- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
CERITA INSPIRASI MAHASISWA VS DOSEN


TS
wayneromi
CERITA INSPIRASI MAHASISWA VS DOSEN
Ane ada cerita gan, ane tau dari note teman ane di facebook dan ane pikir cukup menginspirasi kita dalam hidup. Moga aja setelah membaca thread ane ini kita sadar bahwa gunakanlah ilmu yang kita tahu seefektif mungkin.
Ah daripada lamalama, langsung sikaat gan.....
Maaf Gan kalo repost
tapi kalo gak tolong di
yah gan
atau kalo mau
juga boleh


Ah daripada lamalama, langsung sikaat gan.....
Spoiler for :
Seorang professor membuat sebuah pertanyaan pada sebuah ujian di Universitas Copenhagen, jurusan fisika. Bunyinya kira-kira begini
Uraikan cara untuk menentukan tinggi dari sebuah gedung pencakar langit, dengan menggunakan barometer.

Kemudian Seorang mahasiswa menjawab
"Ikatkan saja seutas kawat ke leher barometer, lalu turunkan barometernya sampai ke tanah. Panjang kawat ditambah panjang barometer akan sama dengan tinggi bangunan itu.”
Jawaban jujur ini membuat para penguji marah. Dapat dipastikan, si mahasiswa akan gagal ujian seketika karena diduga telah melakukan penghinaan sains. Namun si mahasiswa protes, berkata bahwa jawabannya tidak salah. Kemudian, pihak Universitas menunjuk seorang penengah untuk memecahkan masalah ini.
Sang penengah tidak meragukan bahwa jawaban si mahasiswa benar, tetapi tidak mencerminkan pengetahuan tentang fisika sama sekali. Untuk menyelesaikan masalah ini, diputuskan untuk memanggil si mahasiswa dan memberinya kesempatan 6 menit untuk pembuktian lisan, yang setidaknya menunjukkan prinsip-prinsip dasar fisika.
Selama 5 menit, si mahasiswa hanya duduk bergeming. Dahinya berkerut, tampak berpikir. Sang penengah kemudian mengingatkan kalau waktu terus berjalan. Si mahasiswa menjawab, bahwa dia telah menemukan beberapa jawaban yang sungguh relevan, tapi belum bisa memutuskan mana yang mau dia kemukakan.
Akhirnya, karena diburu-buru, si mahasiswa pun mulai menjawab seperti ini:
Tetapi karena kita senantiasa ditekankan agar menggunakan kebebasan berpikir dan menerapkan metode ilmiah, tidak diragukan lagi, cara terbaik adalah mengetuk pintu petugas kebersihan, lalu berkata padanya
Uraikan cara untuk menentukan tinggi dari sebuah gedung pencakar langit, dengan menggunakan barometer.

Kemudian Seorang mahasiswa menjawab
"Ikatkan saja seutas kawat ke leher barometer, lalu turunkan barometernya sampai ke tanah. Panjang kawat ditambah panjang barometer akan sama dengan tinggi bangunan itu.”
Jawaban jujur ini membuat para penguji marah. Dapat dipastikan, si mahasiswa akan gagal ujian seketika karena diduga telah melakukan penghinaan sains. Namun si mahasiswa protes, berkata bahwa jawabannya tidak salah. Kemudian, pihak Universitas menunjuk seorang penengah untuk memecahkan masalah ini.
Sang penengah tidak meragukan bahwa jawaban si mahasiswa benar, tetapi tidak mencerminkan pengetahuan tentang fisika sama sekali. Untuk menyelesaikan masalah ini, diputuskan untuk memanggil si mahasiswa dan memberinya kesempatan 6 menit untuk pembuktian lisan, yang setidaknya menunjukkan prinsip-prinsip dasar fisika.
Selama 5 menit, si mahasiswa hanya duduk bergeming. Dahinya berkerut, tampak berpikir. Sang penengah kemudian mengingatkan kalau waktu terus berjalan. Si mahasiswa menjawab, bahwa dia telah menemukan beberapa jawaban yang sungguh relevan, tapi belum bisa memutuskan mana yang mau dia kemukakan.
Akhirnya, karena diburu-buru, si mahasiswa pun mulai menjawab seperti ini:
Spoiler for :
”Pertama, kita bisa membawa barometer itu ke atap gedung, menjatuhkannya ke tanah, dan mengukur waktu yang diperlukannya untuk sampai ke sana. Tinggi gedung bisa didapat dari formula H =0.5g x t kuadrat. Tapi nasib malang untuk si barometer.
Spoiler for :
Kedua, jika matahari sedang bersinar terik, kita bisa mengukur tinggi barometer, lalu mengukur panjang bayangannya. Kemudian kita ukur panjang bayangan gedung, dan dari situ, tinggal masalah perbandingan aritmatika untuk menentukan tinggi gedungnya.
Spoiler for :
Ketiga, kalau anda ingin lebih ilmiah lagi, kita bisa mengikatkan benang, pendek saja, pada barometer, dan mengayunkannya seperti pendulum pada permukaan tanah dan pada atap gedung. Tingginya didapat dari perbedaan gaya pemulih gravitasional T = akar 2 phi kuadrat (l / g).
Spoiler for :
Keempat, jika gedung ini punya tangga akan lebih mudah berjalan disana dan menandai tinggi gedung dalam tinggi barometer, kemudian menjumlahkannya.
Spoiler for :
Terakhir, Jika anda ingin benar-benar membosankan dan ortodox, tentu saja, anda dapat menggunakan barometer untuk mengukur tekanan udara di atap gedung dan di tanah, kemudian mengkonversi perbedaannya dari millibar ke dalam feet atau meter untuk mendapatkan tinggi gedung.
Tetapi karena kita senantiasa ditekankan agar menggunakan kebebasan berpikir dan menerapkan metode ilmiah, tidak diragukan lagi, cara terbaik adalah mengetuk pintu petugas kebersihan, lalu berkata padanya
Spoiler for :
"kalau kamu mau punya sebuah barometer baru yang bagus, akan kuberikan ini, asalkan beritahu aku tinggi dari gedung ini”. 

Spoiler for :
Pesan : Kita seharusnya tidak membatasi pengetahuan dan pemahaman kita tentang sesuatu, hanya dari apa yang kita dengar, lihat, dan kita pelajari. Tapi gunakanlah ilmu yang kita dapat sebijak mungkin dan dalam aplikasi yang setepat mungkin
Spoiler for :
Mahasiswa itu adalah Niels Bohr, pemenang Nobel Fisika.

Maaf Gan kalo repost




atau kalo mau




0
5.6K
Kutip
24
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan