PT Pertamina Pemasaran Region V Bali memprediksi konsumsi bahan bakar minyak meningkat sebesar 30 persen pada puncak arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriah.

"Kami prediksi terjadi peningkatan 30 persen pada puncak peningkatan arus mudik," kata Sales Area Manajer Bali-Nusa Tenggara Barat Fuel Retail Marketing Region V, Iin Febrian, di Denpasar, Jumat.

Menurut Dia, pada tahun 2012 terjadi peningkatan konsumsi bahan bakar minyak sebesar 20 persen pada H-3 menjelang Hari Raya Idul Fitri. Dia menjelaskan bahwa angka prediksi itu rata-rata melebihi jumlah konsumsi normal yang mencapai 5-10 persen.

Sementara itu pada saat bersamaan selain arus mudik, di Pulau Dewata juga diperkirakan akan dipadati oleh wisatawan untuk menghabiskan masa libur panjang.

Meski demikian, pihaknya menyatakan bahwa pada pengalaman tahun 2012, peningkatan kebutuhan masih tergolong kecil karena arus mudik di Pulau Dewata tidak seperti yang terjadi di Pulau Jawa. Sedangkan mayoritas orang yang melakukan mudik dari Bali adalah para pendatang.

Untuk mengantisipasi lonjakan BBM, pihaknya telah membentuk satuan tugas yang memonitor peningkatan kebutuhan

selama arus mudik yang disiagakan dari fungsi pemasaran dan niaga Pertamina.

Selain itu Pertamina Bali juga telah memetakan sejumlah Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) yang tersebar di seluruh Pulau Dewata.

Untuk jalur mudik dari Jalan Gatot Subroto Denpasar menuju Gilimanuk, terdapat 28 SPBU yang mengalami peningkatan konsumsi minyak sebesar 20 persen pada tahun sebelumnya.

Sementara di daerah lain, konsumsi minyak periode sama tahun lalu malah cenderung stabil dan turun seperti di kawasan Gianyar dan Singaraja.

"Begitu pula dengan kawasan wisata seperti Nusa Dua yang tidak terjadi peningkatan signifikan," ucapnya.

Menjelang mudik, pihaknya juga telah mengoperasionalkan depo minyak di Pulau Dewata lebih pagi yakni pukul 04.00 WITA dari biasanya pada pukul 06.00 WITA.

Sementara itu ketersediaan bahan bakar minyak di Pulau Dewata untuk solar saat ini terdapat 41 ribu kiloliter yang memiliki daya tahan hingga 41 hari.

Untuk premium dari stok yang mencapai 16.500 kiloliter memiliki daya tahan hingga 17 hari mendatang dan telah disuplai sebanyak 18 ribu kiloliter.

Untuk mengamankan pasokan Bahan Bakar Minyak dan liquefied petroleum gas (Elpiji) selama Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1434 H/ 2013, PT Pertamina (Persero) telah mengambil langkah-langkah antisipasi.

Estimasi pemakaian BBM dan Elpiji selama puasa dan lebaran umumnya diperkirakan naik dengan besaran masing-masing Premium naik 14 persen dari rata-rata harian normal 80.926 KL menjadi 91.830 KL, Avtur naik 8,6 persen dari rata-rata harian normal 10.619 KL menjadi 11.536 KL dan Elpiji naik 6.6 persen dari rata-rata harian normal 17.612 MT menjadi 18.781 MT. Adapun Solar turun 4,9 persen dari rata-rata harian normal 40.626 KL menjadi 38.628 KL.

Pertamina terus menjaga stok BBM dan Elpiji nasional dalam kondisi aman selama arus mudik dan balik Idul Fitri dengan rata-rata stok Premium 17,45 hari; Minyak Solar 21,27 hari, Avtur 27,63 hari; Pertamax 40,89 hari, Pertamax Plus 37,62 hari, dan Elpiji 14,6 hari.

"Pertamina siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan terus menjaga ketahanan stok dan mempersiapkan pengelolaan distribusi BBM dan Elpiji," ujar Karen Agustiawan, Direktur Utama Pertamina, Senin (29/7/2013).

Estimasi puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-5 dengan konsumsi Premium 107.277 KL atau meningkat 33 persen dari rata-rata konsumsi normal. Sedangkan puncak arus balik pada H+4 dengan konsumsi Premium 105.502 KL atau meningkat 30 persen dari rata-rata konsumsi normal).

Sementara konsumsi Minyak Solar turun menjadi 38.628 KL per hari (menurun 5 persen dari rata-rata konsumsi normal).

“Kami juga siap mengantisipasi peningkatan permintaan pada periode arus mudik dan balik Idul Fitri 1434 H,” ungkapnya.

Jakarta- PT Pertamina Persero memperkirakan kenaikan konsumsi premium sebesar 33 persen persen saat puncak arus mudik atau H-5 lebaran. Dari biasanya 70 ribu kilo liter menjadi 107 ribu kilo liter per hari.

Sedangkan untuk puncak arus balik pada H+4, Pertamina memprediksi peningkatan konsumsi premium sebesar 30 persen menjadi 105 ribu kilo liter. »Konsumsi minyak solar turun menjadi 38 ribu kilo liter per hari, turun 5 persen dari rata-rata konsumsi normal," kata Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan, dalam rilis yang diterima Tempo, kemarin. (Baca: Cara Mudik yang Sehat)

Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut Pertamina membentuk Posko Satuan Tugas untuk pemantauan tersedianya BBM serta kesiapan pelayanan kepada masyarakat konsumen mulai H-14 sampai dengan H+14, tanggal 24 Juli sampai 24 Agustus.

Apabila terjadi kendala dan hambatan distribusi BBM dan LPG, masyarakat dapat menghubungi pesawat telepon 500-000 (atau via HP di nomor 021500000) atau melalui SMS di 08159500000. Pertamina berjanji akan memberikan respon cepat untuk memastikan kenyamanan mudik konsumen.

»Pertamina siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan terus menjaga ketahanan stok dan mempersiapkan pengelolaan distribusi BBM dan LPG dengan baik untuk mengantisipasi peningkatan permintaan pada periode arus mudik dan balik Idul Fitri," katanya.

Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan kebutuhan masyarakat akan bahan bakar minyak dan gas (BBM dan BBG) meningkat menghadapi Idul Fitri.

Namun Kementerian ESDM mengatakan, stok BBM secara nasional pada periode Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, yakni 24 Juli 2013 hingga 23 Agustus 2013 atau H-15 hingga H+15) Lebaran dalam kondisi Aman.

Adapun peningkatan konsumsi BBM selama Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri seperti diumumkan dalam laman resmi Kementerian ESDM pada 30 Juli adalah sebagai berikut. Premium naik sebesar 14 persen dari rata-rata harian normal 80.926 KL menjadi 91.830 KL.

Selanjutnya solar mengalami penurunan sebesar 4,9 persen dari rerata harian normal 40.626 KL menjadi 38.628 KL. Sementara minyak tanah cenderung stabil dengan rerata harian 3.949 KL.

Sedangkan kebutuhan avtur meningkat sebesar 8,6 persen dari rerata harian normal 10.619 KL menjadi 11.536 KL. Adapun LPG meningkat 6,6 persen dari rerata harian normal 17.612 MT menjadi 18.781 MT.

Sehari sebelumnya Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengaku siap untuk menghadapi arus mudik masyarakat yang akan terjadi pada pekan kedua Agustus. Khusus ketersediaan BBM menjelang arus mudik lebaran dikatakan aman.

“Diperkirakan kalau terjadi arus mudik yang tinggi, antrean mengisi SPBU yang panjang, disediakan mobile SPBU. Itu pertama dan laporan ini menunjukkan kesiapan kita,” ujar Hatta seusai rapata koordinasi membahas LPJ di Kementerian Perekonomian, Jalan Lapangan banteng Jakarta