Semoga Thread Ane Bermanfaat...
Ane Berharap Di lempar sama Jangan Sama
Kalo Bisa di kasih
Film indonesia tak selalu menjadi raja di negerinya sendiri, beberapa di antaranya justru lebih banyak mendapat apresiasi di negeri orang.
Ini adalah Contoh bahwa film - film di negara kita masih banyak yang berkualitas...
Lansung Aja TKP...
Quote:
Spoiler for Cekidot...:
Spoiler for 5. Film Daun di Atas Bantal:
Film karya Garin Nugroho ini diproduksi tahun 1998. Di luar negeri, film ini mendapat apresiasi yang tinggi. Namun, kurang diminati di negeri sendiri. Walaupun pembuatan film ini sempat terhenti, akhirnya film ini mampu menunjukkan kualitasnya sebagai film festival dan berhasil mendapat penghargaan Asia Pacific Film Festival pada tahun 1998, ‘Daun di Atas Bantal’ dinobatkan sebagai film terbaik, dan Christine Hakim sebagai aktris terbaik. Film ini juga menjadi unggulan dalam kategori Silver Screen Award, Best Asian Feature Film pada Singapore International Film Festival pada 1999. Tak hanya itu, sang sutradara, Garin Nugroho, memperoleh Special Jury Prize pada Tokyo International Film festival 1998.
Spoiler for 4. Film Pasir Berbisik:
Dari judul filmnya saja sudah terlihat unik, film ini distrudarai Nas Achnas yang mengisahkan latar keindahan Gunung Bromo. "Pasir Berbisik" dibintangi oleh Christine Hakim dan artis cantik Dian Sastro Wardoyo, Didi Petet, Dik Doang, Slamet Raharjo. Film ini memiliki daya tarik yang luar biasa karena ketajaman ide cerita serta pesona keindahan alam Gunung Bromo. Tak ayal, penghargaan internasional pun diraih, seperti: Best Cinematography Award, Best Sound Award serta Jury’s Special Award for Most Promising Director untuk Festival Film Asia Pacific 2001, Festival Film Asiatique Deauville 2002, Artis wanita terbaik pada Festival Film Antar bangsa Singapura ke-15 dan Festival Film Asiatique Deauville 2002.
Spoiler for 3. Film Laskar Pelangi:
Film Indonesia yang mampu mencuri perhatian mata dunia adalah Laskar Pelangi, film ini dibuat dari novel buah karya Andrea Hirata dan menjadi salah satu film yang diputar pada festival international fukuoka 2009 di Jepang.Serta diputar di Barcelona Asian Film Festival 2009 di Spanyol,Singapore International Film Festival 2009, 11th Udine Far East Film Festival di Italia, dan Los Angeles Asia Pacific Film Festival 2009 di Amerika Serikat. Tak sampai disitu, negara-negara seperti Spanyol, Italy, Hongkong, Amerika, Australia, Portugal dan Jerman juga menayangkan film tentang 10 mimpi anak di desa terpencil dalam mengenyam pendidikan tersebut. Film besutan sutardara terkenal, Riri Riza ini juga meraih penghargaan The Golden Butterfly Award untuk kategori film terbaik International Festival of Film for Children dan Young Adults di Hamedan, Iran. Film yang dirilis pada tahun 2008 ini juga menjadi nominasi film terbaik di Berlin International Film Festival 2009 dan editor terbaik Asian Film 2009 di Hongkong.
Spoiler for 2. Film Pintu Terlarang:
Film ber-genre horor buatan Joko Anwar ini dirilis tahun 2009 yang diadopsi dari novel yang sama, karya Sekar Ayu Asmara. Film yang dibintangi Fachri Albar dan Marsha Timothy ini kurang ada gregetnya di Indonesia, tetapi film ini menerima penghargaan Internasonal pada ajang International Film Festival Rotterdam ke 38 pada 21 Januari-1 Februari 2009 lalu. Yang paling membanggakan pada Fantastic Film Festival, "Pintu Terlarang" mendapatkan penghargaan Best Of Puchon (kategori film terbaik).
Spoiler for 1. Film The Raid:
Film The Raid yang diproduksi tahun 2011 merupakan film terbaik yang pernah ada. Film "The Raid" sukses meraih penghargaan bergengsi di kancah perfilman internasional yaitu Cadillacs People’s Choice Award di Toronto International Film Festival 2011, The Best Film sekaligus Audience Award di Jameson Dublin International Film Festival 2012 dan menjadi salah satu film yang paling disukai panitia Sundance. Apalagi film ini benar-benar mendapat sambutan luar biasa dari insan periflman, tak hanya di Amerika, di negara lain seperti di Kanada, Australia film ini selalu disesaki oleh penonton. Film ini berkisah tentang permasalahan hidup mati dan bertahan hidup di dalam kejamnya lingkungan yang beraroma jahat dan tidak mengenal ampun. Film ini dibintangi Iko Uwais, Joe Taslim, Donny Alamsyah, Ray Sahetapy dan disutradarai oleh Gareth Evans.