- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tes MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) share juga yuk !!


TS
skydiverseh
Tes MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) share juga yuk !!
Tes MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) share juga yuk !




yang belum tau MBTI, Baca di >>>
Spoiler for SINI:
Membaca kepribadian adalah ilmu yang sangat menarik. Sebab kita secara alami tertarik pada diri sendiri. Selain itu, kita juga tertarik dengan hubungan sosial dengan orang lain, minimal dengan pasangan kita. Mungkin kita pernah mendengar tipe-tipe kepribadian seperti kholeris, sanguinis, melankolis & phlegmatis. Tipologi kepribadian tersebut dikembangkan oleh filsuf Yunani kuno bernama Hipokrates yang kemudian dilanjutkan oleh Claudius Galen. Ilmu membaca kepribadian seseorang memang bukan hal baru dan sudah dikembangkan beratus-ratus tahun lamanya. Namun, sampai hari ini belum ada teori maupun alat (tes) yang bisa menjelaskan 100% akurat mengenai kepribadian dan perilaku seseorang. Sebab manusia itu unik. Hampir tidak ada manusia yang sama satu sama lain, walaupun mereka kembar identik.
Meskipun demikian setidaknya kita bisa menggunakan konsep hukum 20/80 dari Vilvredo Pareto. Kita bisa menggunakan alat ukur yang hanya mengukur 20% saja namun mampu mewakili sebagian besar (80%) aspek yang diukur. Dewasa ini, alat tes kepribadian mudah sekali kita jumpai dan sangat bervariasi. Mulai dari tes projektif seperti tes grafis (menggambar house, tree, person, & wartegg) serta tes Rorschach yang mengungkap alam bawah sadar manusia sampai dengan tes inventori/objektif yang mengandalkan kejujuran pengisinya.
Nah, di antara tes kepribadian inventori yang boleh dikatakan paling akurat, mudah digunakan dan banyak dipakai adalah MBTI (Myer Briggs Type Indicator). MBTI dikembangkan oleh Katharine Cook Briggs dan putrinya yang bernama Isabel Briggs Myers berdasarkan teori kepribadian dari Carl Gustav Jung.
A. Empat Skala Kecenderungan
MBTI bersandar pada empat dimensi utama yang saling berlawanan (dikotomis). Walaupun berlawanan sebetulnya kita memiliki semuanya, hanya saja kita lebih cenderung / nyaman pada salah satu arah tertentu. Seperti es krim dan coklat panas, mungkin kita mau dua-duanya tetapi cenderung lebih menyukai salah satunya. Masing-masing ada sisi positifnya tapi ada pula sisi negatifnya. Nah, seperti itu pula dalam skala kecenderungan MBTI. Berikut empat skala kecenderungan MBTI;
1. Extrovert (E) vs. Introvert (I). Dimensi EI melihat orientasi energi kita ke dalam atau ke luar. Ekstrovert artinya tipe pribadi yang suka dunia luar. Mereka suka bergaul, menyenangi interaksi sosial, beraktifitas dengan orang lain, serta berfokus pada dunia luar dan action oriented. Mereka bagus dalam hal berurusan dengan orang dan hal operasional. Sebaliknya, tipe introvert adalah mereka yang suka dunia dalam (diri sendiri). Mereka senang menyendiri, merenung, membaca, menulis dan tidak begitu suka bergaul dengan banyak orang. Mereka mampu bekerja sendiri, penuh konsentrasi dan focus. Mereka bagus dalam pengolahan data secara internal dan pekerjaan back office.
2. Sensing (S) vs. Intuition (N). Dimensi SN melihat bagaimana individu memproses data. Sensing memproses data dengan cara bersandar pada fakta yang konkrit, praktis, realistis dan melihat data apa adanya. Mereka menggunakan pedoman pengalaman dan data konkrit serta memilih cara-cara yang sudah terbukti. Mereka fokus pada masa kini (apa yang bisa diperbaiki sekarang). Mereka bagus dalam perencanaan teknis dan detail aplikatif. Sementara tipe intuition memproses data dengan melihat pola dan hubungan, pemikir abstrak, konseptual serta melihat berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Mereka berpedoman imajinasi, memilih cara unik, dan berfokus pada masa depan (apa yang mungkin dicapai di masa mendatang). Mereka inovatif, penuh inspirasi dan ide unik. Mereka bagus dalam penyusunan konsep, ide, dan visi jangka panjang.
3. Thinking (T) vs. Feeling (F). Dimensi ketiga melihat bagaimana orang mengambil keputusan. Thinking adalah mereka yang selalu menggunakan logika dan kekuatan analisa untuk mengambil keputusan. Mereka cenderung berorientasi pada tugas dan objektif. Terkesan kaku dan keras kepala. Mereka menerapkan prinsip dengan konsisten. Bagus dalam melakukan analisa dan menjaga prosedur/standar. Sementara feeling adalah mereka yang melibatkan perasaan, empati serta nilai-nilai yang diyakini ketika hendak mengambil keputusan. Mereka berorientasi pada hubungan dan subjektif. Mereka akomodatif tapi sering terkesan memihak. Mereka empatik dan menginginkan harmoni. Bagus dalam menjaga keharmonisan dan memelihara hubungan.
4. Judging (J) vs. Perceiving (P).Dimensi terakhir melihat derajat fleksibilitas seseorang. Judging di sini bukan berarti judgemental (menghakimi). Judging diartikan sebagai tipe orang yang selalu bertumpu pada rencana yang sistematis, serta senantiasa berpikir dan bertindak teratur (tidak melompat-lompat). Mereka tidak suka hal-hal mendadak dan di luar perencanaan. Mereka ingin merencanakan pekerjaan dan mengikuti rencana itu. Mereka bagus dalam penjadwalan, penetapan struktur, dan perencanaan step by step. Sementara tipe perceiving adalah mereka yang bersikap fleksibel, spontan, adaptif, dan bertindak secara acak untuk melihat beragam peluang yang muncul. Perubahan mendadak tidak masalah dan ketidakpastian membuat mereka bergairah. Bagus dalam menghadapi perubahan dan situasi mendadak.
Meskipun demikian setidaknya kita bisa menggunakan konsep hukum 20/80 dari Vilvredo Pareto. Kita bisa menggunakan alat ukur yang hanya mengukur 20% saja namun mampu mewakili sebagian besar (80%) aspek yang diukur. Dewasa ini, alat tes kepribadian mudah sekali kita jumpai dan sangat bervariasi. Mulai dari tes projektif seperti tes grafis (menggambar house, tree, person, & wartegg) serta tes Rorschach yang mengungkap alam bawah sadar manusia sampai dengan tes inventori/objektif yang mengandalkan kejujuran pengisinya.
Nah, di antara tes kepribadian inventori yang boleh dikatakan paling akurat, mudah digunakan dan banyak dipakai adalah MBTI (Myer Briggs Type Indicator). MBTI dikembangkan oleh Katharine Cook Briggs dan putrinya yang bernama Isabel Briggs Myers berdasarkan teori kepribadian dari Carl Gustav Jung.
A. Empat Skala Kecenderungan
MBTI bersandar pada empat dimensi utama yang saling berlawanan (dikotomis). Walaupun berlawanan sebetulnya kita memiliki semuanya, hanya saja kita lebih cenderung / nyaman pada salah satu arah tertentu. Seperti es krim dan coklat panas, mungkin kita mau dua-duanya tetapi cenderung lebih menyukai salah satunya. Masing-masing ada sisi positifnya tapi ada pula sisi negatifnya. Nah, seperti itu pula dalam skala kecenderungan MBTI. Berikut empat skala kecenderungan MBTI;
1. Extrovert (E) vs. Introvert (I). Dimensi EI melihat orientasi energi kita ke dalam atau ke luar. Ekstrovert artinya tipe pribadi yang suka dunia luar. Mereka suka bergaul, menyenangi interaksi sosial, beraktifitas dengan orang lain, serta berfokus pada dunia luar dan action oriented. Mereka bagus dalam hal berurusan dengan orang dan hal operasional. Sebaliknya, tipe introvert adalah mereka yang suka dunia dalam (diri sendiri). Mereka senang menyendiri, merenung, membaca, menulis dan tidak begitu suka bergaul dengan banyak orang. Mereka mampu bekerja sendiri, penuh konsentrasi dan focus. Mereka bagus dalam pengolahan data secara internal dan pekerjaan back office.
2. Sensing (S) vs. Intuition (N). Dimensi SN melihat bagaimana individu memproses data. Sensing memproses data dengan cara bersandar pada fakta yang konkrit, praktis, realistis dan melihat data apa adanya. Mereka menggunakan pedoman pengalaman dan data konkrit serta memilih cara-cara yang sudah terbukti. Mereka fokus pada masa kini (apa yang bisa diperbaiki sekarang). Mereka bagus dalam perencanaan teknis dan detail aplikatif. Sementara tipe intuition memproses data dengan melihat pola dan hubungan, pemikir abstrak, konseptual serta melihat berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Mereka berpedoman imajinasi, memilih cara unik, dan berfokus pada masa depan (apa yang mungkin dicapai di masa mendatang). Mereka inovatif, penuh inspirasi dan ide unik. Mereka bagus dalam penyusunan konsep, ide, dan visi jangka panjang.
3. Thinking (T) vs. Feeling (F). Dimensi ketiga melihat bagaimana orang mengambil keputusan. Thinking adalah mereka yang selalu menggunakan logika dan kekuatan analisa untuk mengambil keputusan. Mereka cenderung berorientasi pada tugas dan objektif. Terkesan kaku dan keras kepala. Mereka menerapkan prinsip dengan konsisten. Bagus dalam melakukan analisa dan menjaga prosedur/standar. Sementara feeling adalah mereka yang melibatkan perasaan, empati serta nilai-nilai yang diyakini ketika hendak mengambil keputusan. Mereka berorientasi pada hubungan dan subjektif. Mereka akomodatif tapi sering terkesan memihak. Mereka empatik dan menginginkan harmoni. Bagus dalam menjaga keharmonisan dan memelihara hubungan.
4. Judging (J) vs. Perceiving (P).Dimensi terakhir melihat derajat fleksibilitas seseorang. Judging di sini bukan berarti judgemental (menghakimi). Judging diartikan sebagai tipe orang yang selalu bertumpu pada rencana yang sistematis, serta senantiasa berpikir dan bertindak teratur (tidak melompat-lompat). Mereka tidak suka hal-hal mendadak dan di luar perencanaan. Mereka ingin merencanakan pekerjaan dan mengikuti rencana itu. Mereka bagus dalam penjadwalan, penetapan struktur, dan perencanaan step by step. Sementara tipe perceiving adalah mereka yang bersikap fleksibel, spontan, adaptif, dan bertindak secara acak untuk melihat beragam peluang yang muncul. Perubahan mendadak tidak masalah dan ketidakpastian membuat mereka bergairah. Bagus dalam menghadapi perubahan dan situasi mendadak.
Tesnye bisa di SINIdijamin bukan betmen
Jangan lupa share yaa
Spoiler for kePRIBADIAN ANE:
Saya tipe kepribadian: Idealis Pemimpi
Tipe Idealis Pemimpi sangat berhati-hati dan oleh karenanya tampak pemalu dan pendiam bagi orang lain. Mereka berbagi kehidupan emosional mereka yang kaya serta pendapat-pendapat kuat mereka dengan sedikit sekali orang. Namun orang sering keliru menilai mereka dingin dan pendiam. Mereka memiliki sistem nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang murni dan mulia yang menonjol di dalam diri mereka yang demi hal-hal itu mereka bersedia mengorbankan banyak hal. Joan of Arc atau Sir Galahad adalah contoh tipe kepribadian ini. Tipe Idealis Pemimpi selalu berusaha keras memperbaiki dunia. Mereka dapat sangat memikirkan orang lain dan melakukan banyak hal untuk mendukung mereka dan membela mereka. Mereka tertarik dengan sesama mereka, penuh perhatian dan murah hati terhadap mereka. Begitu antusiasme mereka akan suatu hal atau orang bangkit, mereka dapat menjadi pejuang yang tak kenal lelah.
Bagi tipe Idealis Pemimpi, hal-hal praktis tidak benar-benar penting. Mereka hanya menyibukkan diri dengan tuntutan-tuntutan harian yang duniawi saat benar-benar perlu. Mereka cenderung hidup sesuai dengan semboyan „yang jenius mengendalikan kekacauan“ – yang biasanya memang demikian sehingga biasanya mereka memiliki karir akademik yang gemilang. Mereka kurang tertarik dengan detail; mereka lebih suka melihat sesuatu secara keseluruhan. Ini artinya mereka masih memiliki pandangan menyeluruh yang baik ketika sesuatu mulai menjadi rumit. Namun demikian, sebagai akibatnya, sesekali dapat terjadi tipe Idealis Pemimpi melewatkan sesuatu yang penting. Karena mereka menyukai kedamaian, mereka cenderung tidak terang-terangan menunjukkan ketidakpuasan atau kejengkelan mereka melainkan memendamnya. Ketegasan bukan salah satu kekuatan mereka; mereka membenci konflik dan persaingan. Tipe Idealis Pemimpi lebih suka memotivasi orang lain dengan sifat ramah dan antusias mereka. Barangsiapa mendapatkan mereka sebagai atasan tidak akan pernah mengeluh kekurangan pujian.
Di tempat kerja, tipe Idealis Pemimpi adalah teman dan pasangan yang suka menolong dan setia, orang-orang yang memiliki integritas. Kewajiban sangat sakral bagi mereka. Perasaan orang lain penting bagi mereka dan mereka senang membuat orang lain bahagia. Mereka puas hanya dengan lingkaran kecil pertemanan; kebutuhan mereka akan kontak sosial tidak begitu menonjol karena mereka juga butuh banyak waktu untuk diri sendiri. Basa-basi kecil bukan keahlian mereka. Jika seseorang berharap berteman dengan mereka atau memiliki hubungan dengan mereka, orang itu harus mau berbagi dunia pemikiran mereka dan bersedia berpartisipasi dalam perbincangan mendalam. Jika Anda berhasil melakukan itu Anda akan dianugerahi dengan kemitraan yang luar biasa intensif dan kaya. Karena tuntutan-tuntutan mereka yang tinggi terhadap diri sendiri dan orang lain, tipe kepribadian ini kadang-kadang menjejali hubungan dengan gagasan-gagasan romantis dan idealis hingga tingkat tertentu sehingga membuat pasangan merasa terbebani atau minder. Tipe Idealis Pemimpi tidak jatuh cinta dengan mabuk kepayang namun ketika mereka jatuh cinta mereka menginginkannya menjadi cinta sejati yang tak berkesudahan.
Tipe Idealis Pemimpi sangat berhati-hati dan oleh karenanya tampak pemalu dan pendiam bagi orang lain. Mereka berbagi kehidupan emosional mereka yang kaya serta pendapat-pendapat kuat mereka dengan sedikit sekali orang. Namun orang sering keliru menilai mereka dingin dan pendiam. Mereka memiliki sistem nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang murni dan mulia yang menonjol di dalam diri mereka yang demi hal-hal itu mereka bersedia mengorbankan banyak hal. Joan of Arc atau Sir Galahad adalah contoh tipe kepribadian ini. Tipe Idealis Pemimpi selalu berusaha keras memperbaiki dunia. Mereka dapat sangat memikirkan orang lain dan melakukan banyak hal untuk mendukung mereka dan membela mereka. Mereka tertarik dengan sesama mereka, penuh perhatian dan murah hati terhadap mereka. Begitu antusiasme mereka akan suatu hal atau orang bangkit, mereka dapat menjadi pejuang yang tak kenal lelah.
Bagi tipe Idealis Pemimpi, hal-hal praktis tidak benar-benar penting. Mereka hanya menyibukkan diri dengan tuntutan-tuntutan harian yang duniawi saat benar-benar perlu. Mereka cenderung hidup sesuai dengan semboyan „yang jenius mengendalikan kekacauan“ – yang biasanya memang demikian sehingga biasanya mereka memiliki karir akademik yang gemilang. Mereka kurang tertarik dengan detail; mereka lebih suka melihat sesuatu secara keseluruhan. Ini artinya mereka masih memiliki pandangan menyeluruh yang baik ketika sesuatu mulai menjadi rumit. Namun demikian, sebagai akibatnya, sesekali dapat terjadi tipe Idealis Pemimpi melewatkan sesuatu yang penting. Karena mereka menyukai kedamaian, mereka cenderung tidak terang-terangan menunjukkan ketidakpuasan atau kejengkelan mereka melainkan memendamnya. Ketegasan bukan salah satu kekuatan mereka; mereka membenci konflik dan persaingan. Tipe Idealis Pemimpi lebih suka memotivasi orang lain dengan sifat ramah dan antusias mereka. Barangsiapa mendapatkan mereka sebagai atasan tidak akan pernah mengeluh kekurangan pujian.
Di tempat kerja, tipe Idealis Pemimpi adalah teman dan pasangan yang suka menolong dan setia, orang-orang yang memiliki integritas. Kewajiban sangat sakral bagi mereka. Perasaan orang lain penting bagi mereka dan mereka senang membuat orang lain bahagia. Mereka puas hanya dengan lingkaran kecil pertemanan; kebutuhan mereka akan kontak sosial tidak begitu menonjol karena mereka juga butuh banyak waktu untuk diri sendiri. Basa-basi kecil bukan keahlian mereka. Jika seseorang berharap berteman dengan mereka atau memiliki hubungan dengan mereka, orang itu harus mau berbagi dunia pemikiran mereka dan bersedia berpartisipasi dalam perbincangan mendalam. Jika Anda berhasil melakukan itu Anda akan dianugerahi dengan kemitraan yang luar biasa intensif dan kaya. Karena tuntutan-tuntutan mereka yang tinggi terhadap diri sendiri dan orang lain, tipe kepribadian ini kadang-kadang menjejali hubungan dengan gagasan-gagasan romantis dan idealis hingga tingkat tertentu sehingga membuat pasangan merasa terbebani atau minder. Tipe Idealis Pemimpi tidak jatuh cinta dengan mabuk kepayang namun ketika mereka jatuh cinta mereka menginginkannya menjadi cinta sejati yang tak berkesudahan.
Sekian dari ane gan, kalo berkenan

0
3.3K
Kutip
13
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan