- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ketika SBY Bermain Twitter


TS
iyad23
Ketika SBY Bermain Twitter

Quote:
“Halo Indonesia. Saya bergabung ke dunia twitter untuk ikut berbagi sapa, pandangan dan inspirasi. Salam kenal. *SBY*,” tulis SBY dalam akun @SBYudhoyono, Sabtu (13/4). Sapaan ini adalah kicauan pertama SBY di akun twitternya. Tidak lama berselang, 150 ribu orang menjadi followernya. Saya pribadi tidak terkejut, sebaliknya kagum.
Mengapa tidak, SBY dan pembisiknya cukup cerdas membaca ‘waktu luang’. Saya menyebutnya sebagai waktu luang politik.
Di tengah hiruk pikuk perang elite politik menjelang 2014 dan berbondong-bondongnya para politisi blusukan ke kantong-kantong massa justru SBY yang katanya tidak punya waktu mengurus partai lantaran kesibukannya sebagai kepala negara justru ‘nongkrong depan laptop main twitter’.
Mengapa tidak, SBY dan pembisiknya cukup cerdas membaca ‘waktu luang’. Saya menyebutnya sebagai waktu luang politik.
Di tengah hiruk pikuk perang elite politik menjelang 2014 dan berbondong-bondongnya para politisi blusukan ke kantong-kantong massa justru SBY yang katanya tidak punya waktu mengurus partai lantaran kesibukannya sebagai kepala negara justru ‘nongkrong depan laptop main twitter’.
Quote:
Pertanyaannya adalah apa kata ‘dunia’ ketika SBY bermain twitter? Jawabannya adalah ini: Pertama, SBY mau mengatakan bahwa di zaman digitalisasi seperti ini, blusukan bisa lewat dunia maya. Blusukan paling hemat. Seperti mau mengatakan dan mengajarkan kepada semua pemimpin bahwa ongkos perjalanan dinas bisa ber-paspor ‘negara sebelah’ alias dunia maya. Kedua, menariknya SBY mengemasnya dalam kata dan gambar yang sangat menyapa. Tidak ada kesan dari kicauannya yang mencermin-muatkan unsur politis. Sebaliknya SBY menampilkan kata dan gambarnya sebagai suami bagi istri, ayah bagi anak-anak dan opa bagi cucu-cucunya. Saya menyebutnya ‘Orang kebanyakan banget gitu loh?’.

Quote:
Ketiga, ini medium paling instan menampilkan kesan dan sampaikan pesan. Kesannya adalah bahwa SBY itu me-warga dan pesannya adalah SBY itu juga seperti kita-kita yang punya salah dan dosa. Perihal ini tampak dalam satu kicauannya “Difoto cucu tercinta, Aira…”. Di sana tampak Aira sedang memotret opa-nya.
Keempat, terakhir, tak ada TV twitter pun jadi. Beberapa pemimpin politik di negeri ini punya TV, Nasdem-Surya Paloh punya Media Indonesia dan MetroTV, Golkar-Aburizal Bakrie punya TVOne. Yang, sekalipun tidak punya media, namun tidak banyak didera soal. Sementara Demokrat-SBY dihujam kritik-sinis kanan kiri. Lalu bagaimana cara pulihkan diri? Membangun image, bangun negeri seperti membangun rumah tangga sendiri dan bangun bangsa semendekat mungkin dengan warga. Dan untuk itu tak bisa lewat TV atau Koran mainstream. Karena keduanya tidak punya, twitter jadi. Selain gratis, top markotop punya.
Keempat, terakhir, tak ada TV twitter pun jadi. Beberapa pemimpin politik di negeri ini punya TV, Nasdem-Surya Paloh punya Media Indonesia dan MetroTV, Golkar-Aburizal Bakrie punya TVOne. Yang, sekalipun tidak punya media, namun tidak banyak didera soal. Sementara Demokrat-SBY dihujam kritik-sinis kanan kiri. Lalu bagaimana cara pulihkan diri? Membangun image, bangun negeri seperti membangun rumah tangga sendiri dan bangun bangsa semendekat mungkin dengan warga. Dan untuk itu tak bisa lewat TV atau Koran mainstream. Karena keduanya tidak punya, twitter jadi. Selain gratis, top markotop punya.

0
1K
Kutip
11
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan