- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Konvensi Demokrat: Ada Lagi Orang yang Ngimpi Mau jadi Presiden: Jumhur Hamid Who?
TS
as4madun
Konvensi Demokrat: Ada Lagi Orang yang Ngimpi Mau jadi Presiden: Jumhur Hamid Who?
Mengaku Populer di Survei Jadi Alasan Jumhur Ikut Konvensi Demokrat
Selasa, 6 Agustus 2013 | 20:52 WIB
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Jumhur Hidayat mendeklarasikan diri maju dalam konvensi capres Partai Demokrat di Hotel Bidakara, Selasa (6/7/2013). Jumhur mengklaim mendapat dukungan dari kalangan buruh dan TKI di luar negeri.| Kompas.com/SABRINA ASRIL
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat menyatakan kesiapannya maju sebagai kandidat capres dalam konvensi Partai Demokrat. Jumhur pun sesumbar dirinya sudah cukup populer berbekal sebuah survei. "Memang ada survei popularitas. Hampir semua media dari yang sangat besar dan kecil letakkan itu sebagai headline. Di sana popularitas saya cukup besar," ujar Jumhur dalam jumpa pers di Hotel Bidakara, Jakarta, pada Selasa (6/8/2013).
Ketika itu, Jumhur menjawab sebuah pertanyaan dari wartawan yang menyinggung soal hasil survei capres yang mencantumkan nama Jumhur. Berdasarkan penelusuran Kompas.com, survei tersebut dilakukan Focus Survey Indonesia (FSI). Di dalam pemberitaan Kompas.com pada tanggal 2 Agustus lalu, survei itu sempat mengundang keheranan para peliput yang hadir. Pasalnya, kandidat yang paling tinggi elektabilitasnya, yakni Prabowo Subianto, mengalahkan Jokowi.
Hasil survei lembaga ini berbeda dengan hasil yang selama ini disampaikan lembaga lainnya. Di tingkat popularitas, survei FSI memunculkan nama Jumhur, mengalahkan popularitas kandidat capres lainnya, seperti Yusril Ihza Mahendra, Mahfud MD, Din Syamsuddin, Sri Mulyani, Gita Wirjawan, Marzuki Alie, Surya Paloh, dan Pramono Anung. Jumhur mengaku tak pernah mengenal pemilik ataupun peneliti dari lembaga survei tersebut. Namun, ia tak menampik jika popularitasnya cukup kuat. "Wajah saya sering mucul di TV, wajah saya dikenal. Meski saya yakin belum tentu terkenal karena baik, tapi bisa juga karena kacau," selorohnya.
Ketika itu, hadir dalam acara deklarasi ini yakni perwakilan Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) dan Gabungan Serikat Pekerja Merdeka Indonesia (Gaspermindo). Jumhur mengaku berani maju dalam konvensi Demokrat karena sudah mengantongi dukungan elemen buruh dan komunitas TKI di luar negeri. Berbeda dengan kandidat lainnya yang diundang oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Jumhur memilih mengajukan diri ke SBY. Ia sudah mengirimkan surat kepada SBY untuk meminta restu diperkenankan maju dalam konvensi Demokrat.
Jumhur Hidayat Maju Konvensi Capres Demokrat
Selasa, 6 Agustus 2013 | 18:41 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat mendeklarasikan diri maju sebagai kandidat calon presiden dalam konvensi yang digelar Partai Demokrat. Jumhur pun mengaku sudah menyampaikan surat kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. "Saya Mohammad Jumhur Hidayat menyatakan siap untuk mengikuti konvensi Partai Demokrat bila memang peluang menjadi peserta konvensi itu terbuka untuk saya," ujar Jumhur dalam jumpa pers di Hotel Bidakara, Selasa (6/8/2013).
Jumhur mengaku kepercayaan dirinya maju sebagai salah satu kandidat capres ini karena didukung elemen buruh dan tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Ia menyebutkan dukungan berasal dari komunitas TKI di Taiwan, kaum buruh maritim, dan tenaga kerja bongkar muat di Jakarta, kaum buruh di Jawa Barat, Riau, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Indramayu.
Ia juga mengklaim memperoleh dukungan dari komunitas pedagang buku bekas di Jakarta serta gabungan persatuan sopir seluruh Indonesia (Gaperssi). "Setelah dukungan bermunculan, saya selaku kader dalam pemerintahan SBY, akhirnya berketetapan hati meminta restu Pak SBY melalui surat yang dikirimkan kepada beliau agar diperkenankan mengikuti konvensi Partai Demokrat," ucap Jumhur.
Dia melanjutkan, surat itu hingga kini belum dijawab oleh SBY. Namun, Jumhur mengklaim telah mendapatkan dukungan dari para pengurus internal Demokrat. "Kalau dari info yang saya terima, banyak teman di Demokrat yang senang kalau saya ikut konvensi karena banyak yang pernah bekerja sama," katanya.
Saat ditanyakan lebih lanjut soal dana yang akan digunakannya untuk konvensi, Jumhur menuturkan dirinya tak ingin larut dalam stigma demokrasi yang membutuhkan biaya besar. Ia hanya mengatakan modalnya ikut konvensi sosial melalui jaringan yang selama ini dibangunnya. "Peluang menang di konvensi ini, saya yakin optimis," ungkap Jumhur.
Hingga kini, Partai Demokrat belum mengumumkan peserta konvensi capres. Rencananya akan ada maksimal 12 kandidat yang mengikuti konvensi. Sejumlah nama sudah menyatakan kesiapannya maju dalam konvensi. Dari kalangan internal Demokrat ialah Marzuki Alie, Hayono Isman, dan Achmad Mubarok. Sementara dari kalangan eksternal ialah Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman, dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono juga sempat menyebutkan dua nama lainnya yang akan ikut dalam konvensi, yakni mantan Kepala Staf Angkatan Darat Pramono Edhie Wibowo dan mantan Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal.
http://nasional.kompas.com/read/2013...apres.Demokrat
Cacad Jumhur Hidayat dimata @triomacan2000
-----------------------------
Sekarang di zaman facebook dan media sosial, anak SMP saja yang sukanya main FB atau tweet, lalu suka baca-baca medsos seperti Kaskus, kompasianan atau media on-line, pastilah mereka paham kalau hasil survei lembaga LSM atau lembaga survei swasta itu, isinya banyak pesanan dan bergantung 'wani piro' ... gitu kok hasilnya dipercaya untuk dasar menjadi keyakinan diri bahwa dia disukai pemilih untuk menjadi capres? Emang capres survei? Jadi pemimpoin kok maunya instant, tak mau belajar dari bawah, dari senior lainnya seperti SBY, Wiranto, Mega, Ical, Prabowo, Surya Paloh ... mereka semua baru berani mencalonkan diri karena sudah bisa bikin partai sendiri, dan partainya itu lolos seleksi pemilu. Jumhur ini sama saja dengan Gita Wirjawan, hanya versinya aja yang lain, tapi esensinya sama saja. Mau nyapres kagak mau pakai modal dari nol, tapi langsung mau jadi Presiden instant!
Selasa, 6 Agustus 2013 | 20:52 WIB
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Jumhur Hidayat mendeklarasikan diri maju dalam konvensi capres Partai Demokrat di Hotel Bidakara, Selasa (6/7/2013). Jumhur mengklaim mendapat dukungan dari kalangan buruh dan TKI di luar negeri.| Kompas.com/SABRINA ASRIL
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat menyatakan kesiapannya maju sebagai kandidat capres dalam konvensi Partai Demokrat. Jumhur pun sesumbar dirinya sudah cukup populer berbekal sebuah survei. "Memang ada survei popularitas. Hampir semua media dari yang sangat besar dan kecil letakkan itu sebagai headline. Di sana popularitas saya cukup besar," ujar Jumhur dalam jumpa pers di Hotel Bidakara, Jakarta, pada Selasa (6/8/2013).
Ketika itu, Jumhur menjawab sebuah pertanyaan dari wartawan yang menyinggung soal hasil survei capres yang mencantumkan nama Jumhur. Berdasarkan penelusuran Kompas.com, survei tersebut dilakukan Focus Survey Indonesia (FSI). Di dalam pemberitaan Kompas.com pada tanggal 2 Agustus lalu, survei itu sempat mengundang keheranan para peliput yang hadir. Pasalnya, kandidat yang paling tinggi elektabilitasnya, yakni Prabowo Subianto, mengalahkan Jokowi.
Hasil survei lembaga ini berbeda dengan hasil yang selama ini disampaikan lembaga lainnya. Di tingkat popularitas, survei FSI memunculkan nama Jumhur, mengalahkan popularitas kandidat capres lainnya, seperti Yusril Ihza Mahendra, Mahfud MD, Din Syamsuddin, Sri Mulyani, Gita Wirjawan, Marzuki Alie, Surya Paloh, dan Pramono Anung. Jumhur mengaku tak pernah mengenal pemilik ataupun peneliti dari lembaga survei tersebut. Namun, ia tak menampik jika popularitasnya cukup kuat. "Wajah saya sering mucul di TV, wajah saya dikenal. Meski saya yakin belum tentu terkenal karena baik, tapi bisa juga karena kacau," selorohnya.
Ketika itu, hadir dalam acara deklarasi ini yakni perwakilan Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) dan Gabungan Serikat Pekerja Merdeka Indonesia (Gaspermindo). Jumhur mengaku berani maju dalam konvensi Demokrat karena sudah mengantongi dukungan elemen buruh dan komunitas TKI di luar negeri. Berbeda dengan kandidat lainnya yang diundang oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Jumhur memilih mengajukan diri ke SBY. Ia sudah mengirimkan surat kepada SBY untuk meminta restu diperkenankan maju dalam konvensi Demokrat.
Jumhur Hidayat Maju Konvensi Capres Demokrat
Selasa, 6 Agustus 2013 | 18:41 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat mendeklarasikan diri maju sebagai kandidat calon presiden dalam konvensi yang digelar Partai Demokrat. Jumhur pun mengaku sudah menyampaikan surat kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. "Saya Mohammad Jumhur Hidayat menyatakan siap untuk mengikuti konvensi Partai Demokrat bila memang peluang menjadi peserta konvensi itu terbuka untuk saya," ujar Jumhur dalam jumpa pers di Hotel Bidakara, Selasa (6/8/2013).
Jumhur mengaku kepercayaan dirinya maju sebagai salah satu kandidat capres ini karena didukung elemen buruh dan tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Ia menyebutkan dukungan berasal dari komunitas TKI di Taiwan, kaum buruh maritim, dan tenaga kerja bongkar muat di Jakarta, kaum buruh di Jawa Barat, Riau, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Indramayu.
Ia juga mengklaim memperoleh dukungan dari komunitas pedagang buku bekas di Jakarta serta gabungan persatuan sopir seluruh Indonesia (Gaperssi). "Setelah dukungan bermunculan, saya selaku kader dalam pemerintahan SBY, akhirnya berketetapan hati meminta restu Pak SBY melalui surat yang dikirimkan kepada beliau agar diperkenankan mengikuti konvensi Partai Demokrat," ucap Jumhur.
Dia melanjutkan, surat itu hingga kini belum dijawab oleh SBY. Namun, Jumhur mengklaim telah mendapatkan dukungan dari para pengurus internal Demokrat. "Kalau dari info yang saya terima, banyak teman di Demokrat yang senang kalau saya ikut konvensi karena banyak yang pernah bekerja sama," katanya.
Saat ditanyakan lebih lanjut soal dana yang akan digunakannya untuk konvensi, Jumhur menuturkan dirinya tak ingin larut dalam stigma demokrasi yang membutuhkan biaya besar. Ia hanya mengatakan modalnya ikut konvensi sosial melalui jaringan yang selama ini dibangunnya. "Peluang menang di konvensi ini, saya yakin optimis," ungkap Jumhur.
Hingga kini, Partai Demokrat belum mengumumkan peserta konvensi capres. Rencananya akan ada maksimal 12 kandidat yang mengikuti konvensi. Sejumlah nama sudah menyatakan kesiapannya maju dalam konvensi. Dari kalangan internal Demokrat ialah Marzuki Alie, Hayono Isman, dan Achmad Mubarok. Sementara dari kalangan eksternal ialah Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman, dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono juga sempat menyebutkan dua nama lainnya yang akan ikut dalam konvensi, yakni mantan Kepala Staf Angkatan Darat Pramono Edhie Wibowo dan mantan Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal.
http://nasional.kompas.com/read/2013...apres.Demokrat
Cacad Jumhur Hidayat dimata @triomacan2000
Quote:
-----------------------------
Sekarang di zaman facebook dan media sosial, anak SMP saja yang sukanya main FB atau tweet, lalu suka baca-baca medsos seperti Kaskus, kompasianan atau media on-line, pastilah mereka paham kalau hasil survei lembaga LSM atau lembaga survei swasta itu, isinya banyak pesanan dan bergantung 'wani piro' ... gitu kok hasilnya dipercaya untuk dasar menjadi keyakinan diri bahwa dia disukai pemilih untuk menjadi capres? Emang capres survei? Jadi pemimpoin kok maunya instant, tak mau belajar dari bawah, dari senior lainnya seperti SBY, Wiranto, Mega, Ical, Prabowo, Surya Paloh ... mereka semua baru berani mencalonkan diri karena sudah bisa bikin partai sendiri, dan partainya itu lolos seleksi pemilu. Jumhur ini sama saja dengan Gita Wirjawan, hanya versinya aja yang lain, tapi esensinya sama saja. Mau nyapres kagak mau pakai modal dari nol, tapi langsung mau jadi Presiden instant!
0
2.7K
23
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan