- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Tidak Akan Dirazia FPI] Main Petasan, Bocah SD di Bintan Tewas Terbakar
TS
ozombie
[Tidak Akan Dirazia FPI] Main Petasan, Bocah SD di Bintan Tewas Terbakar
Main Petasan, Bocah SD di Bintan Tewas Terbakar
Sabtu, 03 August 2013 00:00
BINTAN (HK) - Ini peringatan bagi para orangtua untuk meningkatkan pengawasan pada anak-anak yang ingin bermain petasan. Di Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), seorang bocah kelas III SD meninggal dunia saat hendak menyalakan petasan, Selasa (30/7) malam lalu dikediamannya di Sebongpereh, Kecamatan Teluksebong,
Setelah sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Tanjungpinang, Rara, nama bocah itu, akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya, Kamis (1/8) malam. Dia tak sanggup menahan luka bakar yang cukup parah di tubuhnya.
Kepala Desa Sebongpereh La Anip menuturkan, peristiwa itu bermula saat korban berniat ingin bermain petasan di depan rumahnya. Ternyata, di tempat itu juga ada kios penjual eceran bahan bakar minyak (BBM) milik orangtuanya. Bocah polos itu lantas menyalakan lilin untuk membakar petasan.
Namun, saat lilin sudah menyala, korban tidak langsung membakar petasan di tangannya. Dia malah memindah-memindahkan BBM jenis premium yang dijual dari botol besar ke botol kecil yang ada di kios tersebut. Ketika itulah, premium dalam botol tumpah dan langsung menyambar api di lilin. Tak pelak, korban yang berada di dekat lilin ikut tersambar.
"Akibatnya murid SD itu mengalami luka bakar yang serius. Yanti, ibunya, yang coba membantu untuk menyelamatkan malah ikut terbakar pada bagian tangannya," ujar La Anip ditemui di rumahnya, Jumat (2/8).
Lanjut La Anip, korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan. Kemudian dibawa ke RSAL Tanjungpinang untuk dirawat intensif. Tapi Tuhan berkehendak lain.
"Sayangnya, walau sempat dirawat, nyawa korban tidak bisa tertolong," imbuhnya.
Mariah, warga setempat menambahkan, setelah diketahui meninggal dunia pada Kamis (1/8) malam kemarin. Keluarga korban lantas membawa jasad korban ke Sebongpereh untuk dikebumikan.
"Siang ini (kemarin) korban dikebumikan," kata Mariah.
Beberapa waktu lalu, kejadian nyaris serupa juga terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur. Silah, bocah perempuan berusia lima tahun meninggal karena terbakar kembang api. Dia mengembuskan napas terakhirnya saat menjalani perawatan di RSUD dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur.
Kejadian bermula saat Silah dan kakaknya, Nabil (7), siswa kelas 2 SD, tengah bermain kembang api di sekitar rumahnya di Desa Sidomojo 2/3, Krian, Sidoarjo, Rabu (31/7). Saat bermain, ayah mereka Lukman Heru (35) tengah bekerja di pabrik sabun. Sedangkan ibunya, Sadiyah berada di dalam rumah.
Tanpa diduga, timbul percikan dari kembang api yang dimainkannya menyambar tubuh Silah dan membakar pakaian yang dikenakannya.
"Luka bakar yang dialami korban cukup parah. Lukanya sampai sekitar 77 persen di sekujur tubuhnya. Saat tiba di sini (RSUD dr Soetomo), dia langsung ditangani tim medis," ujar Kepala IRD RSUD dr Soetomo, dr Urip Murtedjo di ruang kerjanya, Kamis (1/8).
Meski dokter sudah berusaha menolongnya, Tuhan berkehendak lain. Nyawa Silah tak bisa diselamatkan. Dia mengembuskan napas terakhirnya.
"Kami sudah berusaha, lukanya cukup parah. Kondisinya juga kritis, terlebih lagi usianya yang masih lima tahun, sehingga daya tahan tubuhnya tidak kuat menahan rasa sakit dari luka bakar yang cukup parah itu," ujar dr Urip. (rof)
http://www.haluankepri.com/bintan/50...terbakar-.html
Turut berduka buat adek kecil yg terenggut nyawanya gara2 petasan.
Petasan yg berbahaya dan bisa melukai umat malah tidak dirazia FPI.
Sabtu, 03 August 2013 00:00
BINTAN (HK) - Ini peringatan bagi para orangtua untuk meningkatkan pengawasan pada anak-anak yang ingin bermain petasan. Di Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), seorang bocah kelas III SD meninggal dunia saat hendak menyalakan petasan, Selasa (30/7) malam lalu dikediamannya di Sebongpereh, Kecamatan Teluksebong,
Setelah sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Tanjungpinang, Rara, nama bocah itu, akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya, Kamis (1/8) malam. Dia tak sanggup menahan luka bakar yang cukup parah di tubuhnya.
Kepala Desa Sebongpereh La Anip menuturkan, peristiwa itu bermula saat korban berniat ingin bermain petasan di depan rumahnya. Ternyata, di tempat itu juga ada kios penjual eceran bahan bakar minyak (BBM) milik orangtuanya. Bocah polos itu lantas menyalakan lilin untuk membakar petasan.
Namun, saat lilin sudah menyala, korban tidak langsung membakar petasan di tangannya. Dia malah memindah-memindahkan BBM jenis premium yang dijual dari botol besar ke botol kecil yang ada di kios tersebut. Ketika itulah, premium dalam botol tumpah dan langsung menyambar api di lilin. Tak pelak, korban yang berada di dekat lilin ikut tersambar.
"Akibatnya murid SD itu mengalami luka bakar yang serius. Yanti, ibunya, yang coba membantu untuk menyelamatkan malah ikut terbakar pada bagian tangannya," ujar La Anip ditemui di rumahnya, Jumat (2/8).
Lanjut La Anip, korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan. Kemudian dibawa ke RSAL Tanjungpinang untuk dirawat intensif. Tapi Tuhan berkehendak lain.
"Sayangnya, walau sempat dirawat, nyawa korban tidak bisa tertolong," imbuhnya.
Mariah, warga setempat menambahkan, setelah diketahui meninggal dunia pada Kamis (1/8) malam kemarin. Keluarga korban lantas membawa jasad korban ke Sebongpereh untuk dikebumikan.
"Siang ini (kemarin) korban dikebumikan," kata Mariah.
Beberapa waktu lalu, kejadian nyaris serupa juga terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur. Silah, bocah perempuan berusia lima tahun meninggal karena terbakar kembang api. Dia mengembuskan napas terakhirnya saat menjalani perawatan di RSUD dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur.
Kejadian bermula saat Silah dan kakaknya, Nabil (7), siswa kelas 2 SD, tengah bermain kembang api di sekitar rumahnya di Desa Sidomojo 2/3, Krian, Sidoarjo, Rabu (31/7). Saat bermain, ayah mereka Lukman Heru (35) tengah bekerja di pabrik sabun. Sedangkan ibunya, Sadiyah berada di dalam rumah.
Tanpa diduga, timbul percikan dari kembang api yang dimainkannya menyambar tubuh Silah dan membakar pakaian yang dikenakannya.
"Luka bakar yang dialami korban cukup parah. Lukanya sampai sekitar 77 persen di sekujur tubuhnya. Saat tiba di sini (RSUD dr Soetomo), dia langsung ditangani tim medis," ujar Kepala IRD RSUD dr Soetomo, dr Urip Murtedjo di ruang kerjanya, Kamis (1/8).
Meski dokter sudah berusaha menolongnya, Tuhan berkehendak lain. Nyawa Silah tak bisa diselamatkan. Dia mengembuskan napas terakhirnya.
"Kami sudah berusaha, lukanya cukup parah. Kondisinya juga kritis, terlebih lagi usianya yang masih lima tahun, sehingga daya tahan tubuhnya tidak kuat menahan rasa sakit dari luka bakar yang cukup parah itu," ujar dr Urip. (rof)
http://www.haluankepri.com/bintan/50...terbakar-.html
Turut berduka buat adek kecil yg terenggut nyawanya gara2 petasan.

Petasan yg berbahaya dan bisa melukai umat malah tidak dirazia FPI.
tien212700 memberi reputasi
1
2.4K
21
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan