Jakarta - Seorang perampok spesialis rumah kosong terpaksa harus melaporkan perbuatannya setelah merampok apotek di kawasan Cililitan, Jakarta Timur. Hal ini ia lakukan lantaran merasa sakit hati ditinggal kawanannya usai merampok.

Terungkapnya kasus ini bermula ketika PS melapor ke polisi, mengaku telah kehilangan mobil miliknya Toyota Avanza B 1062 KYF.

"Dia merasa bertanggung jawab ke pemilik rental karena dia yang merental. Lalu dia melaporlah kehilangan mobil ke polisi," kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Adex Yudiswan kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (2/8/2013).

PS melaporkan kehilangan mobil tersebut ke petugas rest area, yang kemudian diteruskan ke petugas Patroli Jalan Raya (PJR). PS melapor setelah mengetahui dirinya ditinggal oleh kawanannya.

"Saat ditinggal teman-temannya, tersangka ini sedang di toilet di rest area Jati Asih, Bekasi. Ceritanya dia ini sakit hatilah karena ditinggalin sama teman-temannya," kata Adex.

Petugas PJR yang saat itu belum mengetahui bahwa tersangka habis merampok bersama kawanannya, lalu melakukan pengejaran terhadap mobil tersebut. Petugas PJR kemudian menutup pintu tol tersebut untuk melakukan razia terhadap kendaraan yang melintas, yang dicurigai dicuri itu.

"Tiga temannya yang masih DPO yakni Pasaribu alias Aki, Parto Sidabutar dan Ferry Samosir ini meninggalkan tersangka di rest area ini," jelasnya.

Namun, rupanya para tersangka ini mengetahui mobil yang mereka tumpangi itu sudah diincar petugas PJR. Ketiga tersangka yang buron itu lalu meninggalkan mobil tersebut di pinggir jalan tol Cikakarang.

Petugas PJR pun berhasil mengamankan mobil yang sudah tidak bertuan itu. Sambil membawa PS, petugas lalu mengamankan mobil tersebut di kantor PJR di ruas Tol Cikarang.

Di saat yang bersamaan, tim Resmob Polda Metro Jaya mendapatkan informasi bahwa mobil yang diamankan PJR itu mirip dengan ciri-ciri mobil yang digunakan untuk merampok di Apotek Sana Farma, Jalan Dewi Sartika No 3C Kelurahan Cililitan, Jakarta Timur, pada 9 Mei 2013 pukul 04.00 WIB dini hari lalu.

"Kita kemudian koordinasi dengan PJR, lalu memeriksa PS ini," ungkapnya.

Dari hasil pemeriksaan, akhirnya PS mengakui bahwa ia habis merampok apotek tersebut bersama rekan-rekannya. Kepada petugas, ia mengaku sakit hati lantaran ditinggal kawan-kawannya di rest area.

Dari hasil interogasi, tersangka mengaku mengambil 5 unit CPU berikut 4 monitor, sepasang sepatu kulit warna coklat dan uang tunai Rp 2,7 juta. Namun, setelah mobil tersebut ditemukan, polisi tidak menemukan barang bukti hasil curian itu di dalam mobil.

Di dalam mobil, petugas hanya menyita peralatan yang digunakan pelaku untuk melakukan kejahatannya, seperti sebuah linggis, 2 buah obeng, sebuah kunci letter L, sebuah gembok dan sebuah jam tangan merek Calvin Klein.

"Pengakuan PS, mereka mencuri di apotek tersebut dengan cara membobol kunci rolling dor apotek," ucapnya.

Polisi saat ini masih mengembangkan kasus tersebut. Tiga teman PS yang buron masih diburu.

"Sementara tersangka kita jerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan," pungkasnya.