jakartapeduliAvatar border
TS
jakartapeduli
5 Cerita 'Perang Panas Dingin' Ahok Vs Haji Lulung "Si Pendukung Pelanggar Perda"
Jakarta - Wakil Ketua DPRD DKI Lulung Lunggana dan Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terlibat perseturuan sengit menyusul penataan pedagang kaki lima (PKL) di Tanah Abang. Konflik itu mereda lewat pembicaraan via telepon.

Hubungan Ahok dan Haji Lulung itu mencuat ketika Haji Lulung meminta Ahok dites kejiwaan gara-gara suka ngomong sembarangan. Tidak hanya diminta tes kejiwaan, Ahok juga didesak oleh pendemo dari Rakyat Jahit Mulut Ahok (Rajjam) untuk minta maaf kepada tokoh Tanah Abang tersebut. Pedemo bahkan sempat 'mengejar' Ahok hingga ruang kerjanya agar mau menemui mereka.

Permintaan Lulung dan desakan pendemo ditanggapi Ahok dengan penuh ketenangan dan senyuman. Eks Bupati Belitung Timur itu mengaku sudah sakit jiwa, tapi bisa lolos menjadi pejabat. Ia tidak pernah menyebut Lulung tolol dan tidak pernah menyebut ada oknum DPRD yang ada di balik kisruh PKL Tanah Abang.

Ahok pun bersedia menghubungi Lulung melalui handphonenya. Di ujung telepon, mereka sepakat bertemu empat mata dan menstop adu argumen. Namun ayah 3 anak ini menegaskan tidak minta maaf kepada Lulung.

Berikut 5 cerita 'perang panas dingin' Ahok Vs Haji Lulung:

1. Tes Kejiwaan

Wakil Ketua DPRD DKI Lulung Lunggana menyerang Ahok soal penertiban PKL Tanah Abang. Lulung malah meminta Ahok periksa kejiwaan karena selalu berucap sembarangan.

"Ahok bilang ada oknum DPRD Tanah Abang, sekarang saya bilang saya jawab nih, Wakil Gubernur harus diperiksa kesehatan jiwanya. Karena selama ini ngomongnya selalu sembarangan," ujar Lulung di DPRD DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (25/7/2013).

Lulung sudah turun langsung ke lapangan terkait dengan permasalahan PKL liar ini. Hasilnya, dia pun menyadari bahwa PKL tersebut memang melanggar aturan karena berjualan tidak pada tempatnya.

"Saya kemarin reses, langsung turun. Karena saya terpanggil. Terpanggil karena ada masalah begitu bergejolak di Tanah Abang karena pedagang mau dipenjarakan. Saya tanya dulu, kenapa kalian ditertibkan? Mereka sadar langgar Perda. Oleh karenanya saya bilang, PKL dengan kita harus sejalan. Kalian harus mau ditata, ditertibkan, direlokasi," jelas politisi PPP ini.

Ketua DPW DKI PPP ini mengatakan para PKL liar tersebut setuju untuk direlokasi. Namun mereka tidak mau dipindahkan ke Blok G Tanah Abang.

"Nah, ini kan juga harus ditinjau dan diskusi kembali soal lokasi relokasi ini," katanya.

"Jangan ngomong sembarangan terus itu Pak Wagub, bener nggak? Ngomongnya sembarangan terus," tambah politisi yang dikenal sebagai tokoh di Tanah Abang ini.

Pemilik mobil bernomor polisi DKI 1 HL ini pun menyarankan agar Pemprov DKI berdiskusi dengan DPTD DKI terkait dengan penataan PKL liar ini, terutama terkait dengan lokasi relokasi.

"Harus duduk bareng antara Dewan, Eksekutif. Masalah kelangsungan hidup masyarakat, pemerintah harus menjamin kesejahteraan, pemerintah menyelenggarakan pekerjaan. Di situ kan ada di UU. Duduk bareng Pemprov dan DPRD," katanya.

2. 'Sakit Jiwa' Tapi Lolos

Ahok membalas serangan Lulung yang minta dirinya dites kejiwaan. Ahok malah bertanya balik siapa yang sebenarnya sakit jiwa dalam penanganan penataan PKL di Tanah Abang.

"Makanya justru pertanyaan saya, yang sakit jiwa itu siapa? Dia kan Wakil Ketua DPRD DKI. Masa dia nggak ngerti sih tentang isi aturan Perda," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (26/7/2013).

Ahok menyayangkan sikap Lulung dalam penanganan penataan PKL di Tanah Abang. Ahok kembali menegaskan keberadaan PKL di Tanah Abang sudah menyalahi aturan.

"Kalau Wakil Ketua DPRD DKI tidak mengerti Perda, apalagi sampai langgar Perda, sebetulnya sudah tidak boleh menjadi Wakil Ketua DPRD DKI," ujar mantan Bupati Belitung Timur ini.

"Sekarang ukurannya bukan tes kesehatan jiwa lagi. Harusnya Mendagri bisa copot anggota dewan seperti itu. Kalau terbukti ada anggota DPRD yang melawan dan mengajak rakyat melanggar Perda, dia otomoatis sudah gugur sebagai anggota Dewan," tutupnya.

Ahok bilang sudah sakit jiwa, tapi lolos tes. "Kan kalau jadi caleg harus tes kejiwaan dulu. Kalau saya sakit jiwa, saya memang sudah sakit jiwa cuma ukurannya masih loloslah. Kalau saya nggak lolos berarti pas tesnya juga saya nggak lolos," kata Ahok sambil tertawa lepas.

Hal ini disampaikan Ahok usai menghadiri acara Talk Show Hari Anak Nasional 2013 di Smesco Gedung UMKM, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, pada Jumat 26 Juli 2013.

Ahok menegaskan tidak pernah menyebut ada oknum DPRD yang ada di balik kisruh PKL Tanah Abang.

"Saya nggak pernah bilang ada oknum DPRD. Saya kira kalau pun ada nggak akan berani muncul ya. Malu dong kalau emang betul-betul ada. Saya sih nggak percaya ada oknum DPRD yang terlibat di dalamnya. Masa berarti dia melanggar Perda sendiri gitu loh," ujar Ahok yang mengenakan baju koko warna putih dan sarung coklat.

3. Demo Panas
Pendemo dari Rakyat Jahit Mulut Ahok (Rajjam) menuntut Ahok minta maaf kepada Haji Lulung atas pernyataan keras yang dilontarkannya.

Pendemo dari sejumlah elemen ini bahkan meminta Ahok menemuinya hingga mengejar ke ruang kerja sang Wagub DKI Jakarta.

"Kami bukan mempersoalkan PKL, tapi permintaan maaf ke H Lulung (Wakil Ketua DPRD DKI-red)," kata Rahmat, perwakilan salah satu pendemo di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (29/7/2013).

Para pendemo juga menyoal gaya bicara Ahok selama ini dinilai keras. Mulai dari soal Pluit sampai soal tudingan yang membekingi PKL Tanah Abang.

Ahok yang dicecar para pendemo santai. Ahok meladeni keinginan para pendemo yang memaksa masuk ke lantai dua. Ahok kemudian menjelaskan dirinya tidak pernah menyinggung soal H Lulung.

"Siapa bilang saya singgung H Lulung? Kan saya ditanya wartawan soal oknum DPRD, saya jelaskan harusnya tidak ada oknum DPRD yang melakukan itu (bekingi PKL-red)," terangnya.

H Lulung selama ini dikenal sebagai tokoh di Tanah Abang. Dia juga menjadi wakil ketua DPRD DKI. Lulung merupakan politisi PPP.

"Saya memang sakit jiwa, tapi saya lulus ikut semua seleksi. Kalau sampai DPRD bela PKL, pasti tidak mengerti Perda," terang Ahok dengan gayanya yang khas.

4. Teleponan Tegang
Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menerima aspirasi dan masukan pendemo dari Rakyat Jahit Mulut Ahok (Rajjam). Ia juga menelepon Wakil Ketua DPRD Jakarta Haji Lulung dan sepakat bicara empat mata.

Ahok menghubungi Haji Lulung di sela-sela pertemuannya dengan pendemo 'pembela' PKL Tanah Abang di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (29/7/2013). Percakapan Ahok dan Haji Lulung diperdengarkan keras menggunakan loudspeaker.

"Iya Pak Haji Lulung, saya Ahok," sapa Ahok yang mengenakan setelan jas.

Haji Lulung kemudian menjelaskan seputar kedatangan pendemo.

"Gini Pak Ahok, saya dikasih tahu mereka mau demo. Saya tidak suruh bergerak. Persoalannya mereka tersinggung karena mereka dengar soal omongan tentang saya nggak tahu tentang Perda," kata Lulung.

"Saya ingin Pak Ahok menyikapi UU Nomor 32/2004 tentang Wakil Gubernur dan norma menjalankan pemerintahan. Terlalu banyak komentar yang berkembang di luar," ujar Lulung.

"Iya kalau gitu kita nggak usah bicara terus. Kita ketemuan saja berdua," kata Ahok.

Haji Lulung memotong pembicaraan Ahok. "Jangan sampai institusi saya (DPRD-red) juga ngomong. Kalau Bapak sudah ngerti, itu kan Bapak ngomongin soal bego dan gila. Jadi saya bilang ke anak-anak silakan demo asal jangan rasis," ujar Lulung.

"Kalau rasis saya lawan sampai mati," kata Ahok dengan tegas dan mimik serius.

"Terima kasih sudah tidak rasis. Karena saya juga tidak suka dengan orang rasis," lanjut suami Veronika Tan ini. Suasana pertemuan hening.

"Bapak juga jaga omongannya jangan sembarangan bilang tolol. Jangan kayak gitu," kata Lulung.

"Iya iya. Saya tahu Jakarta memang lebih banyak orang pintar. Kita ketemu biar masalah selesai, tidak panjang, stop berargumen," kata Ahok.

"Iya. Oke," jawab Lulung.

Percakapan keduanya selesai. Pendemo lantas pamitan dan Ahok membagi-bagikan kartu nama.

"Kalau bicara tersinggung, saya tersinggung Bapak tadi ngomng keras, menyinggung saya. Saya dengar lho Pak," kata Ahok kepada pendemo yang sebelumnya meneriaki sebagai 'banci' dan 'Ahok ke laut saja' ini.

5. Ahok Tidak Minta Maaf
Saat menghubungi Haji Lulung, Ahok memintanya agar bersedia bertemu empat mata dengannya untuk meluruskan permasalahan yang kusut tersebut.

Secara tersirat, Ahok menolak jika dikatakan telah meminta maaf pada H. Lulung, seperti yang diklaim pendemo. Ia justru bertanya pada wartawan yang ikut masuk dalam rapat tersebut.

"Kamu dengar nggak ada permintaan maaf tadi?" kata pria yang kerap disapa Ahok ini di dalam ruang kerjanya di Balaikota, Jakarta, Senin (29/7/2013).

Dalam rapat tertutup antara Ahok dan 5 orang perwakilan massa yang mengatasnamakan dirinya RAJJAM tersebut memang tidak ada ucapan maaf yang keluar dari mulut Ahok yang diperuntukkan untuk H. Lulung. Ia hanya menelpon H. Lulung sebagai penyelesaian dari masalah trsebut.

"Saya tegaskan saya sama H. Lulung tidak ada masalah kok. Saya telepon dia langsung tadi. Saya juga sudah ajak dia bicara langsung tadi selesai," lanjut suami Veronica Tan ini.

Ahok pun menjelaskan kepada perwakilan pendemo tersebut jika ia tak pernah mengtakan H Lulung tidak mengerti Perda yang mengatur soal PKL. Namun, hal ini semakin merebak luas di kalangan masyarakat.

"Kan mereka meminta saya meminta maaf karena menganggap H Lulung tolol. Saya bilang, saya nggak pernah menggangap H. Lulung tolol. Saya hanya mengatakan kalau sampai ada anggota DPRD tidak mengerti Perda berarti baru tolol. Pak H Lulung kan mengerti perda, berarti dia tidak tolol dong," terang mantan Bupati Belitung ini.


[url]http://news.detik..com/read/2013/07/30/102645/2318454/10/1/5-cerita-perang-panas-dingin-ahok-vs-haji-lulungnd771104bcj[/url]

ayo pak ahok jangan takut dengan H Lulung, lawan terus H Lulung... Apapun yang terjadi pasti rakyat jakarta akan dukung pak Ahok... jangan takut dengan gertak sambal H Lulung..

salam Jakarta
0
5.5K
43
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan