Kaskus

News

soiponAvatar border
TS
soipon
{Indikasi Suap?} Lapindo Bagi-bagi THR ke Oknum Setgab Korban, Bukan ke Korban Lumpur
Minggu, 04 Agustus 2013 | 18:35 WIB
Lapindo Bagi-bagi THR ke Setgab Korban


TEMPO.CO, Sidoarjo-Warga korban semburan lumpur Lapindo sedang diuji saat Ramadan tahun ini. Di tengah belum mendapat kepastian pelunasan sisa ganti rugi dari Minarak Lapindo Jaya (MLJ), mereka harus menerima kenyataan bahwa oknum Sekretariat Gabungan Korban Lapindo, justru mendapat duit THR dari MLJ.

Sumber Tempo, mengatakan oknum Setgab Korban Lapindo mendapat duit THR dari Andi Darusalam, Direktur Utama MLJ. "Kasihan warga di luar Setgab. Justru Setgab Korban Lapindo mendapat THR," kata ia kepada Tempo, Minggu 4 Agustus 2013.

Sumber Tempo menunjukkan pesan singkat yang masuk ke telepon genggamnya. Isinya: Kelihatan pupus harapan warga menunggu kabar pembayaran lebaran... Sampai siang ini belum ada tanda2 kabar. HP ads (Andi Darusalam) dan staff MLJ sama sekali tdk menjawab sms warga yg bertanya. Padahal warga tahu staf2 MLJ, orang2 intel ads sdh mendapat "THR" dari ads. Ini sangat menyakitkan hati warga... Inilah fakta di lumpur, tak ada yang saya lebih2kan... Hal2 sprt ini membuat nama keluarga Bakrie menjadi "rusak" di mata korban lumpur.

Kepada Tempo, ia membocorkan bahwa pembentukan Setgab Korban Lapindo sebenarnya atas inisiatif Andi Darusalam Tabusala. Andi, katanya, ingin menyatukan kelompok-kelompok korban Lapindo agar lebih mudah dikoordinasikan. Tak heran apabila pembayaran sisa ganti rugi lebih diprioritaskan pada warga korban yang tergabung dalam Setgab Lapindo. "Cicilan ganti rugi itu diprioritaskan pada warga yang mau gabung Setgab."

Ketua Setgab Korban Lapindo, Yudo Wintoko, menampik tudingan miring tersebut. Ia mengatakan, itu merupakan fitnah yang harus ditanggung dirinya sebagai seorang pemimpin. Yudo sendiri tetap mengapresiasi para korban Lapindo yang terus berjuang mendapatkan hak-haknya. Ia menuding, ada pihak-pihak tertentu yang ingin mengambil alih kepercayaan warga dari Setgab Lapindo. "Mereka yang berjiwa kerdil ingin mengambil kepercayaan warga tapi warga tidak percaya. Mereka iri pada kita, itu hal manusiawi," Yudo berkelit.

Setali tiga uang, Direktur Utama PT Minarak Lapindo Jaya, Andi Darusalam Tabusala, menanggapi dingin tudingan itu. Melalui pesan singkat, Andi hanya menjawab singkat, "Tidak benar."

Source


Senin, 05 Agustus 2013 | 05:01 WIB
Korban Lapindo Gelar Isthigotsah Sebelum Lebaran


TEMPO.CO, Sidoarjo--Korban semburan lumpur Lapindo di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, akan menggelar istighotsah dan tabur bunga. Rencananya, aksi ini digelar pada Selasa, 6 Agustus 2013 di atas tanggul lumpur titik 42, Desa Renokenongo.

Djuwito, seorang korban Lapindo, mengatakan kegiatan istighotsah dan tabur bunga sudah menjadi rutinitas para korban Lapindo di Desa Renokenongo sejak 2007 silam. Istighotsah, kata dia, dimaksudkan agar pembayaran ganti rugi para korban Lapindo segera lunas sekaligus diberkahi keselamatan dan kesehatan. "Tabur bunga ini ibaratnya nyekar ke makam. Semua makam di Desa Renokenongo sudah ditenggelamkan lumpur," kata Djuwito kepada Tempo di atas tanggul titik 42, Minggu 4 Agustus 2013.

Menurutnya, Desa Renokenongo memiliki empat area makam yang tersebar di empat dusun, yaitu Renokenongo, Sengon, Wangkal dan Balongkenongo. Tak ada makam yang tersisa, semua tenggelam oleh luberan lumpur panas yang keluar dari Sumur Banjar Panji-1 milik kontraktor kontrak kerja sama Lapindo Brantas Inc. Tahun 2012, kegiatan ini diikuti ribuan korban Lapindo dari Desa Renokenongo. Karena sudah tradisi, ia yakin semua warga Renokenongo yang saat ini hidupnya berpencar, akan mengikuti Istighotsah dan tabur bunga menyambut Lebaran 1434 H.

Disinggung persiapan Lebaran, Djuwito sendiri mengaku tak ada persiapan khusus dan istimewa saat Lebaran tahun ini. Alasannya, pembayaran ganti rugi dari Minarak Lapindo Jaya macet. Saban hari saja hidupnya hanya mengandalkan belas kasihan orang. Sejak tenda biru berdiri lima bulan lalu di atas tanggul titik 42, Djuwito banyak menghabiskan waktu di bawah tenda itu. Lebaran kali ini harapan Djuwito hanya satu: Lapindo segera membayar sisa ganti rugi. Lapindo, kata ia, masih mempunyai utang sebesar Rp 700 juta lebih kepada dirinya. Berkali-kali hanya dijanjikan segera dibayar, namun realisasinya sulit dibuktikan. "Hanya Sholat Id saja dan setelah itu kembali lagi ke tenda biru di titik 42," ucapnya.

Warga korban Lapindo lainnya, Sukir, juga belum mendapat pelunasan dari Lapindo. Setelah Istighotsah dan tabur bunga, ia berharap Lapindo segera mencairkan duit pembayaran sisa ganti ruginya. Sukir mengaku Lapindo masih memiliki hutang sebesar Rp 600 jutaan. "Sudah dibayar 20 persen. Tapi sisanya yang 80 persen hanya dicicil, itupun pembayarannya enggak tentu," katanya.

Direktur Utama PT Minarak Lapindo Jaya, Andi Darussalam Tabusala, belum bisa dikonfirmasi terkait aksi warga korban Lapindo dan tuntutan pembayaran sisa ganti rugi.

Source

Semoga para kroni Ical mendapat balasan yang setimpal. emoticon-Matabelo
0
906
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan