- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
THR TAK SEGEDE DULU!!!


TS
anakthehok
THR TAK SEGEDE DULU!!!
Senangya dalam hati, lebaran tidak lama lagi tiba. Mulai dari anak-anak hingga kakek nenek pasti seneng dengan yang namanya lebaran. Karena banyak hal menarik yang bisa kita rasakan di saat lebaran tiba. Salah satunya THR atau disebut juga Tunjangan Hari Raya.
Biasanya buat orang kantoran atau pabrikan, THR didapat sebelum hari raya Idul Fitri. Tetapi beda dengan gue, THR didapat malah pada waktu hari raya Idul Fitri. Loh Kok gitu? Ya iya lah, masalahnya gue bukan orang kantoran.
Jika waktu saya kecil dulu, tiap lebaran pasti menyediakan tempat penampungan uang THR. Gue bawa dompet special dengan ukuran yang spesial pula. Jika nggak ada, dompet emak gue gue bawa hahahaha.
Akan tetapi, seiring bertambahnya usia, THR yang gue dapat semakin menyusut jumlahnya setiap tahun. Jika waktu masih unyuk-unyuk dulu, gue bisa dapet lebih dari Rp. 500.000, nah sekarang, yang ada Cuma buat galau, galau level 10. Bukan hanya galau, tetapi dada ikutan nyesekkkk. Bagaimana nggak nyesek nih dada, kalau pas bagi-bagi THR, jata gue pasti kecil, paling Rp. 50.000. Beda dengan para keponakan yang sengaja pada antri saat pembagian THR oleh kepala suku keluarga besar alias ortu.
“Ini jata loh, Fen, Rp. 50.000 saja ya.”
Itu kata kepala suku gue. Mau nggak mau yah diterima, dari pada nggak dapet sama sekali, rugi bandar, kan. Akan tetapi, akhirnya gue berpikir, masak gue harus begini terus, galau, dan juga nyesek nih dada hanya karena THR jumlahnya kecil. Lalu apa donk solusi yang harus dilakukan buat orang-orang seperti saya atau mungkin Anda yang jata THR-nya nggak sebesar waktu masih kecil dulu. Saya pribadi sih mencoba cara-cara di bawah ini:
1. Gantian Kasih THR
Kalau sudah gede, gue harus merubah pola pikir gue. Jika THR-nya kecil, berarti bukan saatnya lagi mendapatkan THR. Akan tetapi harus gantian kasih THR keorang lain. Misalnya para keponakan yang masih kecil.
2. Bersyukur
Kita harus sabar, jangan lagi galau hanya karena uang THR yang didapat itu kecil. Rajin-rajin ngelus dada biar lapang dadanya. Karena bukan anak kecil lagi, jadi harus ngerti dan paham betul situasi sekarang. Masih syukur ada yang memberi jata THR walau kecil dan tidak sebesar waktu kecil dulu.
3. Menabung
Jika dapet THR-nya kecil, ada solusi terbaik, yaitu ditabung uangnya. Jadi jangan langsung dipakai jajan atau beli pulsa. Coba lihat para orang sukses, mereka itu rajin menabung. Mulai dari sedikit demi sedikit lama-lama akan menjadi gunung. Kalau jadi bukit nggak zaman lagi kali ya…
4. Jika ketiga solusi di atas nggak mempan, mau nggak mau kelaut aja dan nggak usah hadir pada saat pembagian THR. Kenapa begitu? Dari pada dadanya nyesekkk ngeliat yang lain jatanya GEDE. Hehehe
Oke deh, jadi sekarang lebih baik kasih THR daripada menerima THR karena usia sudah tidak pantas lagi menerima THR berjumlah besar. Terus apa ada cara untuk mengatur uang untuk THR agar nggak kebabalasan. Ntar kalau nggak diatur, uang untuk bayar kreditan motor, malah terpakai buat THR para keponakan.
Caranya gampang sekali, hitung saja jumlah pengeluaran kita. Hitungnya harus bener, jangan sampai salah. Apalagi lebaran kan pengeluarannya besar. Sesuaikan dengan pendapatan, jika ada sisa, baru sisanya itu buat dibagikan kepada para keponakan atau keluarga dekat kita sebagai THR. Okeh, udah dulu ya bicara soal THR nya. Terima kasih.
Sumber: BELAJAR BAHASA INGGRIS GRATIS
Biasanya buat orang kantoran atau pabrikan, THR didapat sebelum hari raya Idul Fitri. Tetapi beda dengan gue, THR didapat malah pada waktu hari raya Idul Fitri. Loh Kok gitu? Ya iya lah, masalahnya gue bukan orang kantoran.
Jika waktu saya kecil dulu, tiap lebaran pasti menyediakan tempat penampungan uang THR. Gue bawa dompet special dengan ukuran yang spesial pula. Jika nggak ada, dompet emak gue gue bawa hahahaha.
Akan tetapi, seiring bertambahnya usia, THR yang gue dapat semakin menyusut jumlahnya setiap tahun. Jika waktu masih unyuk-unyuk dulu, gue bisa dapet lebih dari Rp. 500.000, nah sekarang, yang ada Cuma buat galau, galau level 10. Bukan hanya galau, tetapi dada ikutan nyesekkkk. Bagaimana nggak nyesek nih dada, kalau pas bagi-bagi THR, jata gue pasti kecil, paling Rp. 50.000. Beda dengan para keponakan yang sengaja pada antri saat pembagian THR oleh kepala suku keluarga besar alias ortu.
“Ini jata loh, Fen, Rp. 50.000 saja ya.”
Itu kata kepala suku gue. Mau nggak mau yah diterima, dari pada nggak dapet sama sekali, rugi bandar, kan. Akan tetapi, akhirnya gue berpikir, masak gue harus begini terus, galau, dan juga nyesek nih dada hanya karena THR jumlahnya kecil. Lalu apa donk solusi yang harus dilakukan buat orang-orang seperti saya atau mungkin Anda yang jata THR-nya nggak sebesar waktu masih kecil dulu. Saya pribadi sih mencoba cara-cara di bawah ini:
1. Gantian Kasih THR
Kalau sudah gede, gue harus merubah pola pikir gue. Jika THR-nya kecil, berarti bukan saatnya lagi mendapatkan THR. Akan tetapi harus gantian kasih THR keorang lain. Misalnya para keponakan yang masih kecil.
2. Bersyukur
Kita harus sabar, jangan lagi galau hanya karena uang THR yang didapat itu kecil. Rajin-rajin ngelus dada biar lapang dadanya. Karena bukan anak kecil lagi, jadi harus ngerti dan paham betul situasi sekarang. Masih syukur ada yang memberi jata THR walau kecil dan tidak sebesar waktu kecil dulu.
3. Menabung
Jika dapet THR-nya kecil, ada solusi terbaik, yaitu ditabung uangnya. Jadi jangan langsung dipakai jajan atau beli pulsa. Coba lihat para orang sukses, mereka itu rajin menabung. Mulai dari sedikit demi sedikit lama-lama akan menjadi gunung. Kalau jadi bukit nggak zaman lagi kali ya…
4. Jika ketiga solusi di atas nggak mempan, mau nggak mau kelaut aja dan nggak usah hadir pada saat pembagian THR. Kenapa begitu? Dari pada dadanya nyesekkk ngeliat yang lain jatanya GEDE. Hehehe
Oke deh, jadi sekarang lebih baik kasih THR daripada menerima THR karena usia sudah tidak pantas lagi menerima THR berjumlah besar. Terus apa ada cara untuk mengatur uang untuk THR agar nggak kebabalasan. Ntar kalau nggak diatur, uang untuk bayar kreditan motor, malah terpakai buat THR para keponakan.
Caranya gampang sekali, hitung saja jumlah pengeluaran kita. Hitungnya harus bener, jangan sampai salah. Apalagi lebaran kan pengeluarannya besar. Sesuaikan dengan pendapatan, jika ada sisa, baru sisanya itu buat dibagikan kepada para keponakan atau keluarga dekat kita sebagai THR. Okeh, udah dulu ya bicara soal THR nya. Terima kasih.
Sumber: BELAJAR BAHASA INGGRIS GRATIS
0
1.3K
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan