SEHABIS BERAKSI FAST AND FORIOUS





Para sopir Metro Mini menggelar unjuk rasa besar-besaran di Balaikota DKI. Akibatnya, banyak Metro Mini yang hilang dari jalan-jalan ibukota. Para sopir yang masih tetap beroperasi disweeping dan diminta untuk mogok.

Seorang pembaca detikcom, Asrul menceritakan sekitar pukul 09.00 WIB, Kamis (1/8/2013), beberapa Metro Mini tampak berhenti di pinggir Jalan Pemuda dan Pramuka, Jakarta Timur. Para sopir Metro Mini itu kemudian menghentikan Metro Mini 506 yang masih beroperasi. Penumpang diturunkan, dan sopir yang masih beroperasi diminta untuk ikut berdemo ke Balaikota.

Pemandangan yang sama juga terjadi di Flyover Klender Jakarta Timur. Di sekitar kawasan itu banyak Metro Mini 47 yang berhenti di pinggir jalan. Para sopir meminta sopir Metro Mini yang beroperasi untuk menghentikan busnya dan menurunkan penumpangnya.

Hal yang sama juga terjadi di banyak lokasi. Akhirnya para penumpang resah karena sulit mendapatkan angkutan umum lainnya.

Metro Mini 75 jurusan Pasar Minggu-Tanah Abang yang biasanya mangkal di kawasan Pasar Minggu juga tidak terlihat. Para calon penumpang pun terlantar.

Pemantauan detikcom, puluhan penumpang kecewa dan terpaksa menggunakan angkutan lain seperti ojek yang harganya menjadi lebih mahal dari tarif Metro Mini Rp 3 ribu. Ada juga penumpang yang menyambung perjalanan dengan naik bus sedang lainnya ataupun bua Transjakarta.

Tatang, petugas Dishub di Pasar Minggu menyebutkan, sopir Metro Mini demo ke Balaikota dan Dishub sejak tadi pagi. Sopir memprotes rencana pemprov DKI yang akan meremajakan Metro Mini. "Kalau mau ke Pasar MingguSilakan naik angkutan 614 lalu nyambung 77 di Pejaten," ujar Tatang.
Hingga pukul 09.50 WIB, ratusan Metro Mini sudah diparkir di sekitar Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan. Para sopir berunjuk rasa memprotes akan dihapuskannya Metro Mini di Jakarta.

[url]http://news.detik..com/read/2013/08/01/095324/2320888/10/sopir-demo-di-balaikota-metro-mini-hilang-di-jalanan?991101mainnews[/url]

Ini sopir dongok tingkat langit 7, diganti kendaraan apik masih pake odong-odong. inilah sang penghambat IQ dan pembangunan.

alasan utama penolakan, karena Metromini baru pasti punya kebijakan baru yaitu Pemrov yg punya wewenang bukan pengusaha perseroan lagi