Bulan Ramdhan tinggal beberapa hari lagi, musim mudik pun telah tiba, yuk kita liat turing ala Rasulullah, Insya Allah membawa manfaat. Beberapa adab safar ala Rasulullah yaitu :

1. Istikharah adalah pintu utama sebelum bepergian
Bepergian adalah suatu pilihan. Maka alangkah baiknya jika sebelum bepergian kita memohon petunjuk Allah terlebih dahulu, karena Dia –lah yang Maha Mengetahui hal-hal yang ghaib dan sangat memaklumi apa yang terbaik bagi kita. Kita mohon padaNya agar dipilihkan sesuatu yang terbaik bagi dunia dan akhirat kita. Sebagian orang ada yang berkata “Orang yang menyukai musyawarah, maka ia tidak akan rugi. Dan Orang yang menyukai istikharah maka ia tidak akan menyesal.”

Jadi sebelum memutuskan untuk touring, coba bro-bro sekalian istikharah dulu ya biar diberikan jawaban sama Allah mana yang baik dan yang buruk.

2. Melakukan perjalanan di hari Kamis
Diriwayatkan dalam hadits Ka’ab bin Malik r.a, bahwa Nabi Muhammad keluar menuju perang Tabuk di hari Kamis. Dan Beliau menyukai keluar untuk bepergian di hari Kamis.(HR Bukhari)

Niatkanlah untuk mendapatkan keberkahan dengan melakukan apa yang Beliau lakukan, karena hal ini termasuk karakter orang-orang shalih dan kebiasaan orang-orang yang bertaqwa. Barangsiapa mengikuti Beliau dalam segala urusannya, baik besar maupun yang kecil, maka tidak diragukan lagi ia akan mendapatkan keberhasilan.

3. Membekali diri dengan wasiat dari orang-orang yang shalih, dan untuk mendapatkan doanya.
Dari Abu Hurairah r.a bahwa seorang laki-laki datang kepada Rasulullah seraya berkata: “ Ya Rasulullah, saya hendak bepergian, maka wasiatilah saya.”

Rasulullah pun bersabda kepada laki-laki tersebut
“Tetaplah dalam ketaqwaan kepada Allah, dan bertakbirlah di tempat-tempat yang tinggi.”

Ketika laki-laki itu berpaling maka Rasulullah berdoa untuknya
“Ya Allah, perdekatlah jauhnya perjalanan dia, dan mudahkanlah perjalanan itu baginya.”

4. Izin dari kedua Orang tua
Sesorang datang kepada Rasululllah meminta izin untuk pergi berjihad, maka Rasul bertanya kepadanya “Apakah Ibu Bapakmu masih hidup?”
Laki-laki itu menjawab,”Ya.”
Maka Nabi Muhammad bersabda: “Tinggallah dengan kedua orang tuamu, maka itulah jihadmu.”
Ibnu Hajar Rahimullah berkata, “Hadist di atas dijadikan dalil haramnya safar tanpa izin orang tua. Karena manakala jihad dilarang, padahal keutamaannya sangat agung, maka safar yang mubah tentu lebih dilarang. Kecuali jika safar tersebut untuk mencari ilmu yang fardhu’ain dan ia tidak akan mendapatkannya kecuali dengan safar, maka safar dalam hal ini tidak dilarang. Adapun jika ilmu tersebut fardhu kifayah, maka para ulama berbeda pendapat (Fat-hul Baari VI/174).

5. Saling mendoakan dengan orang yang ditinggalkan
Termasuk adab safar adalah meminta doa kepada orang yang ditinggalkan dan mendoakan mereka.
6. Membaca doa Safar
Akan dibahas pada edisi kedua dari tulisan ini

7. Mengangkat seseorang menjadi pemimpin perjalanan
Dari Abu Said al Khudri r.a bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda : “Jika tiga orang keluar untuk bepergian, maka hendaklah mereka mengangkat salah seorang dari mereka untuk menjadi pemimpin.”(Shahiih Abi Dawud no.2608)

Tuh bro sama persis dengan yang mas bro pada lakukan waktu touring kan? Kalau biasa kita touring pemimpin dalam Kelompok Touring (Klotur) disebut Road Captain
Subhanallah kecerdasan beliau tidak ada tandingannya ya, bayangkan jika kita touring tidak ada RC nya? Apa yang terjadi? Alhasil rombongan touring pada semrawut.

8. Tidak bepergian sendirian
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda: “Seandainya manusia mengetahui seperti apa yang aku ketahui mengenai bepergian sendirian, niscaya seseorang tidak akan bepergian di malam hari.” (HR. Bukhari).

Untuk mas bro yang mau mudik atau touring sendirian apalagi berangkatnya malam hari, usahakan ajak teman atau saudara untuk menemani perjalanan anda ya mas bro, ngerii euy kalau ada apa-apa di jalan.

9. Mencari dan menjadi teman yang baik dalam perjalanan
“ Setiap persendian wajib dikeluarkan shadaqahnya setiap hari. Seseorang membantu yang lain mengangkat barang bawaannya ke kendaraannya (adalah shadaqah). Atau membawakan barang bawaan orang lain (di kendaraan sendiri) adalah shadaqah. Kalimat yang baik dan setiap langkah untuk melaksanakan shalat adalah shadaqah. Dan menunjukkan jalan adalah shadaqah.” (HR.Bukhari).

Dari hadits diatas tiap apapun kebaikan kita kepada teman perjalanan kita dianggapnya shadaqah, oleh karena itu yuk mas bro jadilah teman yang baik dalam tiap perjalanan jangan bisanya ngegerutu mulu. Kadang ada orang udah nebeng, ngegerutu mulu. Heheh semoga bukan mas bro ya?

10. Jika singgah, maka rombongan tidak boleh bercerai berai, akan tetapi harus berkumpul di suatu tempat
Diriwayatkan dari Abu Tsa’labah r.a bahwa ketika Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam singgah, maka para sahabat memilih tempat berhenti yang terpisah-pisah. Maka Beliau bersabda: “ Sesungguhnya terpisah-pisahnya kalian di celah gunung dan lembah ini dari syaitan” (Shahiih Abi Dawud no. 2628)

Sebelum touring makanya diadakan briefing dulu mas bro, untuk menentukkan siapa petugas Touring (RC, Sweeper dll) rute perjalanan, titik istirahat dan dikondisikan supaya rombongan tetap utuh samapai tujuan.

11. Memperhatikan kelancaran kendaraan, dan menjauh dari jalan ketika singgah di akhir malam
“Jika kalian melakukan safar disaat subur maka berikanlah bagian unta dari bumi ini (digembalakan dulu ketiak melakukan perjalanan) Jika Kalian mengadakan perjalanan di waktu kering, maka lakukanlah perjalanan dengan cepat (agar tenaga hewan kendaraan tetap terjaga dan segera menemukan tempat singgah untuk memberi pakan hewan tersebut). Jika kalian singgah di akhir malam (untuk istirahat dan tidur), maka menjauhlah dari jalan, karena jalan itu menjadi tempat lewat binatang dan serangga di waktu malam.” (HR Muslim)

Jika dilihat dengan kondisi sekarang mungkin yang dimaksud hadis di atas adalah anjuran untuk beristirahat dan menjauh dari jalan di akhir malam, kita bisa menggunakan fasilitas SPBU untuk beristirahat sejenak dan jangan memaksakan keadaan.

12. Bersegera untuk kembali
Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam bersabda : “ Safar itu sepotong siksaan, karena seseorang di antara kalian akan terganggu, baik tidur, makan atau minumnya. Oleh karena itu bila sesorang dari kalian telah menunaikan keperluannya, maka hendaklah ia bersegera untuk kembali kepada keluarganya.” (Muttafaq’ alaih)

13. Seorang Musafir yang kembali pada keluarganya, dilarang datang tiba-tiba di malam hari.
Rasulullah bersabda: “Jika salah seorang dari kalian telah lama bepergian, maka janganlah mendatangi keluarganya tiba-tiba di malam hari.” (HR. Bukhari)
Ada baiknya mas bro kasih informasi akan tiba di rumah pada malam hari supaya keluarga di rumah tidak cemas menunggu.



14. Ketika tiba di kampung halaman, mulailah dengan shalat dua rakaat di masjid
Diriwayatkan dari Ka’n bin Malik r.a bahwa Nabi Muhammad apabila datang dari sebuah perjalanan, maka Beliau memulainya dengan datang ke masjid lalu shalat dua rakaat disana.” (Shahiih Abi Dawud no. 2411)

15. Berpelukanlah ketika datang dari perjalanan dan berjumpa kembali dengan keluarga serta sahabat.

Driwayatkan bahwa para sahabat Nabi Muhammad apabila saling berjumpa mereka berjabat tangan, dan apabila mereka baru tiba dari sebuah perjalanan maka mereka saling berpelukkan. (Silsilah Ash Shahiihah VI-303)

16. Tidak membawa Anjing dan lonceng
Al Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairahbahwa Rasulullah bersabda: “ Malaikat tidak akan menyertai rombongan yang di dalamnya ada Anjing dan lonceng.” (HR Bukhari)

Subhanallah ke 16 adab-adab touring ala Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam sangat berguna dan wajib bagi seorang muslim mengikuti apa yang telah diajarkan oleh beliau. Semoga bermanfaat, kita kembali lagi dalam edisi kedua ya

Wallahu wa’lam bissawab



sumber: Point 1 sampai 13 diringkas dari Bahjatun Nazhar fii adabiis Safar, karya Azhari Ahmad Mahmud

Syaikh Abdul Aziz Bin Abdillah Bin Baaz dkk. 2010. Pedoman Safar: Doa Safar, Tuntunan
Jama & Qasar, serta adab-adab safar. Pustaka Ibnu Umar