpa alasan, dia pinda di karna kan teman baiknya di kampus menawarinya pekerjaan di kota ini. Jodi orang yang hidup sebatang kara, orang tuanya di bunuh oleh pembunuh saat Jodi masih semester 1 kuliah. Keluarga besarnya sudah menjauhi keluarga Jodi sejak lama di karnakan kepindahan agama keluarganya. dia menjadi sendiri tak punya adik dan tak punya keluarga hanya sendiri. Lamunanya terhenti ketika dia sudah berda di depan café yang di maksud.
Sesampai di pintu depan café, hati Jodi pun berdetak semakin kencang. Hatinya terasa tak karuan antara bahagia sedih dan menyesal. Tetapi Dia berkata dalma hati “kalo udah start jalanin ampe finish” Jodi pun menguatkan hati dan masuk ke dalam café. Suasana café yang sepi dimana layaknya café di pagi hari. Petugas petugas café yang sedang membersih kan café serta menata meja dan suara dari music recorder yang memainkan lagu jazz lembut menambah ke indahan café itu di pagi hari. Jodi pun melangkah kearah tangga dan langsung menaiki tangga ke lantai 2. Di jalan tempat naik ke lantai dua terdapat dua orang bertubuh besar dengan setelan rapih menjaga jlana ke lantai dua. Salah satu dari mereka mendekati Jodi, Jodi yang mengerti maksud pria itu mngeluarkan pistol kecil miliknya dan memberinya ke pada orang itu sepucuk pistol seris H&K .45 ACP beserta perdam suaranya kepada penjaga tersebut. Penjaga itu pun mengantungi pistol tersebut dan memeriksa tubuh Jodi, lalu mempersilkan Jodi berjalanmenuju antai 2
suasana lantai 2 sangat lah sunyi namun masih terdengar sedikit music dari lantai 1 yang sangat amat pelan. Di sana terdapat 3 orang di tambah degan 2 orang yang berada di tangga tersebut. Jodi pun langsung menghampiri seseorang yang sedang duduk dengan pakaian yang sangat formal di pojok ruangan dikawal oleh 2 orang dan meminum Hacienda La Esmeralda salah satu dari 3 kopi termahal dunia. Orang tersebut berumur sekitar 35 sampai 40 tahun. Mukanya masih terlihat muda, badanya sangat profsional layaknya orang yang berumur 25 tahun.
“pagi” sahut Jodi dengan amat sangat sopan.
“pagi, silakan duduk Jodi” perintahnya tanpa basa basi.
“ada apa boss memanggil saya?” Tanya Jodi kepada pria tersebut.
Pria tersebut tersunyum dan berkata “saya tak menyangka kamu melakukanya dengan bersih bahkan sangat bersih di pekerjaan pertama mu. Mungkin kamu memang pantas untuk pekerjaan ini, kamu punya bakat dalam pekerjaan ini bahkan untuk orang baru sepertimu kau sudah bisa melakukanya layaknya professional”.
“hanya berusaha melakukan yang terbaik boss lagi pula tanpa bantuan kriss itu semua tak akan terjadi ” jawab Jodi merendahkan diri.
“haha tak perlu merendahkan dirimu seperti itu” jawab orang itu sambil melihat ke jendela.
“pagi boss” jawab seorang berdiri di samping meja dengan badan yang cukup tinggi, rambut klinis, dan setelan jas bewarna hitam dan muka yang sangat putih dialah kriss. boss itu pun meminum kopi dan berkata “kriss kerja semalam sangat indah seperti biasanya tersusun sangat rapih seperti biasanya. Your my gold boy kriss, talented boy. Saya memanggil kalian kesini karna ada pekerjaan untuk kalian.”
Boss itu mengeluarkan foto dari dalam saku jasnya. “ambil anak ini sepulang sekolah bawa dia ke pelabuhan sore ini tapi ingat jangan lukai anak itu. kerjaan sekarang harus bersih dari senjata dan dari korban. Anak itu sekolah di SD Bintang, kelas 3 SD. Ingat jangan kecewakan ku” boss itu pun berdiri dan meninggal kan meja tersebut lalu terun ke lantai satu.
Salah satu pengawal menghampiri kriss dan Jodi lalu ngembalikan senjata mereka. Kriss pun menghella nafas “ayo berangkat” sahut Jodi kepada kriss. “gua laper makan dulu lah” jawa kriss kepada Jodi. “disini?” Tanya Jodi? “gak lah misikin mendadak gua makan disini, cari fast food aja lah. Ayo berangkat” jawab kriss seraya berdiri dari kursi tadi, “baiklah” jawab Jodi samil tersenyum. Mereka berdua pun menuruni tangga dan menuju keparkiran sambil berbincang bincang tanpa arah.
Sesampainya di parkiran merekapun memasuki mobil BMW M3 milik kriss. “lu bias kenal sama boss dari mana?” Tanya Jodi kepada kriss.
“boss siapa? dedi? Gua kenal dia dari bokap gua” jawab kriss dari yang ceria tiba tiba berubah serius.
“bokap lu temenan sama dedi?” Tanya dodi ingin tahu.
“bukan, dedi adalah anak dari boss bokap gua. saat bokap gua kelilit hutang dia minjemin duit dengan syarat gua mau kerja buat dia. Yah gua ga bias nolak uang yang ditawri besar dan dia yang berani meminjam kan uang itu. btw lu kenal sama keponakan gua dari mana?” kriss mencoba mengalih kan pembicaraan
“dia temen kampus gua. dia bilang lu punya pekerjaan yang bias ngasilin duit banyak.” Jawab Jodi terdiam sebentar dan melanjutkan pembicaraan.
“gua ga tau kerjaan macam apa tapi karna duitnya banyak gua ambil. Terus dia ngasih nomer lu dan gua disini.” Jodi mencoba menyudahi omongan.
Mereka pun sampai di rest area jalan tol setelah banyak berbicang di jalan. “lu mau nunggu di mobil ato ikut makan?” Tanya kriss,
“gua di mobil aja” jawab Jodi.
Kriss pun menghampiri salah satu restoran cepat saji di rest area tersubut. Suara di dalam radio mobil masih menceritakan tentang meninggalnya seorang aktor dengan cara menganaskan tersebut, Jodi berusaha memperbesar suara radio.
“kami masih mencari bukti bukti, untuk mengetahui siapa pembunuh dan apa motifnya. Kami perkirakan mayat tidak di bunuh digang ini melainkan di buang di gang cabe. Kami masih mencoba bertanya kepada saksi mata yang lewat saat malam hari dan penduduk yang tinggal di sekitar gang cabe, namun sampai sekarang hanya satu warga yang berkata melihat truck sampah sekitar jam 01:00 sampai jam 02:00 berhenti di depan gang cabe. Untuk saat ini kami baru meng otopsi mayat dan kami kembalikan ke keluarga” terdengar suara polisi dari radio tersebut “apa benar aktor tersebut kehilangan matanya dan lidahnya pak?” Tanya suara reporter perempuan kepada polisi itu. “untuk informasi itu benar” jawab polisi itu. Jodi pun mematikan radio.
Di dalam mobil Jodi pun mengingat kejadian semalam yang sangat aneh baginya. “Jodi lu siap?”Tanya kriss kepada Jodi. Jodi terdiam dan menganggukan kepala . malam dingin tak seperti biasanya bagi Jodi. Bagai mana tidak hari pertamanya berkerja, belum lagi iya tak pernah melakukan pekerjaan kotor seperti ini sebelumnya. Hati Jodi sangat gelisah, badanya penuh keringat dan kaki sangat gemetar. Jodi sada ia tak bias mundur lagi jika sudah masuk dunia ini jika dia mengundurkan diri sekarang sudah telat pikirnya. Hidupnya akan tidak tenang dan akan di awasi atau mungkin di bunuh karna takut untuk membocorkan informasi. “okeh jod lu berjaga di luar. Nanti saat gua balik lu mundurin mobil dengan kecepatan tinggi, seperti yang kita rencanakan. ngerti?!” perintah kriss. “ngerti” jawab Jodi singkat. Berselang stengah jam kriss datang berjalan bersama dengan seorang aktor ternama yang mengenakan pakainan formal. Jodi pun memundurkan mobil dengan kencang. Kriss pun mendang aktor tersebut kearah mobil. DAG bunyi kepala sang aktor terbentur bagasi mobil. Aktor tersubutpun pingsan,
“jod buka bagasi” suruh kriss kepada Jodi.
Jodi pun membuka bagasi mobil sedan tersebut. Jodi mengambil tali tambang dan mengikat kaki korban sedangan kris memingikat tangan dan mulut korban, lalu mereka berdua memasukanya kebagasi mobil..
Pintu mobil terbuka dan lamunan Jodi pun terpecah, “ngelamun mulu lu jod, ngelamunin apaan? Cewe?” Tanya kriss sambil masuk kemobil.
“haha ngapain ngelamunin cewe” jawab Jodi. Mereka pun kembali berjalan kearah SD Bintang.
Di jalan Jodi masih memiikirkan kejadian semalam. Pikiranya kembali melayang mengingingat kembali kejaidan semalam. Bagaimana dia melihat sang aktor di siksa oleh kriss dan bagaimana mata sang aktor tersebut di congkel. Dan bagaimana ia membantu kris memotong lidah sang aktor tersebut. Mengingat kejadian itu membuat Jodi ingin muntah. Namun di kepala Jodi masih ada pertnyaan. Mengapa aktor itu dibunuh? Yang iya ingat aktor itu berkata bahwa ia di jebak. Dan mengapa seorang aktor ternama mengenal organisasi ini? Pertanyaan pertanyaan mulai bermunculan di otak Jodi.
“kriss kenapa dengan orang semalem itu?kenpa dia kita habisi?” Tanya Jodi mmberanikan diri.
“yang mana?aktor sampah itu?” Tanya kriss kemabali.
“iya, joe darmawan” jawab kriss menebut nama aktor tersebut.
Kriss terdiam dan berkata “joe dia salah satu dari kita. Dia meminta kepada para petinggi agar mengangkat namanya dan membuat perjanjian dengan para petinggi, para petinggi membbantu karirnya dari awal. Membantunya hingga masuk industry Hollywood. Maen beberapa film Hollywood dan salah satu penyubang dana organisasi” jelas kriss.
“Lalu kenapa dia di bunuh?” Tanya Jodi kepada kriss.
“ntah lah, boss bilang dia akan menjual kita kepada polisi, aku tak peduli namanya perintah yah perintah. Kita masih alat bukan petinggi”jawab kriss sambil menambah kecepatan mobil di jalan tol.
lanjutanya gan
mohon komentar dan saranya yah gan klao berkenan ngasih
jangan lupa
dan juga sarn yah ganjangan lupa juga untuk jika agan atu sista pada suka
maap kalo
cerita ini ga mungkin repost ko karna karangan ane sendiri
ane nulis baru dan minta saran dan komentar agan agan pluss isi pollingnya yah ini masih chapter satu dan masih versi belom di edit gan jadi maap kalo masih salah dan tulusanya masih keliru
langsung aja tanpa basa basi
Spoiler for :
pertama tama mohon maaf bila ada kesamaan nama tokoh dan lain lain ini cuman cerita fiktif belaka
ilstrasi mafia gan
Spoiler for ilustrasi:
Spoiler for ceritnya gan:
FIRST JOB
Malam yang sunyi di musim dingin, semua orang tidur terlelap dengan semestinya. Para pekerja malam bekerja kuntuk mencari nafkah. Di gang kecil di suatu tempat. Di mana tikus berkeliaran seorang pemuda berjalan sendiri saambil menghisap sebatang rokok untuk menghilangkan dinginya malam. Pemuda itu menyadiri hal yang aneh dari gang itu, kemudin ia melihat jasad seorang pria yang sangat terkenal dan iya pun berlari cepat kemabali kerumahnya.
Pagi hari di surat kabar pagi bertuliskan seorang aktor ternama tewas dengan luka tembak di kepalanya dan luka bacok di sekitar tubuhnya. Sambil membaca surat kabar seorang lelaki berkulit putih, berkepala botak itu tersenyum. Dia mulai meminum kopi yang tersedia di atas meja sambil melihat ke jendela apartementnya . lamunanya terpecah oleh suara bunyi handphone miliknya,
“halo kriss” jawab lelaki botak itu.
“ya halo, jod ke café nikmat , sekarang boss pengen ngomong ama lu!” sahut orang di balik telepon dan langsung menutup telepon itu.
Pria botak bernama Jodi itupun langsung mengganti pakaian dengan setalan jas,kemeja,celana bahan pantopel dan juga taxi dan bergegas menuju café yang di maksud .
Di jalan yang sangat macet dan di sinari mentari pagi jodi terbengong di dalam taxi. mengingat pertama kali dia datang ke kota itu. jodi adalah mahasiswa yang di drop out dari kampusnya karna masalah keungan dan memang nilainya tidak mencukupi. Dia pindah ke kota ini bukan karna tanpa alasan, dia pinda di karna kan teman baiknya di kampus menawarinya pekerjaan di kota ini. Jodi orang yang hidup sebatang kara, orang tuanya di bunuh oleh pembunuh saat Jodi masih semester 1 kuliah. Keluarga besarnya sudah menjauhi keluarga Jodi sejak lama di karnakan kepindahan agama keluarganya. dia menjadi sendiri tak punya adik dan tak punya keluarga hanya sendiri. Lamunanya terhenti ketika dia sudah berda di depan café yang di maksud.
Sesampai di pintu depan café, hati Jodi pun berdetak semakin kencang. Hatinya terasa tak karuan antara bahagia sedih dan menyesal. Tetapi Dia berkata dalma hati “kalo udah start jalanin ampe finish” Jodi pun menguatkan hati dan masuk ke dalam café. Suasana café yang sepi dimana layaknya café di pagi hari. Petugas petugas café yang sedang membersih kan café serta menata meja dan suara dari music recorder yang memainkan lagu jazz lembut menambah ke indahan café itu di pagi hari. Jodi pun melangkah kearah tangga dan langsung menaiki tangga ke lantai 2. Di jalan tempat naik ke lantai dua terdapat dua orang bertubuh besar dengan setelan rapih menjaga jlana ke lantai dua. Salah satu dari mereka mendekati Jodi, Jodi yang mengerti maksud pria itu mngeluarkan pistol kecil miliknya dan memberinya ke pada orang itu sepucuk pistol seris H&K .45 ACP beserta perdam suaranya kepada penjaga tersebut. Penjaga itu pun mengantungi pistol tersebut dan memeriksa tubuh Jodi, lalu mempersilkan Jodi berjalanmenuju antai 2
suasana lantai 2 sangat lah sunyi namun masih terdengar sedikit music dari lantai 1 yang sangat amat pelan. Di sana terdapat 3 orang di tambah degan 2 orang yang berada di tangga tersebut. Jodi pun langsung menghampiri seseorang yang sedang duduk dengan pakaian yang sangat formal di pojok ruangan dikawal oleh 2 orang dan meminum Hacienda La Esmeralda salah satu dari 3 kopi termahal dunia. Orang tersebut berumur sekitar 35 sampai 40 tahun. Mukanya masih terlihat muda, badanya sangat profsional layaknya orang yang berumur 25 tahun.
“pagi” sahut Jodi dengan amat sangat sopan.
“pagi, silakan duduk Jodi” perintahnya tanpa basa basi.
“ada apa boss memanggil saya?” Tanya Jodi kepada pria tersebut.
Pria tersebut tersunyum dan berkata “saya tak menyangka kamu melakukanya dengan bersih bahkan sangat bersih di pekerjaan pertama mu. Mungkin kamu memang pantas untuk pekerjaan ini, kamu punya bakat dalam pekerjaan ini bahkan untuk orang baru sepertimu kau sudah bisa melakukanya layaknya professional”.
“hanya berusaha melakukan yang terbaik boss lagi pula tanpa bantuan kriss itu semua tak akan terjadi ” jawab Jodi merendahkan diri.
“haha tak perlu merendahkan dirimu seperti itu” jawab orang itu sambil melihat ke jendela.
“pagi boss” jawab seorang berdiri di samping meja dengan badan yang cukup tinggi, rambut klinis, dan setelan jas bewarna hitam dan muka yang sangat putih dialah kriss. boss itu pun meminum kopi dan berkata “kriss kerja semalam sangat indah seperti biasanya tersusun sangat rapih seperti biasanya. Your my gold boy kriss, talented boy. Saya memanggil kalian kesini karna ada pekerjaan untuk kalian.”
Boss itu mengeluarkan foto dari dalam saku jasnya. “ambil anak ini sepulang sekolah bawa dia ke pelabuhan sore ini tapi ingat jangan lukai anak itu. kerjaan sekarang harus bersih dari senjata dan dari korban. Anak itu sekolah di SD Bintang, kelas 3 SD. Ingat jangan kecewakan ku” boss itu pun berdiri dan meninggal kan meja tersebut lalu terun ke lantai satu.
Salah satu pengawal menghampiri kriss dan Jodi lalu ngembalikan senjata mereka. Kriss pun menghella nafas “ayo berangkat” sahut Jodi kepada kriss. “gua laper makan dulu lah” jawa kriss kepada Jodi. “disini?” Tanya Jodi? “gak lah misikin mendadak gua makan disini, cari fast food aja lah. Ayo berangkat” jawab kriss seraya berdiri dari kursi tadi, “baiklah” jawab Jodi samil tersenyum. Mereka berdua pun menuruni tangga dan menuju keparkiran sambil berbincang bincang tanpa arah.
Sesampainya di parkiran merekapun memasuki mobil BMW M3 milik kriss. “lu bias kenal sama boss dari mana?” Tanya Jodi kepada kriss.
“boss siapa? dedi? Gua kenal dia dari bokap gua” jawab kriss dari yang ceria tiba tiba berubah serius.
“bokap lu temenan sama dedi?” Tanya dodi ingin tahu.
“bukan, dedi adalah anak dari boss bokap gua. saat bokap gua kelilit hutang dia minjemin duit dengan syarat gua mau kerja buat dia. Yah gua ga bias nolak uang yang ditawri besar dan dia yang berani meminjam kan uang itu. btw lu kenal sama keponakan gua dari mana?” kriss mencoba mengalih kan pembicaraan
“dia temen kampus gua. dia bilang lu punya pekerjaan yang bias ngasilin duit banyak.” Jawab Jodi terdiam sebentar dan melanjutkan pembicaraan.
“gua ga tau kerjaan macam apa tapi karna duitnya banyak gua ambil. Terus dia ngasih nomer lu dan gua disini.” Jodi mencoba menyudahi omongan.
Mereka pun sampai di rest area jalan tol setelah banyak berbicang di jalan. “lu mau nunggu di mobil ato ikut makan?” Tanya kriss,
“gua di mobil aja” jawab Jodi.
Kriss pun menghampiri salah satu restoran cepat saji di rest area tersubut. Suara di dalam radio mobil masih menceritakan tentang meninggalnya seorang aktor dengan cara menganaskan tersebut, Jodi berusaha memperbesar suara radio.
“kami masih mencari bukti bukti, untuk mengetahui siapa pembunuh dan apa motifnya. Kami perkirakan mayat tidak di bunuh digang ini melainkan di buang di gang cabe. Kami masih mencoba bertanya kepada saksi mata yang lewat saat malam hari dan penduduk yang tinggal di sekitar gang cabe, namun sampai sekarang hanya satu warga yang berkata melihat truck sampah sekitar jam 01:00 sampai jam 02:00 berhenti di depan gang cabe. Untuk saat ini kami baru meng otopsi mayat dan kami kembalikan ke keluarga” terdengar suara polisi dari radio tersebut “apa benar aktor tersebut kehilangan matanya dan lidahnya pak?” Tanya suara reporter perempuan kepada polisi itu. “untuk informasi itu benar” jawab polisi itu. Jodi pun mematikan radio.
Di dalam mobil Jodi pun mengingat kejadian semalam yang sangat aneh baginya. “Jodi lu siap?”Tanya kriss kepada Jodi. Jodi terdiam dan menganggukan kepala . malam dingin tak seperti biasanya bagi Jodi. Bagai mana tidak hari pertamanya berkerja, belum lagi iya tak pernah melakukan pekerjaan kotor seperti ini sebelumnya. Hati Jodi sangat gelisah, badanya penuh keringat dan kaki sangat gemetar. Jodi sada ia tak bias mundur lagi jika sudah masuk dunia ini jika dia mengundurkan diri sekarang sudah telat pikirnya. Hidupnya akan tidak tenang dan akan di awasi atau mungkin di bunuh karna takut untuk membocorkan informasi. “okeh jod lu berjaga di luar. Nanti saat gua balik lu mundurin mobil dengan kecepatan tinggi, seperti yang kita rencanakan. ngerti?!” perintah kriss. “ngerti” jawab Jodi singkat. Berselang stengah jam kriss datang berjalan bersama dengan seorang aktor ternama yang mengenakan pakainan formal. Jodi pun memundurkan mobil dengan kencang. Kriss pun mendang aktor tersebut kearah mobil. DAG bunyi kepala sang aktor terbentur bagasi mobil. Aktor tersubutpun pingsan,
“jod buka bagasi” suruh kriss kepada Jodi.
Jodi pun membuka bagasi mobil sedan tersebut. Jodi mengambil tali tambang dan mengikat kaki korban sedangan kris memingikat tangan dan mulut korban, lalu mereka berdua memasukanya kebagasi mobil..
Pintu mobil terbuka dan lamunan Jodi pun terpecah, “ngelamun mulu lu jod, ngelamunin apaan? Cewe?” Tanya kriss sambil masuk kemobil.
“haha ngapain ngelamunin cewe” jawab Jodi. Mereka pun kembali berjalan kearah SD Bintang.
Di jalan Jodi masih memiikirkan kejadian semalam. Pikiranya kembali melayang mengingingat kembali kejaidan semalam. Bagaimana dia melihat sang aktor di siksa oleh kriss dan bagaimana mata sang aktor tersebut di congkel. Dan bagaimana ia membantu kris memotong lidah sang aktor tersebut. Mengingat kejadian itu membuat Jodi ingin muntah. Namun di kepala Jodi masih ada pertnyaan. Mengapa aktor itu dibunuh? Yang iya ingat aktor itu berkata bahwa ia di jebak. Dan mengapa seorang aktor ternama mengenal organisasi ini? Pertanyaan pertanyaan mulai bermunculan di otak Jodi.
“kriss kenapa dengan orang semalem itu?kenpa dia kita habisi?” Tanya Jodi mmberanikan diri.
“yang mana?aktor sampah itu?” Tanya kriss kemabali.
“iya, joe darmawan” jawab kriss menebut nama aktor tersebut.
Kriss terdiam dan berkata “joe dia salah satu dari kita. Dia meminta kepada para petinggi agar mengangkat namanya dan membuat perjanjian dengan para petinggi, para petinggi membbantu karirnya dari awal. Membantunya hingga masuk industry Hollywood. Maen beberapa film Hollywood dan salah satu penyubang dana organisasi” jelas kriss.
“Lalu kenapa dia di bunuh?” Tanya Jodi kepada kriss.
“ntah lah, boss bilang dia akan menjual kita kepada polisi, aku tak peduli namanya perintah yah perintah. Kita masih alat bukan petinggi”jawab kriss sambil menambah kecepatan mobil di jalan tol.
lanjutanya gan
mohon komentar dan saranya yah gan klao berkenan ngasih
jangan lupa
dan juga sarn yah ganjangan lupa juga untuk jika agan atu sista pada suka
Polling
0 suara
pernasaran lanjutanya ga gan?
0
1.8K
Kutip
11
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan