- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sekedar Info Part II :D


TS
stephanie487
Sekedar Info Part II :D
Sekedar info aj nihh lanjutan yang kemarin #cmn beda isi infonya aj 
Mudah-mudahan tdk
Ane berkenan klo kaskuser maupun newbie d ksh
Ane jg berkenan yg udah(ISO) bagi
Ane menolak :bigbata
Saran dan Kritiknya jg yahh.. ^^
1. Di Jalur ”Busway”, Sopir Transjakarta Sering Kali ”Kalah”

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelanggaran terhadap penggunaan jalur busway oleh kendaraan pribadi kerap menyudutkan petugas ataupun sopir bus transjakarta. Pengemudi bus transjakarta bahkan ”kalah” dan terancam hukuman penjara jika mengalami kecelakaan di jalur busway.
Kepala Humas Unit Pengelola Transjakarta Sri Ulina Pinem membenarkan hal itu. Menurut dia, kasus yang mengakibatkan sopir transjakarta mendekam di penjara adalah kecelakaan di jalur busway yang menyebabkan timbulnya korban jiwa.
”Yang saya tahu seperti itu, misalnya ada pengendara motor yang tertabrak,” katanya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (2/8/2013).
Namun, Sri tidak dapat menyebutkan data jumlah pengemudi transjakarta yang dipenjara akibat terlibat kecelakaan maut di jalur bus transjakarta. Dia menjelaskan, data mengenai pengemudi ada di pihak operator transjakarta. Mengenai sopir transjakarta mendekam di penjara, Sri mengatakan bahwa hal itu menjadi kewenangan penegak hukum.
”Walaupun di jalur busway, kami menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak yang berwenang, terutama polisi,” katanya.
Sementara itu, Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit mengatakan, saat ini sudah seharusnya sopir bus transjakarta mendapat perlindungan hukum dalam menjalankan tugasnya. Dengan begitu, sopir transjakarta akan dilindungi oleh hukum ketika mereka terlibat kecelakaan di jalur busway.
Menurut Danang, payung hukum untuk melindungi sopir transjakarta itu dapat dilakukan sebagaimana payung hukum bagi masinis kereta yang diatur pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan. Dalam PP tersebut, masinis KA terbebas secara hukum jika terjadi kecelakaan dengan pengguna jalan raya di pelintasan sebidang.
”Di kereta api jelas, jika di persilangan, kereta api yang mendapat prioritas. Busway juga harus ada peraturan sehingga ada kejelasan hukum yang mengikat bagi siapa pun yang menggunakan jalur busway yang bukan haknya," kata Danang awal Juli lalu.
Salah satu kasus dipenjarakannya sopir transjakarta akibat menabrak pengendara sepeda motor hingga tewas seperti yang dialami Waldino, yang menabrak pengendara sepeda motor di jalur busway Koridor VIII di Jalan S Parman, Jakarta Barat, 23 Mei 2011. Kedua pengendara sepeda motor Honda Supra X bernomor polisi B 5939 BH itu tewas dalam peristiwa tersebut.
Waldino sempat mengajukan kasasi, tetapi akhirnya ditolak oleh Mahkamah Agung (MA). Waldino harus mendekam di penjara selama 1 tahun terhitung setelah dibacakannya putusan MA tersebut pada 5 Juni 2013.
2. Merasa Nyaman, Warga Rusun Marunda Tak Ingin Jokowi Jadi Presiden

JAKARTA, KOMPAS.com — Di tengah besarnya dorongan untuk mencalonkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai Presiden RI 2014, warga Rusun Marunda, Jakarta Utara, mengharapkan hal sebaliknya. Mereka berharap Jokowi masih menangani Ibu Kota, bahkan untuk periode selanjutnya.
Penghuni Rusun Marunda, khususnya di Klaster B, pada umumnya adalah warga yang direlokasi dari kawasan Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Mereka telah merasakan nikmatnya hidup di rumah baru, yang bebas dari banjir dan ongkos sewa mahal.
"Kita mah siapa saja presidennya ikut saja kalau itu memang sudah pilihan orang banyak, tapi jangan Jokowi, deh," kata Titin, salah seorang warga di Klaster B Rusun Marunda saat ditemui Kompas.com di Rusun Marunda, Jakarta, Jumat (2/8/2013).
Warga rusun menginginkan agar Jokowi fokus membereskan masalah Jakarta lebih dulu. Selain itu, mereka ingin Jokowi memenuhi janji-janjinya yang pernah diucapkan saat kampanye.
"Kalau nanti dia (Jokowi) jadi presiden, nanti pikirannya kepecah ke daerah-daerah juga. Kita sih maunya Jokowi jadi gubernur dua periode," kata Tiona, salah satu warga Klaster B Rusun Marunda.
Sampai saat ini, mereka sudah cukup puas dengan kinerja Jokowi dan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, terutama untuk program Rusun Marunda ini. Mereka merasa betah tinggal di rusun tersebut.
"Daripada dulu tinggal di Muara Baru enggak jelas, mending tinggal di sini. Fasilitasnya sudah cukup lengkap. Ada PAUD, tempat ibadah, walaupun darurat, ya. Terus air sama listrik juga ada. Cuma tinggal transportasi saja sih," kata Tiona.
Dalam berbagai survei oleh lembaga survei independen, Jokowi selalu menempati urutan atas calon presiden RI. Meski demikian, Jokowi tidak pernah mau menanggapi hasil survei itu. Ia berdalih ingin berkonsentrasi menangani masalah Jakarta.
3. 33 Spesies Baru Semut Ditemukan, Semua bagai Monster!

KOMPAS.com — Sebanyak 33 spesies baru semut ditemukan dalam ekspedisi penelitian di Amerika Tengah dan Karibia.
Semut-semut itu ditemukan hampir buta dan hidup di dedaunan yang jatuh di permukaan tanah serta kayu yang membusuk. Ukuran semut-semut itu tergolong kecil, tak sampai 2 milimeter.
Jack Longino, pakar serangga dari University of Utah yang terlibat penelitian, mengatakan, sebanyak sepertiga dari total spesies yang ditemukan dinamai dengan nama dewa-dewa bangsa Maya.
"Spesies baru semut itu mayoritas ditemukan di bagian hutan kecil yang tersisa di tengah lansekap perkebunan, menggarisbawahi pentingnya langkah konservasi hutan di Amerika Tengah," kata Longino.
Semut, walaupun berukuran kecil, memiliki peran penting bagi lingkungan, mulai membantu pertukaran udara dalam tanah hingga menyerbuki bunga.
Longino menguraikan, saat mengamati semut-semut itu dengan mikroskop, dia dan rekannya merasa sedang bermimpi buruk.
"Wajahnya seperti bertopeng besar, matanya mereduksi menjadi sangat kecil hingga tampak seperti titik di pinggir dan rahang sengitnya tegas dengan gigi tajam. Mereka tampak seperti monster kecil di 'Alien'," kata Longino seperti dikutip Livescience, Kamis (1/8/2013).
Salah satu spesies yang ditemukan dinamai berdasarkan nama sosok setan mirip buaya dalam mitologi Maya, Eurhopalothrix zipacna. Jenis ini ditemukan di Guatemala hingga Honduras.
Sementara itu, satu spesies lainnya dinamai Eurhopalothrix xibalba, berdasarkan nama neraka dalam budaya Maya. Spesies ini ditemukan di Honduras hingga Costa Rica.
Ilmuwan sejauh ini telah mendeskripsikan 15.000 spesies semut. Diperkirakan, spesies semut yang ada di dunia mencapai 100.000 jenis. Longino sendiri telah mendeksripsikan 131 jenis.
Temuan semut itu dipublikasikan di jurnal Zootaxa. Temuan ini hadir setelah ilmuwan mempelajari genus Eurhopalothrix yang cirinya adalah memiliki struktur rambut serupa gada.
Longino juga mempelajari semut dari genus Octostruma yang memiliki antena dengan delapan segmen. Hasil studi semut golongan tersebut akan dipublikasikan segera.
4. Kiat Fotografi Lanskap untuk Abadikan Momen Liburan

KOMPAS.com - Ingin perjalanan liburan Anda menjadi kenangan yang lebih sempurna? Abadikan lanskap tempat Anda berlibur maupun panorama yang Anda temukan di saat perjalanan.
Berikut beberapa tips mengenai fotografi lanskap dari, Grenville Turner seperti dikutip dari Sydney Morning Herald. Turner merupakan seorang fotografer lanskap. Ia telah bekerja di balik lensa selama 30 tahun. Karyanya tersebar di majalah-majalah ternama seperti National Geographic dan Time.
Menurut Turner, fotografi lanskap seperti memancing. Anda pergi ke tempat yang tepat di waktu yang tepat, serta memiliki kesempatan untuk mendapatkan pemandangan yang indah. Namun, siapapun tidak bisa menjamin Anda bisa menangkap momen tersebut.
Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk menangkap gambar yang sempurna, yaitu dengan cara cepat dan dengan cara yang lebih terukur. Cara pertama, Anda bisa saja secara tiba-tiba menghentikan laju mobil Anda untuk mengabadikan sebuah pemandangan yang Anda lihat. Walaupun nantinya Anda akan mendapat protes dari pengguna jalan lain.
Turner mengungkapkan, untuk menjadi fotografer lanskap, Anda harus mempunyai sedikit sifat oportunis. Karena Anda belum tentu bisa menemukan pemandangan atau momen yang sama walaupun di tempat yang sama. Anda juga belum tentu bisa kembali lagi ke tempat itu.
Cara yang kedua, dibutuhkan lebih banyak kesabaran untuk menangkap gambar pemandangan yang Anda inginkan. Jadi, Anda harus sedikit berpikir tentang subjek yang akan Anda foto. Anda perlu tahu apa yang Anda potret untuk mendapatkan gambar yang lebih bagus dari aslinya. Kadang, menunggu lebih lama untuk mendapatkan momen terbaik akan menbuahkan hasil yang terbaik juga.
Turner mengatakan untuk hasil akhir, ia berharap setiap foto tidak sekedar sebuah foto yang cantik. "Saya suka berpikir lanskap yang saya ambil bukan sekedar panorama belaka, tetapi karakter dan rasa di balik lanskap itu," katanya.
Hal yang tidak kalah penting adalah mengenali kamera Anda. Baca instruksi penggunaannya dan ketahuilah bagaimana menggunakan fitur-fitur di dalamnya untuk mendapatkan hasil foto yang maksimal dan lebih bervariasi.
"Bahaya yang biasa dihadapi fotografer adalah kamera yang goyang. Jadi, usahakan untuk stabil dan berada dalam posisi nyaman saat memotret," kata Turner.
Selain itu, pikirkan apa yang Anda lakukan daripada sekedar menekan tombol kamera secara sembarang. Perlakukan view finder kamera seperti kanvas kosong. Ketika mengambil foto hewan dan anak-anak, usahakan untuk berada sejajar dengan subjek.
"Potretlah pada eye level mereka," kata Turner.
Terakhir, bawalah alat kamera dengan nyaman. Semakin banyak peralatan kamera yang dibawa, maka semakin Anda kesusahan untuk memotret. "Jadinya hanya membebani Anda dibanding membawa rasa menyenangkan. Semakin sedikit semakin baik," tutur Turner.
5.Muhammad Firman, Pemain Terbaik Dunia Usia 14 Tahun

KOMPAS.com — Wajah Muhammad Firman (14) murung saat tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (22/7) petang. Tidak ada orangtua yang menjemputnya. Rekan-rekan setimnya tampak gembira saat orangtua mereka memeluk anaknya dengan luapan rasa bangga sebagai runner-up Piala Gothia 2013.
Firman dan 17 pemain tim ASIOP Apacinti SKF Indonesia U-14 tiba dari Gothenburg, Swedia, setelah mengikuti turnamen sepak bola usia dini Piala Gothia 2013. Piala Gothia bisa disebut sebagai ”Piala Dunia” anak-anak karena kompetisi tahunan yang selalu digelar di Gothenburg itu diikuti ratusan tim dari sejumlah negara, mulai dari kategori U-10 sampai U-18, baik putra maupun putri.
Para pemain, termasuk Firman, diseleksi dari kompetisi Liga Kompas Gramedia U-14 musim 2013 yang bergulir di Stadion Ciracas, Jakarta Timur. Kompetisi yang berlangsung tiap pekan, sejak Januari 2013, itu menghasilkan 18 pemain pilihan yang mengharumkan nama Indonesia.
Prestasi Firman dan kawan-kawan tidak mengecewakan. Mulai dari babak penyisihan grup, ”Garuda Muda” menundukkan lawan-lawannya, yaitu US Chantily (Amerika Serikat) dengan skor 3-0, IF Brommapojkarna (Swedia) 3-0, dan Sandakerns Sorfors (Swedia) 7-0.
Selanjutnya, tim ASIOP SKF melibas dua tim Swedia, Djugardens IF (11-0) dan Skiljebo SK (1-0). Di babak perdelapan final (16 besar), ASIOP SKF mengalahkan BK Hacken 2 (Swedia) 2-0. Pada perempat final, Firman dan kawan-kawan mengalahkan Spanga IS FK (Swedia) 1-0, dilanjutkan dengan laga semifinal melawan Dallas Texans (AS) dengan skor tipis 1-0.
Sampai babak final melawan NK KRSKO (Slovenia), ASIOP SKF masih tangguh karena mampu bermain seri 0-0. Pemenang pun harus ditentukan melalui adu penalti. Di sinilah ASIOP SKF kurang beruntung, kalah 3-4.
Meskipun menduduki peringkat kedua atau runner-up di kategori U-14 putra, ASIOP SKF menorehkan prestasi cemerlang, yaitu terpilihnya Muhammad Firman sebagai pemain terbaik U-14 putra. Ini berarti Firman menyingkirkan ratusan pemain kategori U-14 dari seluruh dunia.
Pelatih tim ASIOP SKF, Sueb Anshori, dan asisten pelatih Adhitya Prameswara memasang formasi 4-3-3 dengan ujung tombak trio Muhammad Firman, Reza M Ilham, dan Raehan YZ. Firman dipercaya menggempur dari sayap kanan, Reza menyerang di tengah, sedangkan Raehan mendobrak dari sayap kiri. Namun, Firman juga bisa melancarkan serangan dari tengah. Tak heran tim Garuda Muda menjadi tim yang diperhitungkan lawan.
Firman jadi kunci terbukanya serangan ASIOP SKF terutama dari sayap kanan. Serangan gencar Garuda Muda merupakan kerja kerasnya. Firman membuktikan bakatnya sebagai striker haus gol dengan mencetak delapan gol selama bertanding di Gothenburg.
Pengorbanan besar
Prestasi Firman tidak dihasilkan dengan instan. Firman harus mengorbankan masa remajanya demi menggapai cita-cita sebagai pemain sepak bola profesional.
Sejak kelas III SD, Firman berlatih sepak bola bersama ayahnya di lapangan dekat rumahnya di Semarang, Jawa Tengah. Ayah Firman yang hobi bermain sepak bola berjasa memperkenalkan olahraga tersebut kepada anaknya.
Dianggap berbakat menggocek ”si kulit bundar”, Firman pun dimasukkan ke Sekolah Sepak Bola (SSB) Bintang Timur di Semarang. Di sana ia belajar sepak bola selama empat tahun, lalu pindah lagi ke SSB Tugu Muda, juga di Semarang, selama setahun. Firman mengatakan, ilmu dasar sepak bola diperolehnya selama lima tahun menimba ilmu di Semarang.
”Waktu kelas II SMP, saya ikut seleksi untuk masuk SSB ASIOP Apacinti. Sebelumnya, pelatih Om Anshori telah melihat permainan saya. Saya lolos seleksi, lalu pindah sekolah ke Jakarta sehingga bisa ikut Liga Kompas Gramedia. Saya indekos di Kemandoran, Jakarta, bersama pemain ASIOP lainnya, Fafa dan Ari,” kata Firman.
Hidup jauh dari orangtua menjadi tantangan lain yang harus ditaklukkannya. Firman berhasil menaklukkan tantangan itu. Ia sering rindu kepada orangtua dan kampung halamannya.
”Waktu tiba di Jakarta dari Swedia, saya sedih karena orangtua tidak menjemput saya. Sementara teman-teman saya yang lain dijemput orangtuanya,” kata Firman.
Ia menuturkan, biaya hidup di Jakarta, seperti uang saku, uang makan, dan uang sekolah, semuanya ditanggung SSB ASIOP Apacinti. Orangtua Firman jarang mengirim uang. Hanya ketika membutuhkan uang, Firman meminta kepada orangtuanya.
Sejak delapan bulan hidup di Jakarta, ia baru sekali pulang ke Semarang. Sementara orangtua Firman sudah tiga kali menengok anaknya di Jakarta.
Rutinitas harian Firman diisi dengan sekolah dan latihan. Seminggu tiga kali, mulai dari pukul 15.30 hingga 18.00, Firman berlatih bersama SSB ASIOP Apacinti di Senayan. Saat libur, Firman latihan menggocek bola (juggling) di tempat indekosnya.
Menurut Firman, mengalahkan pemain Eropa seperti yang dialaminya di Piala Gothia tidak sesulit yang dibayangkan. ”Pemain Eropa memang tubuhnya besar, tapi mereka tidak terlalu bagus dari segi teknik. Malah lebih sulit mengalahkan pemain Asia, seperti dari Thailand,” katanya.
Firman menambahkan, dirinya tak menduga akan terpilih sebagai pemain terbaik di Piala Gothia. Apalagi, menurut dia, penampilannya di Piala Gothia tidak berbeda seperti ketika bertanding di Liga Kompas Gramedia.
Pemain yang bercita-cita menjadi pemain Persija Jakarta ini sudah mantap ingin menjadi pemain sepak bola profesional. Ia sadar, pilihannya akan membuatnya menjadi penyokong ekonomi keluarga. Ibunya bekerja di pabrik, sedangkan ayahnya tidak bekerja.
”Suatu saat nanti, saya akan menjadi tulang punggung keluarga. Makanya saya pilih menjadi pemain sepak bola,” ujarnya.
Ketika ditanya tentang kondisi sepak bola Indonesia yang kacau-balau dengan minimnya prestasi dan diabaikannya pembinaan usia dini, Firman sudah mengetahuinya. Namun, kacau-balaunya sepak bola Tanah Air tak menyurutkan niatnya menjadi pemain sepak bola.
”Saya enggak peduli, yang penting sekarang main dulu. Nanti pengurus PSSI-nya pasti berganti,” katanya optimistis.
Biodata Muhammad Firman
Lahir: Semarang, Jawa Tengah, 28 Januari 1999
Nama ayah: Suparmin
Nama ibu: Munsiroh
Sekolah:
SD Trimulyo 2 Semarang
SMP 20 Semarang
SMP 185 Jakarta
Prestasi:
Juara pertama turnamen Piala So Nice di Semarang, 2012
Juara pertama turnamen di Jombang, 2012
Juara kedua turnamen Pelita Jaya, 2012
Juara kedua Piala Gothia 2013 kategori U-14
Pemain Terbaik Piala Gothia 2013 kategori putra U-14
Sekian n (Terima Kasih) (Xie-xie) (Arigato) Mau ditambahin??
Bagaimana Pendapat agan" tentang trit ane??
Silahkan Tinggalkan Jejak

Mudah-mudahan tdk

Spoiler for Dibuka:
Ane berkenan klo kaskuser maupun newbie d ksh

Ane jg berkenan yg udah(ISO) bagi

Ane menolak :bigbata
Saran dan Kritiknya jg yahh.. ^^
Quote:
Spoiler for info 1:
1. Di Jalur ”Busway”, Sopir Transjakarta Sering Kali ”Kalah”

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelanggaran terhadap penggunaan jalur busway oleh kendaraan pribadi kerap menyudutkan petugas ataupun sopir bus transjakarta. Pengemudi bus transjakarta bahkan ”kalah” dan terancam hukuman penjara jika mengalami kecelakaan di jalur busway.
Kepala Humas Unit Pengelola Transjakarta Sri Ulina Pinem membenarkan hal itu. Menurut dia, kasus yang mengakibatkan sopir transjakarta mendekam di penjara adalah kecelakaan di jalur busway yang menyebabkan timbulnya korban jiwa.
”Yang saya tahu seperti itu, misalnya ada pengendara motor yang tertabrak,” katanya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (2/8/2013).
Namun, Sri tidak dapat menyebutkan data jumlah pengemudi transjakarta yang dipenjara akibat terlibat kecelakaan maut di jalur bus transjakarta. Dia menjelaskan, data mengenai pengemudi ada di pihak operator transjakarta. Mengenai sopir transjakarta mendekam di penjara, Sri mengatakan bahwa hal itu menjadi kewenangan penegak hukum.
”Walaupun di jalur busway, kami menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak yang berwenang, terutama polisi,” katanya.
Sementara itu, Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit mengatakan, saat ini sudah seharusnya sopir bus transjakarta mendapat perlindungan hukum dalam menjalankan tugasnya. Dengan begitu, sopir transjakarta akan dilindungi oleh hukum ketika mereka terlibat kecelakaan di jalur busway.
Menurut Danang, payung hukum untuk melindungi sopir transjakarta itu dapat dilakukan sebagaimana payung hukum bagi masinis kereta yang diatur pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan. Dalam PP tersebut, masinis KA terbebas secara hukum jika terjadi kecelakaan dengan pengguna jalan raya di pelintasan sebidang.
”Di kereta api jelas, jika di persilangan, kereta api yang mendapat prioritas. Busway juga harus ada peraturan sehingga ada kejelasan hukum yang mengikat bagi siapa pun yang menggunakan jalur busway yang bukan haknya," kata Danang awal Juli lalu.
Salah satu kasus dipenjarakannya sopir transjakarta akibat menabrak pengendara sepeda motor hingga tewas seperti yang dialami Waldino, yang menabrak pengendara sepeda motor di jalur busway Koridor VIII di Jalan S Parman, Jakarta Barat, 23 Mei 2011. Kedua pengendara sepeda motor Honda Supra X bernomor polisi B 5939 BH itu tewas dalam peristiwa tersebut.
Waldino sempat mengajukan kasasi, tetapi akhirnya ditolak oleh Mahkamah Agung (MA). Waldino harus mendekam di penjara selama 1 tahun terhitung setelah dibacakannya putusan MA tersebut pada 5 Juni 2013.
Quote:
Spoiler for info 2:
2. Merasa Nyaman, Warga Rusun Marunda Tak Ingin Jokowi Jadi Presiden

JAKARTA, KOMPAS.com — Di tengah besarnya dorongan untuk mencalonkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai Presiden RI 2014, warga Rusun Marunda, Jakarta Utara, mengharapkan hal sebaliknya. Mereka berharap Jokowi masih menangani Ibu Kota, bahkan untuk periode selanjutnya.
Penghuni Rusun Marunda, khususnya di Klaster B, pada umumnya adalah warga yang direlokasi dari kawasan Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Mereka telah merasakan nikmatnya hidup di rumah baru, yang bebas dari banjir dan ongkos sewa mahal.
"Kita mah siapa saja presidennya ikut saja kalau itu memang sudah pilihan orang banyak, tapi jangan Jokowi, deh," kata Titin, salah seorang warga di Klaster B Rusun Marunda saat ditemui Kompas.com di Rusun Marunda, Jakarta, Jumat (2/8/2013).
Warga rusun menginginkan agar Jokowi fokus membereskan masalah Jakarta lebih dulu. Selain itu, mereka ingin Jokowi memenuhi janji-janjinya yang pernah diucapkan saat kampanye.
"Kalau nanti dia (Jokowi) jadi presiden, nanti pikirannya kepecah ke daerah-daerah juga. Kita sih maunya Jokowi jadi gubernur dua periode," kata Tiona, salah satu warga Klaster B Rusun Marunda.
Sampai saat ini, mereka sudah cukup puas dengan kinerja Jokowi dan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, terutama untuk program Rusun Marunda ini. Mereka merasa betah tinggal di rusun tersebut.
"Daripada dulu tinggal di Muara Baru enggak jelas, mending tinggal di sini. Fasilitasnya sudah cukup lengkap. Ada PAUD, tempat ibadah, walaupun darurat, ya. Terus air sama listrik juga ada. Cuma tinggal transportasi saja sih," kata Tiona.
Dalam berbagai survei oleh lembaga survei independen, Jokowi selalu menempati urutan atas calon presiden RI. Meski demikian, Jokowi tidak pernah mau menanggapi hasil survei itu. Ia berdalih ingin berkonsentrasi menangani masalah Jakarta.
Quote:
Spoiler for info 3:
3. 33 Spesies Baru Semut Ditemukan, Semua bagai Monster!

KOMPAS.com — Sebanyak 33 spesies baru semut ditemukan dalam ekspedisi penelitian di Amerika Tengah dan Karibia.
Semut-semut itu ditemukan hampir buta dan hidup di dedaunan yang jatuh di permukaan tanah serta kayu yang membusuk. Ukuran semut-semut itu tergolong kecil, tak sampai 2 milimeter.
Jack Longino, pakar serangga dari University of Utah yang terlibat penelitian, mengatakan, sebanyak sepertiga dari total spesies yang ditemukan dinamai dengan nama dewa-dewa bangsa Maya.
"Spesies baru semut itu mayoritas ditemukan di bagian hutan kecil yang tersisa di tengah lansekap perkebunan, menggarisbawahi pentingnya langkah konservasi hutan di Amerika Tengah," kata Longino.
Semut, walaupun berukuran kecil, memiliki peran penting bagi lingkungan, mulai membantu pertukaran udara dalam tanah hingga menyerbuki bunga.
Longino menguraikan, saat mengamati semut-semut itu dengan mikroskop, dia dan rekannya merasa sedang bermimpi buruk.
"Wajahnya seperti bertopeng besar, matanya mereduksi menjadi sangat kecil hingga tampak seperti titik di pinggir dan rahang sengitnya tegas dengan gigi tajam. Mereka tampak seperti monster kecil di 'Alien'," kata Longino seperti dikutip Livescience, Kamis (1/8/2013).
Salah satu spesies yang ditemukan dinamai berdasarkan nama sosok setan mirip buaya dalam mitologi Maya, Eurhopalothrix zipacna. Jenis ini ditemukan di Guatemala hingga Honduras.
Sementara itu, satu spesies lainnya dinamai Eurhopalothrix xibalba, berdasarkan nama neraka dalam budaya Maya. Spesies ini ditemukan di Honduras hingga Costa Rica.
Ilmuwan sejauh ini telah mendeskripsikan 15.000 spesies semut. Diperkirakan, spesies semut yang ada di dunia mencapai 100.000 jenis. Longino sendiri telah mendeksripsikan 131 jenis.
Temuan semut itu dipublikasikan di jurnal Zootaxa. Temuan ini hadir setelah ilmuwan mempelajari genus Eurhopalothrix yang cirinya adalah memiliki struktur rambut serupa gada.
Longino juga mempelajari semut dari genus Octostruma yang memiliki antena dengan delapan segmen. Hasil studi semut golongan tersebut akan dipublikasikan segera.
Quote:
Spoiler for info 4:
4. Kiat Fotografi Lanskap untuk Abadikan Momen Liburan

KOMPAS.com - Ingin perjalanan liburan Anda menjadi kenangan yang lebih sempurna? Abadikan lanskap tempat Anda berlibur maupun panorama yang Anda temukan di saat perjalanan.
Berikut beberapa tips mengenai fotografi lanskap dari, Grenville Turner seperti dikutip dari Sydney Morning Herald. Turner merupakan seorang fotografer lanskap. Ia telah bekerja di balik lensa selama 30 tahun. Karyanya tersebar di majalah-majalah ternama seperti National Geographic dan Time.
Menurut Turner, fotografi lanskap seperti memancing. Anda pergi ke tempat yang tepat di waktu yang tepat, serta memiliki kesempatan untuk mendapatkan pemandangan yang indah. Namun, siapapun tidak bisa menjamin Anda bisa menangkap momen tersebut.
Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk menangkap gambar yang sempurna, yaitu dengan cara cepat dan dengan cara yang lebih terukur. Cara pertama, Anda bisa saja secara tiba-tiba menghentikan laju mobil Anda untuk mengabadikan sebuah pemandangan yang Anda lihat. Walaupun nantinya Anda akan mendapat protes dari pengguna jalan lain.
Turner mengungkapkan, untuk menjadi fotografer lanskap, Anda harus mempunyai sedikit sifat oportunis. Karena Anda belum tentu bisa menemukan pemandangan atau momen yang sama walaupun di tempat yang sama. Anda juga belum tentu bisa kembali lagi ke tempat itu.
Cara yang kedua, dibutuhkan lebih banyak kesabaran untuk menangkap gambar pemandangan yang Anda inginkan. Jadi, Anda harus sedikit berpikir tentang subjek yang akan Anda foto. Anda perlu tahu apa yang Anda potret untuk mendapatkan gambar yang lebih bagus dari aslinya. Kadang, menunggu lebih lama untuk mendapatkan momen terbaik akan menbuahkan hasil yang terbaik juga.
Turner mengatakan untuk hasil akhir, ia berharap setiap foto tidak sekedar sebuah foto yang cantik. "Saya suka berpikir lanskap yang saya ambil bukan sekedar panorama belaka, tetapi karakter dan rasa di balik lanskap itu," katanya.
Hal yang tidak kalah penting adalah mengenali kamera Anda. Baca instruksi penggunaannya dan ketahuilah bagaimana menggunakan fitur-fitur di dalamnya untuk mendapatkan hasil foto yang maksimal dan lebih bervariasi.
"Bahaya yang biasa dihadapi fotografer adalah kamera yang goyang. Jadi, usahakan untuk stabil dan berada dalam posisi nyaman saat memotret," kata Turner.
Selain itu, pikirkan apa yang Anda lakukan daripada sekedar menekan tombol kamera secara sembarang. Perlakukan view finder kamera seperti kanvas kosong. Ketika mengambil foto hewan dan anak-anak, usahakan untuk berada sejajar dengan subjek.
"Potretlah pada eye level mereka," kata Turner.
Terakhir, bawalah alat kamera dengan nyaman. Semakin banyak peralatan kamera yang dibawa, maka semakin Anda kesusahan untuk memotret. "Jadinya hanya membebani Anda dibanding membawa rasa menyenangkan. Semakin sedikit semakin baik," tutur Turner.
Quote:
Spoiler for info 5:
5.Muhammad Firman, Pemain Terbaik Dunia Usia 14 Tahun

KOMPAS.com — Wajah Muhammad Firman (14) murung saat tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (22/7) petang. Tidak ada orangtua yang menjemputnya. Rekan-rekan setimnya tampak gembira saat orangtua mereka memeluk anaknya dengan luapan rasa bangga sebagai runner-up Piala Gothia 2013.
Firman dan 17 pemain tim ASIOP Apacinti SKF Indonesia U-14 tiba dari Gothenburg, Swedia, setelah mengikuti turnamen sepak bola usia dini Piala Gothia 2013. Piala Gothia bisa disebut sebagai ”Piala Dunia” anak-anak karena kompetisi tahunan yang selalu digelar di Gothenburg itu diikuti ratusan tim dari sejumlah negara, mulai dari kategori U-10 sampai U-18, baik putra maupun putri.
Para pemain, termasuk Firman, diseleksi dari kompetisi Liga Kompas Gramedia U-14 musim 2013 yang bergulir di Stadion Ciracas, Jakarta Timur. Kompetisi yang berlangsung tiap pekan, sejak Januari 2013, itu menghasilkan 18 pemain pilihan yang mengharumkan nama Indonesia.
Prestasi Firman dan kawan-kawan tidak mengecewakan. Mulai dari babak penyisihan grup, ”Garuda Muda” menundukkan lawan-lawannya, yaitu US Chantily (Amerika Serikat) dengan skor 3-0, IF Brommapojkarna (Swedia) 3-0, dan Sandakerns Sorfors (Swedia) 7-0.
Selanjutnya, tim ASIOP SKF melibas dua tim Swedia, Djugardens IF (11-0) dan Skiljebo SK (1-0). Di babak perdelapan final (16 besar), ASIOP SKF mengalahkan BK Hacken 2 (Swedia) 2-0. Pada perempat final, Firman dan kawan-kawan mengalahkan Spanga IS FK (Swedia) 1-0, dilanjutkan dengan laga semifinal melawan Dallas Texans (AS) dengan skor tipis 1-0.
Sampai babak final melawan NK KRSKO (Slovenia), ASIOP SKF masih tangguh karena mampu bermain seri 0-0. Pemenang pun harus ditentukan melalui adu penalti. Di sinilah ASIOP SKF kurang beruntung, kalah 3-4.
Meskipun menduduki peringkat kedua atau runner-up di kategori U-14 putra, ASIOP SKF menorehkan prestasi cemerlang, yaitu terpilihnya Muhammad Firman sebagai pemain terbaik U-14 putra. Ini berarti Firman menyingkirkan ratusan pemain kategori U-14 dari seluruh dunia.
Pelatih tim ASIOP SKF, Sueb Anshori, dan asisten pelatih Adhitya Prameswara memasang formasi 4-3-3 dengan ujung tombak trio Muhammad Firman, Reza M Ilham, dan Raehan YZ. Firman dipercaya menggempur dari sayap kanan, Reza menyerang di tengah, sedangkan Raehan mendobrak dari sayap kiri. Namun, Firman juga bisa melancarkan serangan dari tengah. Tak heran tim Garuda Muda menjadi tim yang diperhitungkan lawan.
Firman jadi kunci terbukanya serangan ASIOP SKF terutama dari sayap kanan. Serangan gencar Garuda Muda merupakan kerja kerasnya. Firman membuktikan bakatnya sebagai striker haus gol dengan mencetak delapan gol selama bertanding di Gothenburg.
Pengorbanan besar
Prestasi Firman tidak dihasilkan dengan instan. Firman harus mengorbankan masa remajanya demi menggapai cita-cita sebagai pemain sepak bola profesional.
Sejak kelas III SD, Firman berlatih sepak bola bersama ayahnya di lapangan dekat rumahnya di Semarang, Jawa Tengah. Ayah Firman yang hobi bermain sepak bola berjasa memperkenalkan olahraga tersebut kepada anaknya.
Dianggap berbakat menggocek ”si kulit bundar”, Firman pun dimasukkan ke Sekolah Sepak Bola (SSB) Bintang Timur di Semarang. Di sana ia belajar sepak bola selama empat tahun, lalu pindah lagi ke SSB Tugu Muda, juga di Semarang, selama setahun. Firman mengatakan, ilmu dasar sepak bola diperolehnya selama lima tahun menimba ilmu di Semarang.
”Waktu kelas II SMP, saya ikut seleksi untuk masuk SSB ASIOP Apacinti. Sebelumnya, pelatih Om Anshori telah melihat permainan saya. Saya lolos seleksi, lalu pindah sekolah ke Jakarta sehingga bisa ikut Liga Kompas Gramedia. Saya indekos di Kemandoran, Jakarta, bersama pemain ASIOP lainnya, Fafa dan Ari,” kata Firman.
Hidup jauh dari orangtua menjadi tantangan lain yang harus ditaklukkannya. Firman berhasil menaklukkan tantangan itu. Ia sering rindu kepada orangtua dan kampung halamannya.
”Waktu tiba di Jakarta dari Swedia, saya sedih karena orangtua tidak menjemput saya. Sementara teman-teman saya yang lain dijemput orangtuanya,” kata Firman.
Ia menuturkan, biaya hidup di Jakarta, seperti uang saku, uang makan, dan uang sekolah, semuanya ditanggung SSB ASIOP Apacinti. Orangtua Firman jarang mengirim uang. Hanya ketika membutuhkan uang, Firman meminta kepada orangtuanya.
Sejak delapan bulan hidup di Jakarta, ia baru sekali pulang ke Semarang. Sementara orangtua Firman sudah tiga kali menengok anaknya di Jakarta.
Rutinitas harian Firman diisi dengan sekolah dan latihan. Seminggu tiga kali, mulai dari pukul 15.30 hingga 18.00, Firman berlatih bersama SSB ASIOP Apacinti di Senayan. Saat libur, Firman latihan menggocek bola (juggling) di tempat indekosnya.
Menurut Firman, mengalahkan pemain Eropa seperti yang dialaminya di Piala Gothia tidak sesulit yang dibayangkan. ”Pemain Eropa memang tubuhnya besar, tapi mereka tidak terlalu bagus dari segi teknik. Malah lebih sulit mengalahkan pemain Asia, seperti dari Thailand,” katanya.
Firman menambahkan, dirinya tak menduga akan terpilih sebagai pemain terbaik di Piala Gothia. Apalagi, menurut dia, penampilannya di Piala Gothia tidak berbeda seperti ketika bertanding di Liga Kompas Gramedia.
Pemain yang bercita-cita menjadi pemain Persija Jakarta ini sudah mantap ingin menjadi pemain sepak bola profesional. Ia sadar, pilihannya akan membuatnya menjadi penyokong ekonomi keluarga. Ibunya bekerja di pabrik, sedangkan ayahnya tidak bekerja.
”Suatu saat nanti, saya akan menjadi tulang punggung keluarga. Makanya saya pilih menjadi pemain sepak bola,” ujarnya.
Ketika ditanya tentang kondisi sepak bola Indonesia yang kacau-balau dengan minimnya prestasi dan diabaikannya pembinaan usia dini, Firman sudah mengetahuinya. Namun, kacau-balaunya sepak bola Tanah Air tak menyurutkan niatnya menjadi pemain sepak bola.
”Saya enggak peduli, yang penting sekarang main dulu. Nanti pengurus PSSI-nya pasti berganti,” katanya optimistis.
Biodata Muhammad Firman
Lahir: Semarang, Jawa Tengah, 28 Januari 1999
Nama ayah: Suparmin
Nama ibu: Munsiroh
Sekolah:
SD Trimulyo 2 Semarang
SMP 20 Semarang
SMP 185 Jakarta
Prestasi:
Juara pertama turnamen Piala So Nice di Semarang, 2012
Juara pertama turnamen di Jombang, 2012
Juara kedua turnamen Pelita Jaya, 2012
Juara kedua Piala Gothia 2013 kategori U-14
Pemain Terbaik Piala Gothia 2013 kategori putra U-14
Sekian n (Terima Kasih) (Xie-xie) (Arigato) Mau ditambahin??
Bagaimana Pendapat agan" tentang trit ane??
Silahkan Tinggalkan Jejak

Diubah oleh stephanie487 02-08-2013 14:27
0
2.7K
Kutip
3
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan