"Kegiatan ini lebih banyak mudharat daripada manfaatnya."
Spoiler for Isi Berita:
VIVAnews - Monas selalu menjadi tujuan utama dari takbir keliling yang dilakukan masyarakat untuk menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri. Untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang merayakan malam Lebaran di Monas, Rabu 7 Agustus 2013, kepolisian telah menyiapkan 1.500 personel khusus di kawasan ikon Jakarta itu.
Kabag Operasional Polres Jakarta Pusat AKBP Apollo Sinambela mengatakan, seluruh pasukan keamanan itu berasal dari Polda, Polres, dan Polsek. Terdiri dari Brimob, Shabara, Intel, dan Reserse.
"Semua personel itu kami sebar di sekitar wilayah Monas," kata Apollo Sinambela kepada VIVAnews di Monas.
Dia menambahkan, kebiasaan warga Jakarta dari tahun ke tahun, mereka pasti merayakan datangnya Lebaran dengan berkumpul di Monas. "Kami akan menindak para warga yang takbir keliling di wilayah Monas," katanya.
"Kami tidak segan-segan untuk menurunkan penumpang yang duduk di pinggir truk dan di atas bus."
Semantara itu, untuk mencegah penumpukan kendaraan di kawasan Monas, polisi akan mengalihkan kendaraan-kendaraan, terutama kendaraan yang digunakan untuk takbir keliling.
"Penumpangnya kami suruh turun, kendaraan-kendaraan akan kami alihkan keluar dari wilayah Monas. Itu untuk mencegah kemacetan di sekitar Monas," kata Apollo.
Masih sepi
Pantauan VIVAnews pukul 20.30, di Bundaran Hotel Indonesia (HI) dan kawasan Senayan masih sepi dari konvoi atau takbir keliling para warga menyambut datangnya hari raya Idul Fitri.
Di sepanjang Jalan Sudirman dan Thamrin belum terlihat adanya konvoi takbir keliling para warga di jalan tersebut. Namun, ada sekitar 20 Polwan bermotor Harley Davidson yang terlihat mengitari jalan Sudirman sampai Thamrin.
Sepertinya warga masyarakat telah menaati himbauan yang disampaikan oleh Polda Metro Jaya mengenai larangan melaksanakan takbir keliling.
Sebelumnya Kepolisan Daerah Metro Jaya, menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan takbir keliling pada malam Lebaran 2013.
"Untuk malam takbiran seperti waktu dahulu, kami tidak rekomendasi takbir keliling. Lebih baik dilakukan dengan marawis atau jalan kaki dengan lampion di kampung masing-masing," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, pada waktu lalu.
Rikwanto menambahkan, upaya ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas, tawuran, dan kemacetan yang membuat resah warga. "Banyak mudharat daripada manfaatnya," katanya. (adi)
Menurut ane pencegahan ini merupakan langkah yang cukup tepat karena dapat mengurangi terjadinya kecelakan. Sebaiknya malam takbiran diisi dengan hal-hal yang lebih kreatif dan lebih aman dibanding harus dengan menggunaan kendaraan bermotor.