- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
walau sdh canggih profesi ini [CALO] tetap gentayangan


TS
anjroid
walau sdh canggih profesi ini [CALO] tetap gentayangan
Sejumlah cara yang dilakukan PT Kereta Api untuk memberantas praktik percaloan seperti tak mempan. Para calo tiket kereta api tetap saja merajalela. Kepala Stasiun Kereta Api Pasar Senen Dwi Sulistyono mengatakan masih banyaknya calo berkeliaran akibat tidak adanya efek jera, karena belum ada hukuman yang setimpal bagi mereka. “Percuma juga kalau ditangkap pagi eh besok sorenya keluar. Mereka tetap bandel ya karena merasa enggak ada hukumannya,” kata Dwi kepada detikcom Selasa (30/7) lalu di kantornya.
Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan mengakui tidak mudah memberantas calo tiket. Apalagi sampai saat ini masih banyak masyarakat yang justru mengandalkan para calo untuk mendapatkan tiket kereta api. Sejumlah cara sudah dilakukan perusahaan pelat merah itu untuk menekan aksi para broker tersebut. Seperti penerapan sistem online boarding serta pengawasan ketat. Petugas juga berusaha melakukan sterilisasi area dalam stasiun dari aksi para calo.
"Kalau ada satu tiga calo di luar stasiun ya wajar. Itu kecolongan. Sekarang calo udah menurun drastis," kata Bambang kepada detikcom, Kamis (1/8). Pengurus Harian Institute Studi Transportasi Izul Waro menilai masih berkeliarannya calo karena diduga ada permainan petugas PT Kereta Api Indonesia dengan calo. Menurutnya, untuk membenahi persoalan calo ini, PT KAI juga harus menerapkan sistem pengawasan yang ketat.
Izul melihat selama masih ada calo, sistem pengawasan yang dilakukan PT KAI belum optimal. Padahal, secara logika sulit bagi calo untuk bermain dengan sistem online boarding tiket seperti cara pesawat terbang. Ia menyebutkan sebaiknya manajemen PT KAI jangan terlalu mengandalkan sistem ini tanpa diimbangi pengawasan yang ketat. “Enggak mungin calo tahu informasi padahal tiket sudah sistem boarding. Harusnya diterapkan sistem pengawasan yang ketat,” kata Izul saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (1/8).
Dia melihat masih ada celah yang dimanfaatkan oleh oknum serta calo untuk mengeruk keuntungan. Seharusnya, kata dia, minimal ada peringatan tegas dari KAI bagi karyawannya yang terlibat praktik calo tiket. “Ada sanksi peringatan yang buat efek jera dan takut melakukan lagi. Kalau calo itu kan ada karena ada peluang,” ujarnya.
Menurut dia sulit memberantas calo selama budaya masyarakat juga ingin serba mudah dan cepat. Faktor ini pula yang mempengaruhi masih adanya calo berkeliaran di stasiun terutama Pasar Senen. “(calo) Sulit diberantas seratus persen. Ya, masyarakat juga harus sadar jangan pakai calo kalau mereka ingin minimal berkurang,” kata Izul.
Adapun pengamat kebijakan publik Yayat Supriyatna menilai selama ini belum ada sanksi tegas terhadap calo kereta api. Sebagai konsumen kereta api, ia menegaskan tidak mungkin sistem boarding masih bisa dikerjain calo dari luar tanpa bantuan info pihak dalam. “Berani enggak PT KAI memberi sanksi bagi oknum yang terlibat? Kalau berani itu bagus,” kata Yayat.
[url]http://news.detik..com/read/2013/08/01/132504/2321272/10/petugas-tak-berdaya-mengusir-calo-kereta?9911012[/url]
susah memang basmi profesi ini, apalagi kalo sdh pny kerjasama sm pihak dalam
Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan mengakui tidak mudah memberantas calo tiket. Apalagi sampai saat ini masih banyak masyarakat yang justru mengandalkan para calo untuk mendapatkan tiket kereta api. Sejumlah cara sudah dilakukan perusahaan pelat merah itu untuk menekan aksi para broker tersebut. Seperti penerapan sistem online boarding serta pengawasan ketat. Petugas juga berusaha melakukan sterilisasi area dalam stasiun dari aksi para calo.
"Kalau ada satu tiga calo di luar stasiun ya wajar. Itu kecolongan. Sekarang calo udah menurun drastis," kata Bambang kepada detikcom, Kamis (1/8). Pengurus Harian Institute Studi Transportasi Izul Waro menilai masih berkeliarannya calo karena diduga ada permainan petugas PT Kereta Api Indonesia dengan calo. Menurutnya, untuk membenahi persoalan calo ini, PT KAI juga harus menerapkan sistem pengawasan yang ketat.
Izul melihat selama masih ada calo, sistem pengawasan yang dilakukan PT KAI belum optimal. Padahal, secara logika sulit bagi calo untuk bermain dengan sistem online boarding tiket seperti cara pesawat terbang. Ia menyebutkan sebaiknya manajemen PT KAI jangan terlalu mengandalkan sistem ini tanpa diimbangi pengawasan yang ketat. “Enggak mungin calo tahu informasi padahal tiket sudah sistem boarding. Harusnya diterapkan sistem pengawasan yang ketat,” kata Izul saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (1/8).
Dia melihat masih ada celah yang dimanfaatkan oleh oknum serta calo untuk mengeruk keuntungan. Seharusnya, kata dia, minimal ada peringatan tegas dari KAI bagi karyawannya yang terlibat praktik calo tiket. “Ada sanksi peringatan yang buat efek jera dan takut melakukan lagi. Kalau calo itu kan ada karena ada peluang,” ujarnya.
Menurut dia sulit memberantas calo selama budaya masyarakat juga ingin serba mudah dan cepat. Faktor ini pula yang mempengaruhi masih adanya calo berkeliaran di stasiun terutama Pasar Senen. “(calo) Sulit diberantas seratus persen. Ya, masyarakat juga harus sadar jangan pakai calo kalau mereka ingin minimal berkurang,” kata Izul.
Adapun pengamat kebijakan publik Yayat Supriyatna menilai selama ini belum ada sanksi tegas terhadap calo kereta api. Sebagai konsumen kereta api, ia menegaskan tidak mungkin sistem boarding masih bisa dikerjain calo dari luar tanpa bantuan info pihak dalam. “Berani enggak PT KAI memberi sanksi bagi oknum yang terlibat? Kalau berani itu bagus,” kata Yayat.
[url]http://news.detik..com/read/2013/08/01/132504/2321272/10/petugas-tak-berdaya-mengusir-calo-kereta?9911012[/url]
susah memang basmi profesi ini, apalagi kalo sdh pny kerjasama sm pihak dalam
0
998
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan