- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Photography
Mengenali memory card untuk kamera digital


TS
gshocklimited
Mengenali memory card untuk kamera digital
Berapa banyak foto yang sudah anda hasilkan selama liburan Lebaran kali ini? Jika anda pengguna DSLR, pernahkah anda mengalami proses loading (jeda) yang lama dari 1 foto ke foto lainnya? Ada baiknya anda melihat kembali memory card (kartu memori) anda. Berikut saya bagikan sedikit tambahan pengetahuan yang mungkin bermanfaat bagi anda, para pecinta fotografi.
Penggunaan memory card tidaklah serumit penggunaan roll negative film seperti jaman dulu. 1 memory card saja di dalam sebuah kamera digital dapat membuat kamera tersebut berfungsi dalam perekaman data (gambar & suara) untuk berbagai macam situasi pemotretan. Bandingkan dengan roll film, dimana kita harus memilih ASA yang tepat kemudian mengganti roll film untuk kondisi cahaya yang berbeda-beda. Pada kamera digital, ISO sudah terintegrasi di dalam body kamera, sehingga memory card hanya berfungi sebagai media penyimpanan data. Istilah American Standards Association (ASA – sekarang ANSI) maupun International Organization for Standardization (ISO) adalah standarisasi yang dipakai untuk mengukur kecepatan film atau mengukur sensitivitas film terhadap cahaya.
Begitu banyaknya ragam memory card yang dijual dipasaran sekarang ini dengan berbagai macam simbol yang melekat pada memory card tersebut seringkali membuat kita bingung untuk memilih mana yang terbaik untuk kamera kita. Misalnya, kita bisa menemukan sebuah SD card kapasitas 8GB seharga Rp. 80.000,- dengan logo Class 2. Sementara untuk kapasitas yang sama, hanya karena terdapat logo Class 10 dan UHS-I, card tersebut dijual dengan harga Rp. 250.000,-. Lantas, apa yang membedakan kedua macam memory card itu? Ada baiknya kita mengetahui simbol-simbol tersebut supaya kita bisa memilih memory card yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan kita.
Berdasarkan popularitas, ada 2 macam memory card yang lazim digunakan untuk kamera digital, baik itu kamera point and shoot (pocket) maupun DSLR, yakni Secure Digital (SD) dan Compact Flash (CF).
Secure Digital (SD)
Karena tuntutan kapasitas besar untuk penyimpanan file, SD dalam perkembangannya telah membuat 3 macam memory card yakni SD (kapasitas memory s/d 2 gigabytes), SDHC (SD High Capacity, >2GB s/d 32GB) dan SDXC (SD Xtended Capacity, >32GB s/d 2 terabytes). Kapasitas terbesar SDXC yang beredar di pasaran sampai saat ini adalah 128GB. Pemilihan jenis-jenis SD card ini harus melihat kesesuaian dengan kamera, card reader dan Komputer masing-masing. Biasanya kamera yang kompatibel dengan SDXC, bisa juga menggunakan SD dan SDHC card. Demikian pula kamera yang kompatibel dengan SDHC, sudah pasti dapat menggunakan SD.
Kecepatan SD card diukur dengan megabyte (MB) per detik. Untuk mengetahuinya adalah dengan meilhat Class-nya. Umumnya tercetak di label maupun pada fisik SD card. Class 2 berarti kecepatan menyimpan data minimal 2 MB/detik. Class 10 artinya kecepatan menyimpan data minimal 10 MB/detik.
Tidak berhenti disini, pengembangan kecepatan SD card terus ditingkatkan. Adapun Ultra High Speed (UHS-I) yang diklaim 4 kali lebih cepat (read speed) daripada Class 10. Card jenis ini sangat ideal untuk perekaman video full HD, salah satu feature yang sudah lazim di dalam DSLR keluaran terbaru.
Dari segi inovasi SD, sekarang sudah dipasarkan SD card dengan feature Wi-Fi. Menggunakan card jenis ini memungkinkan kita mentransfer foto secara wireless dari kamera langsung kesemua gadget yang ada, selama gadget tersebut memiliki Wi-Fi.
CompactFlash (CF)
Selain ukuran dan bentuk fisik, yang membedakan SD dan CF adalah kapasitas dan kecepatan. Secara teori, maksimum besaran file yang dapat disimpan pada sebuah CF adalah 128 Petabyte (sekitar 128,000 GB). Namun, kapasitas terbesar CF yang tersedia dipasaran sekarang ini adalah 256GB.
Ada 2 macam CF, yang dapat dibedakan berdasarkan ketebalan, yakni Type I dengan ketebalan 3.3mm dan Type II (CF2) dengan ketebalan 5mm. Sebagian besar kamera DSLR kelas menegah atas menggunakan CF Type I. Sedangkan CF2 digunakan oleh beberapa kamera medium format seperti Hasselblad pada digital back-nya.
Jikalau pada SD card ada istilah Class, maka pada CF dipakai istilah “X” untuk tingkatan kecepatan. Biasanya pada pada CF terdapat tulisan 133x, 400x, 600x, 800x dan 1000x. 1x artinya card tersebut dapat mentransfer data dengan kecepatan 150 KiloBytes (KB) per detik. Jadi 133x berarti 133 dikalikan 150KB = 20MB/detik minimum kecepatan. Demikian seterusnya.
Ada juga teknologi UDMA 7 (Ultra Direct Memory Access) yang dibenamkan pada CF untuk meningkatkan kecepatan transfer data. Biasanya, anda harus menggunakan card reader khusus yang kompatibel dengan UDMA untuk bisa memindahkan foto ke komputer.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan videographer professional yang memakai DSLR sebagai media perekaman video, CF menyediakan teknologi Video Performance Guarantee (VPG). Dengan logo VGP-20, diberikan jaminan bahwa CF tersebut bisa merekam streaming video dengan kecepatan (write speed) tidak kurang dari 20 MB/ detik.
Kecepatan
2 hal yang penting diperhatikan dalam hal kecepatan memory card adalah read speed dan write speed. Read Speed atau kecepatan membaca file, adalah seberapa cepat data dapat dipindahkan dari memory card ke piranti lain, seperti Komputer atau hard disk. Semakin tinggi read speed, berarti semakin cepat pula proses transfer foto ke Komputer. Sementara Write Speed adalah proses seberapa cepat sebuah gambar dapat disimpan dalam memory card. Jikalau kamera anda mendukung, write speed sangat penting bagi anda yang sering lama menekan tombol shutter (burst) untuk memotret anak-anak, satwa, olahraga dan event lain yang mengandalkan kinerja cepat kamera.
Pemilihan memory card, baik SD maupun CF bergantung pada type dan kemampuan kamera anda. Juga perlu diingat bahwa kulitas foto sama sekali tidak dipengaruhi oleh memory card. Semakin besar kapasitas dan semakin tinggi kecepatan sebuah memory card secara otomatis akan membuat harganya semakin tinggi.
Tips-tips berikut yang berkaitan dengan memory card bisa berguna untuk anda:
1. Pastikan memory card yang anda beli kompatibel dengan kamera anda. Caranya, baca buku manual kamera anda untuk memastikan jenis memory card yang bisa dipakai pada kamera anda. Jika buku manual anda hilang, cobalah untuk browsing model kamera anda lewat internet.
2. Belilah memory card yang sesuai dengan kemampuan kamera anda. Akan mubazir apabila anda membeli memory card dengan kecepatan 30MB/second jika kemampuan transfer data kamera anda hanya 7MB/second.
3. Biasakan membawa paling sedikit 2 memory card bersama anda apabila hendak memotret. Tidak lucu apabila anda kehilangan moment hanya karena memory card anda error atau full.
4. Jika memungkinkan, usahakan untuk membeli memory card dengan kapasitas besar. Kamera-kamera keluaran terbaru biasanya “boros” megapixel sehingga anda perlu kapasitas memory yang besar untuk bisa memuat banyak foto, apalagi kalau anda sering menggunakan file RAW.
5. Buat anda yang banyak mengambil gambar video dengan dengan menggunakan DSLR, kapasitas besar sudah menjadi harga mati. Kecepatan memory card juga sangat berpengaruh, apalagi untuk merekam video full HD. Kecepatan yang kurang akan berdampak pada video yang dibuat.
6. Jangan lupa format memory card anda secara berkala. Hal ini bisa membantu kinerja memory card. Tentu saja hal ini dilakukan setelah memindahkan semua foto di dalamnya ke komputer atau hard disk anda. Memformat memory card juga disarankan saat memory card tersebut digunakan pada kamera yang berbeda. (artikel ini seperti yang saya tulis untuk majalah Bulletin GPA edisi XII)
Semoga bermanfaat
Penggunaan memory card tidaklah serumit penggunaan roll negative film seperti jaman dulu. 1 memory card saja di dalam sebuah kamera digital dapat membuat kamera tersebut berfungsi dalam perekaman data (gambar & suara) untuk berbagai macam situasi pemotretan. Bandingkan dengan roll film, dimana kita harus memilih ASA yang tepat kemudian mengganti roll film untuk kondisi cahaya yang berbeda-beda. Pada kamera digital, ISO sudah terintegrasi di dalam body kamera, sehingga memory card hanya berfungi sebagai media penyimpanan data. Istilah American Standards Association (ASA – sekarang ANSI) maupun International Organization for Standardization (ISO) adalah standarisasi yang dipakai untuk mengukur kecepatan film atau mengukur sensitivitas film terhadap cahaya.
Begitu banyaknya ragam memory card yang dijual dipasaran sekarang ini dengan berbagai macam simbol yang melekat pada memory card tersebut seringkali membuat kita bingung untuk memilih mana yang terbaik untuk kamera kita. Misalnya, kita bisa menemukan sebuah SD card kapasitas 8GB seharga Rp. 80.000,- dengan logo Class 2. Sementara untuk kapasitas yang sama, hanya karena terdapat logo Class 10 dan UHS-I, card tersebut dijual dengan harga Rp. 250.000,-. Lantas, apa yang membedakan kedua macam memory card itu? Ada baiknya kita mengetahui simbol-simbol tersebut supaya kita bisa memilih memory card yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan kita.
Berdasarkan popularitas, ada 2 macam memory card yang lazim digunakan untuk kamera digital, baik itu kamera point and shoot (pocket) maupun DSLR, yakni Secure Digital (SD) dan Compact Flash (CF).
Secure Digital (SD)
Karena tuntutan kapasitas besar untuk penyimpanan file, SD dalam perkembangannya telah membuat 3 macam memory card yakni SD (kapasitas memory s/d 2 gigabytes), SDHC (SD High Capacity, >2GB s/d 32GB) dan SDXC (SD Xtended Capacity, >32GB s/d 2 terabytes). Kapasitas terbesar SDXC yang beredar di pasaran sampai saat ini adalah 128GB. Pemilihan jenis-jenis SD card ini harus melihat kesesuaian dengan kamera, card reader dan Komputer masing-masing. Biasanya kamera yang kompatibel dengan SDXC, bisa juga menggunakan SD dan SDHC card. Demikian pula kamera yang kompatibel dengan SDHC, sudah pasti dapat menggunakan SD.
Spoiler for Perbandingan SD, SDHC dan SDXC:
Kecepatan SD card diukur dengan megabyte (MB) per detik. Untuk mengetahuinya adalah dengan meilhat Class-nya. Umumnya tercetak di label maupun pada fisik SD card. Class 2 berarti kecepatan menyimpan data minimal 2 MB/detik. Class 10 artinya kecepatan menyimpan data minimal 10 MB/detik.
Spoiler for Perbandingan/ Pengunaan berdasarkan Class:
Tidak berhenti disini, pengembangan kecepatan SD card terus ditingkatkan. Adapun Ultra High Speed (UHS-I) yang diklaim 4 kali lebih cepat (read speed) daripada Class 10. Card jenis ini sangat ideal untuk perekaman video full HD, salah satu feature yang sudah lazim di dalam DSLR keluaran terbaru.
Spoiler for Logo UHS-I:
Dari segi inovasi SD, sekarang sudah dipasarkan SD card dengan feature Wi-Fi. Menggunakan card jenis ini memungkinkan kita mentransfer foto secara wireless dari kamera langsung kesemua gadget yang ada, selama gadget tersebut memiliki Wi-Fi.
CompactFlash (CF)
Selain ukuran dan bentuk fisik, yang membedakan SD dan CF adalah kapasitas dan kecepatan. Secara teori, maksimum besaran file yang dapat disimpan pada sebuah CF adalah 128 Petabyte (sekitar 128,000 GB). Namun, kapasitas terbesar CF yang tersedia dipasaran sekarang ini adalah 256GB.
Ada 2 macam CF, yang dapat dibedakan berdasarkan ketebalan, yakni Type I dengan ketebalan 3.3mm dan Type II (CF2) dengan ketebalan 5mm. Sebagian besar kamera DSLR kelas menegah atas menggunakan CF Type I. Sedangkan CF2 digunakan oleh beberapa kamera medium format seperti Hasselblad pada digital back-nya.
Jikalau pada SD card ada istilah Class, maka pada CF dipakai istilah “X” untuk tingkatan kecepatan. Biasanya pada pada CF terdapat tulisan 133x, 400x, 600x, 800x dan 1000x. 1x artinya card tersebut dapat mentransfer data dengan kecepatan 150 KiloBytes (KB) per detik. Jadi 133x berarti 133 dikalikan 150KB = 20MB/detik minimum kecepatan. Demikian seterusnya.
Ada juga teknologi UDMA 7 (Ultra Direct Memory Access) yang dibenamkan pada CF untuk meningkatkan kecepatan transfer data. Biasanya, anda harus menggunakan card reader khusus yang kompatibel dengan UDMA untuk bisa memindahkan foto ke komputer.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan videographer professional yang memakai DSLR sebagai media perekaman video, CF menyediakan teknologi Video Performance Guarantee (VPG). Dengan logo VGP-20, diberikan jaminan bahwa CF tersebut bisa merekam streaming video dengan kecepatan (write speed) tidak kurang dari 20 MB/ detik.
Spoiler for Persaingan CF di kelas 1000x:
Kecepatan
2 hal yang penting diperhatikan dalam hal kecepatan memory card adalah read speed dan write speed. Read Speed atau kecepatan membaca file, adalah seberapa cepat data dapat dipindahkan dari memory card ke piranti lain, seperti Komputer atau hard disk. Semakin tinggi read speed, berarti semakin cepat pula proses transfer foto ke Komputer. Sementara Write Speed adalah proses seberapa cepat sebuah gambar dapat disimpan dalam memory card. Jikalau kamera anda mendukung, write speed sangat penting bagi anda yang sering lama menekan tombol shutter (burst) untuk memotret anak-anak, satwa, olahraga dan event lain yang mengandalkan kinerja cepat kamera.
Pemilihan memory card, baik SD maupun CF bergantung pada type dan kemampuan kamera anda. Juga perlu diingat bahwa kulitas foto sama sekali tidak dipengaruhi oleh memory card. Semakin besar kapasitas dan semakin tinggi kecepatan sebuah memory card secara otomatis akan membuat harganya semakin tinggi.
Tips-tips berikut yang berkaitan dengan memory card bisa berguna untuk anda:
1. Pastikan memory card yang anda beli kompatibel dengan kamera anda. Caranya, baca buku manual kamera anda untuk memastikan jenis memory card yang bisa dipakai pada kamera anda. Jika buku manual anda hilang, cobalah untuk browsing model kamera anda lewat internet.
2. Belilah memory card yang sesuai dengan kemampuan kamera anda. Akan mubazir apabila anda membeli memory card dengan kecepatan 30MB/second jika kemampuan transfer data kamera anda hanya 7MB/second.
3. Biasakan membawa paling sedikit 2 memory card bersama anda apabila hendak memotret. Tidak lucu apabila anda kehilangan moment hanya karena memory card anda error atau full.
4. Jika memungkinkan, usahakan untuk membeli memory card dengan kapasitas besar. Kamera-kamera keluaran terbaru biasanya “boros” megapixel sehingga anda perlu kapasitas memory yang besar untuk bisa memuat banyak foto, apalagi kalau anda sering menggunakan file RAW.
5. Buat anda yang banyak mengambil gambar video dengan dengan menggunakan DSLR, kapasitas besar sudah menjadi harga mati. Kecepatan memory card juga sangat berpengaruh, apalagi untuk merekam video full HD. Kecepatan yang kurang akan berdampak pada video yang dibuat.
6. Jangan lupa format memory card anda secara berkala. Hal ini bisa membantu kinerja memory card. Tentu saja hal ini dilakukan setelah memindahkan semua foto di dalamnya ke komputer atau hard disk anda. Memformat memory card juga disarankan saat memory card tersebut digunakan pada kamera yang berbeda. (artikel ini seperti yang saya tulis untuk majalah Bulletin GPA edisi XII)
Semoga bermanfaat

0
26.5K
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan