- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sekedar Info Part II :D


TS
stephanie487
Sekedar Info Part II :D


Trit ini lanjutan dari part II ..
Mudah-mudahan no

Jka repost #diam-diam aj ya gan ..


Spoiler for Dibuka:
Jika Berkenan (Kaskuser dan newbie) Silahkan di


----------II----------(ISO) Bagi ijo-ijonya yah..


Berikan Jejak agan-agan sekalian

Quote:
Spoiler for info 1:
1.Tersangka Narkoba Ditolak Polisi, BNN Angkat Bicara
MAKASSAR, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan tengah mengusut kasus penolakan tersangka narkoba dari Satuan Intelkam ke Satuan Narkoba Polrestabes Makassar.
Kepala BNNP Sulsel, Komisaris Besar (Kombes) Polisi Richard M Nainggolan yang dikonfirmasi, Jumat (2/8/2013) mengaku sudah berkoordinasi dengan Kepala Polrestabes Makassar, Kombes Polisi Wisnu Sandjaja terkait insiden penolakan tersangka narkoba.
Richard pun meminta Kapolrestabes Makassar agar mengusut kasus tersebut dan menindak tegas anggotanya. "Saya sudah sampaikan ke Kapolrestabes Makassar agar memanggil Kasat Narkoba dan Kasat Intelkam terkait kasus penolakan tersangka narkoba. Jelas, BNNP Sulsel pun melakukan penyelidikan dan rencananya besok saya bertemu Kapolrestabes untuk menanyakan kasus itu," kata Richard.
Richard sangat menyayangkan terjadinya penolakan tersangka narkoba di lingkup Polrestabes Makassar. Di dalam aturan perundang-undang siapa pun boleh mengamankan orang yang terlibat narkoba, lalu menyerahkannya kepada aparat kepolisian.
"Malah melakukan pembiaran, itu salah. Apalagi jika polisi membiarkan peredaran narkoba, lebih salah lagi dan mesti dipertanyakan," kata Richard.
Sementara itu, Kombes Polisi Wisnu Sandjaja yang hendak dikonfirmasi terkait kasus itu enggan berkomentar.
Sebelumnya telah diberitakan, Randy Ramadani Rahmat (30) warga Jl Adiyaksa Blok A tertangkap tangan menguasai narkoba dan membawa senjata tajam oleh anggota Satuan Intelkam Polrestabes Makassar di Inspeksi Kanal Jalan Kerung-kerung, Lr Selayar, Kelurahan Maradekaya, Kecamatan Makassar, Kamis (1/8/2013).
Hanya saja, Satuan Narkoba menolak penyerahan tersangka lantaran tidak dilengkapi surat penangkapan dan penggeledahan.
Quote:
Spoiler for info 2:
2. Ingin iPhone Apple Malah Dapat Buah Apel


BRISBANE, KOMPAS.com — Malang benar nasib perempuan asal Brisbane ini. Alih-alih mendapatkan telepon pintar iPhone produksi Apple, dia malah mendapat dua buah apel sungguhan. Padahal, dia sudah mengeluarkan uang 800 poundsterling atau sekitar Rp 12,5 juta.
Kisahnya berawal saat perempuan berusia 21 tahun itu memasang iklan di sebuah situs jual-beli. Dalam iklan itu, dia menyatakan ingin membeli sebuah iPhone.
Menurut keterangan Kepolisian Kota Upper Mt Gravant, Queensland, Australia, tak lama setelah iklan itu dipasang di situs Gumtree, seorang perempuan menelepon si pemasang iklan dan mengatakan bahwa dia memiliki dua ”Apple” yang akan dijual.
”Kedua perempuan itu kemudian bertemu di sebuah gerai McDonald’s dan bertransaksi,” kata perwira kepolisian Upper Mt Gravant, Jess Hopkin.
Si pembeli, lanjut Hopkin, menyerahkan uangnya dan kemudian mendapatkan dua kotak iPhone baru. Kesalahannya adalah tidak memeriksa isi kedua kotak itu. Demikian laporan harian komunitas The Quest.
Setibanya di rumah, gadis muda ini kemudian membuka kedua kotak iPhone tersebut. Betapa terkejutnya dia setelah menemukan dua apel sungguhan di dalam kedua kotak tersebut.
Berdasarkan kejadian itu, Hopkin meminta warga agar berhati-hati dalam melakukan transaksi secara online.
”Jika ada hal yang tampaknya terlalu bagus untuk jadi kenyataan, kemungkinan Anda telah ditipu. Gunakan akal sehat, nasihat Hopkin.
Jadi, pepatah lama Indonesia, teliti sebelum membeli, terbukti kebenarannya.
Quote:
Spoiler for info 3:
3.Operasi Plastik Belum Tentu Bikin Penampilan Menarik

KOMPAS.com — Beberapa waktu terakhir, operasi plastik di wajah kian di gandrungi tak hanya oleh wanita, tapi juga pria. Namun, jika tujuan melakukannya untuk membuat penampilan lebih menarik, sebaiknya Anda berpikir ulang.
Sebuah studi skala kecil menunjukkan, operasi plastik belum tentu membuat wajah Anda tampak lebih menarik meskipun operasi plastik mungkin dapat membantu Anda untuk tampil lebih muda beberapa tahun.
Ketua peneliti Dr Joshua Zimm, dokter bedah dari Lenox Hill Hospital and Manhattan Eye, Ear, Throat Institute mengatakan, harapan banyak orang dalam melakukan operasi plastik adalah agar tampak lebih menarik, tetapi hasil studi menyatakan sebaliknya.
"Kami menemukan, operasi plastik hanya akan memberikan tampilan lebih segar dan enerjik, namun jelas tidak lebih menarik," paparnya.
Studi melibatkan 50 orang yang tidak saling mengenal untuk diminta menebak usia dan daya tarik satu sama lain secara subjektif. Para peserta merupakan pria atau wanita yang berusia 42 hingga 73 tahun. Mereka melakukan operasi plastik di antara tahun 2006 dan 2010 dengan perlakuan pengencangan wajah, leher, kelopak mata, dan alis.
Mereka diminta untuk menilainya melalui tampilan foto sebelum dan sesudah operasi plastik. Foto wajah diambil yaitu sebelum operasi dan enam bulan pascaoperasi. Para peserta diminta untuk tidak memakai riasan apa pun selama berfoto dan tidak memakai kosmetik tambahan dalam operasi, seperti suntik botoks atau perbaikan kulit dengan laser.
Hasilnya, rata-rata para peserta setelah operasi mendapatkan tebakan umur tiga tahun lebih muda. Namun, tidak ada penambahan skor yang signifikan untuk daya tarik mereka.
Kendati demikian, Zimm menekankan hasil dari studi ini belum merupakan kesimpulan akhir. Hal ini dikarenakan para peserta baru melewati satu jenis operasi plastik.
Dr Laurie Casas, ahli bedah asal Chicago, yang tidak terlibat dalam penelitian mengatakan, hasil studi tidak relevan jika diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Pasalnya, hasil studi hanya berdasarkan penilaian subyektif para peserta yang tidak ada kerangka acuan yang pasti.
"Sebelum memulai operasi plastik, ada proses yang sangat kompleks karena persepsi keindahan harus dievaluasi oleh dokter bedah dan pasien," tegasnya.
Quote:
Spoiler for info 4:
4. 4 Mitos dan Fakta Seputar Konsumsi Telur

KOMPAS.com — Telur adalah sumber protein hewani penting yang relatif mudah didapat dan murah. Kandungan protein, lemak, dan mineral yang terkandung di dalam telur dapat mencukupi kebutuhan berbagai nutrisi penting.
Kandungan lemak dan kolesterolnya yang tinggi membuat sebagian orang ragu mengonsumsi telur karena khawatir akan menimbulkan risiko berbagai penyakit degeneratif. Alhasil, beredar beberapa mitos negatif mengenai konsumsi telur. Misalnya mitos konsumsi yang rutin menimbulkan faktor risiko kegemukan dan penyakit degeneratif. Namun, benarkah hal tersebut bisa terjadi?
Berikut ini adalah mitos dan fakta seputar konsumsi telur.
1. Mitos: telur bikin gendut. Fakta: telur baik untuk penurunan berat badan
Mungkin Anda pernah mendengar kalau telur mengandung 60 persen kalori yang berasal dari lemak. Namun, konsumsi telur sebenarnya tidak akan membuat gemuk. Pasalnya telur merupakan makanan yang dapat digunakan untuk penurunan berat badan. Satu butir telur hanya mengandung 70 kalori, yang seimbang dengan 6 gram protein dam 5 gram lemak.
Kombinasi protein dan lemak dapat meningkatkan produksi "hormon kenyang". Protein dalam telur juga menyebabkan tubuh melepaskan glukagon, yang merangsang tubuh melepas dan menggunakan cadangan karbohidrat dan lemak.
2. Mitos: telur meningkatkan kolesterol. Fakta: telur tidak memengaruhi kadar kolesterol
Masalah ini sempat menimbulkan perdebatan karena telur dapat mengandung hingga maksimal 200 miligram kolesterol pada satu kali penyajian. Asupan kolesterol yang berlebih dikhawatirkan mengganggu kesehatan jantung.
Tetapi faktanya, konsumsi makanan berkolesterol tidak serta merta akan meningkatkan kadar kolesterol setinggi yang dibayangkan. Menurut penelitian, hanya sekitar 30 persen saja orang akan mengalami kenaikan kadar kolesterol setelah mengonsumsi makanan berkolesterol.
Hal ini juga didukung penelitian para ahli dari Harvard terhadap 100 ribu responden. Riset membuktikan, konsumsi telur tidak meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Bahkan riset dari University of Connecticut menemukan, makan 3 telur per hari menjadi bagian dari upaya membatasi asupan karbohidrat dan meningkatkan asupan kolesterol baik (HDL) dalam tubuh.
3. Mitos: cuma boleh makan putih telur. Fakta: nikmati putih dan kuning telur
Putih telur hanya mengandung 3,5 gram protein. Nutrisi lain seperti protein dan lemak, ada di dalam kuning telur sehingga kuning telur menjadi bagian yang paling bernutrisi. Kuning telur mengandung 240 miligram leucine, asam amino berantai tunggal yang memengaruhi genetik pembangun otot.
Kuning telur juga mengandung kolin, yang berguna untuk fungsi membran sel. Selain itu, masih ada kolesterol, yang merupakan penyusun berbagai hormon, vitamin A, vitamin D, dan vitamin E. Kuning telur juga kaya omega 3, apalagi jika ayamnya diberi makanan yang mengandung asam amino serupa. Telur akan menghasilkan 150 miligram omega 3 yang kaya DHA.
4. Mitos: telur mentah beri lebih banyak nutrisi, Fakta: Telur yang dimasak memberi akses pada lebih banyak nutrisi
Makan telur mentah diyakini memberi manfaat lebih karena bentuk kolesterolnya masih belum teroksidasi. Nyatanya, oksidasi kolesterol telur sealma proses memasak sebenarnya minimal, dan akan jauh berkurang jika dimasak pada suhu rendah.
Makan telur mentah juga dipercaya dapat membantu mencegah hormon lutein dan zeaxanthin yang penting bagi kesehatan. Namun, penelitian yang dimuat American Journal of Clinical Nutrition dan Journal of Nutritionmenunjukkan bahwa makan telur yang dimasak juga dapat meningkatkan kadar lutein dan zeaxanthin dalam darah.
Selain itu, telur mentah mengadung avidin. Protein ini dapat mengikat dan mencegah penyerapan nutrisi penting dalam tubuh, misalnya biotin. Memasak telur akan menonaktifkan avidin, dan memastikan nutrisi terserap sempurna.
Walapun hanya 1 dari 10 ribu telur terkontaminasi salmonella, proses memasak dapat mematikan segala kuman yang mungkin saja ada di dalam telur. Dengan proses pemasakan, telur tentu akan lebih sehat dan aman dikonsumsi.
Quote:
Spoiler for info 5:
5. 10 Bahaya di Balik Manisnya Gula

KOMPAS.com — Meski sudah mengetahui gula tidak baik untuk kesehatan, kebanyakan orang tidak mengangggap gula berbahaya. Paling tidak, gula dianggap tidak seburuk lemak jenuh, garam, atau kalori. Mungkin ini yang menyebabkan sulitnya mengurangi konsumsi gula.
Padahal, faktanya kebanyakan orang di seluruh dunia mengonsumi 500 kalori ekstra hanya dari gula yang mereka makan. Di balik manisnya gula, ternyata terkandung bahaya yang tidak boleh dianggap remeh.
Berikut 10 dampak buruk dari gula yang bisa jadi alasan Anda perlu segera mengurangi konsumsi gula.
1. Gula merusak jantung
Meski sudah lama diketahui sebagai salah satu faktor risiko penyakit jantung, studi dalam Journal of American Heart Association tahun 2013 akhirnya menemukan bukti kuat tentang mekanisme bagaimana gula merusak jantung. Studi menyatakan, molekul pada gula yang disebut glukosa 6-fosfat menyebabkan perubahan otot jantung yang berujung pada gagal jantung.
2. Gula membentuk lemak perut
Prevalensi obesitas meningkat beberapa tahun terakhir, baik pada dewasa maupun anak-anak. Salah satu penyebabnya yaitu tingginya konsumsi minuman manis. Sebuah studi menemukan, konsumsi fruktosa (salah satu jenis gula) berlebih menyebabkan bertambahnya lemak perut yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes.
3. Gula membunuh diam-diam
Sebuah studi tahun 2008 mengungkap, konsumsi fruktosa berlebihan berhubungan dengan peningkatan risiko kondisi resistensi leptin. Leptin merupakan hormon yang memberi tahu otak jika perut sudah kenyang. Jika tubuh mengalami resistensi leptin, maka otak tidak akan merasa terpuaskan meski tubuh sebenarnya sudah kenyang. Akibatnya, kita tidak bisa menghentikan keinginan untuk makan. Dalam jangka panjang hal ini tentu menyebabkan obesitas. Hal tersebut terjadi perlahan, sehingga orang sering kali tidak sadar sudah mengalaminya.
4. Gula memberi makan sel kanker
Setiap manusia berisiko kanker karena memiliki sel kanker di dalam tubuhnya. Meskipun begitu, tubuh memiliki mekanisme sendiri untuk mematikan sel kanker sehingga sel tersebut tidak lantas berkembang menjadi kanker yang mematikan. Sayangnya, konsumsi gula berlebihan akan merusak mekanisme tersebut. Ditambah lagi, studi baru-baru ini mengungkap, gula merupakan nutrisi yang baik bagi sel kanker untuk berkembang.
5. "Ketagihan" gula bisa diturunkan
Gula juga bersifat aditif sehingga mungkin ada istilah untuk ketagihan gula. Sayangnya, ketagihan gula ini bisa bersifat genetik yang dapat diturunkan, karena melibatkan perubahan pada hormon ghrelin. Ghrelin merupakan hormon yang mengatakan pada otak saat tubuh lapar. Namun, perubahan pada hormon ini akan mengakibatkan tubuh lapar dan ingin makan terus menerus.
6. Gula dan alkohol memiliki efek racun yang hampir sama
Sebuah studi dalam jurnal Nature mengindikasikan gula bisa jadi sama bahayanya dengan alkohol. Studi tersebut menunjukkan, konsumsi fruktosa dan glukosa berlebihan memberikan efek racun pada hati. Efek ini ternyata juga hampir sama dengan yang diberikan oleh alkohol.
7. Gula menurunkan kemampuan otak
Gula diketahui dapat mempercepat proses penuaan sel, begitu pula sel-sel otak. Maka dengan mengonsumsi banyak gula, sel-sel otak cenderung akan mengalami penurunan fungsi lebih cepat.
8. Gula sering bersembunyi pada makanan "tanpa gula"
Mengurangi gula bukan hanya dengan mengurangi makanan-makanan manis seperti permen, kue, biskuit, dan sebagainya, karena sebenarnya ada juga makanan yang dianggap tanpa gula tetapi ternyata mengandung banyak gula. Contohnya saus tomat, roti, kraker, dan lain-lain.
9. Minuman manis mungkin memperpendek umur
Sebuah studi tahun 2013 memperkirakan ada 180.000 kematian di seluruh dunia yang diakibatkan konsumsi minuman manis. Para peneliti menyimpulkan, kematian mungkin dikarenakan hubungan minuman manis dengan risiko seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker.
10. Gula membuat gemuk
Fakta ini paling jelas terlihat dari konsumsi gula berlebih. Konsumsi gula berlebih akan menyumbang asupan kalori yang seharusnya didapat dari makanan lain yang mengandung banyak zat gizi sehingga tanpa disadari kalori yang diasup melebihi dari batas kalori per hari dan membuat bobot bertambah.
Quote:
Spoiler for info 6:
6. Orang yang Bangun Siang Lebih Pintar dan Sukses?

Kompas.com — Nasihat kuno mengajarkan pentingnya bangun pagi jika ingin sukses dan kaya. Bangun kesiangan bisa membuat rezeki hilang karena sudah diambil orang. Namun, nasihat itu bertentangan dengan penelitian terbaru yang menunjukkan orang yang bangun siang justru sukses dalam pekerjaan.
Bangun siang pada umumnya disebabkan seseorang tidur terlalu larut sehingga sulit untuk bangun pagi hari. Nah, menurut penelitian, orang-orang tersebut pada umumnya memiliki kecerdasan lebih tinggi, terutama dalam hal konseptual dan penalaran.
Meski di sekolah anak-anak yang rajin bangun pagi lebih berprestasi dibandingkan dengan anak yang sering bangun siang, saat sudah masuk dunia kerja, anak yang sering bangun siang lebih unggul.
Hasil yang didapatkan dari penelitian Universitas Madrid ini dilakukan dengan mengikutkan 1.000 remaja.
Hal serupa diperoleh pada riset yang dilakukan Universitas Southampton. Orang yang bangun siang meraih pendapatan yang lebih besar dengan kemapanan hidup lebih baik. Misalnya, rumah lebih nyaman, mobil, dan pekerjaan yang lebih ringan.
Studi yang dilakukan US Air Force juga menunjukkan, orang yang terbiasa bangun telat lebih hebat dalam kreativitas. Meski demikian, tes untuk mengetahui hal itu dilakukan pada pagi hari.
Menanggapi hal ini, profesor psikofisiologi dari Universitas Loughborough, Jim Horne, mengatakan, "Tipe yang suka melek malam cenderung lebih ekstrover dan kreatif, seperti pada artis dan penemu. Sementara tipe yang bangun lebih pagi cenderung rajin, seperti pegawai pemerintah dan akuntan."
Terdapat perbedaan yang sangat jelas dari dua tipe pribadi ini. Tipe malam lebih suka berhubungan sosial dan beriorientasi pada orang lain.
Sementara riset yang dimuat dalam jurnal Emotion menunjukkan, orang yang bangun pagi lebih bahagia. Jam biologi mereka lebih selaras dengan orang kebanyakan.
Beberapa orang sukses yang memiliki kegemaran bangun pagi adalah George W Bush, Thomas Edison, dan Ernnest Hemingway. Orang yang bangun pagi memiliki sisi kecerdasan dalam menyimpulkan, analisis, dan mengonsep.
Sekian n Terima Kasih




0
2.2K
Kutip
11
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan