[POLLING] Setuju atau Tidak, PKL dan Premanisme di Tanah Abang DItertibkan
TS
rockinpar
[POLLING] Setuju atau Tidak, PKL dan Premanisme di Tanah Abang DItertibkan
Silahkan sampaikan pendapat Anda melalui Polling ini.
Setuju kepada Pemprov DKI untuk menertibkan PKL Tanah Abang dan Premanisme-nya;
Gak Setuju! Biarin aja PKL dan Preman di sana;
Abstain
Berita “perseteruan” Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)semakin ramai, hal ini dimuat di berbagai media terutama media online.
Berita terakhir mengenai “perseteruan” ini (Senin, 29 Juli 2013) diunggahnya video pertemuan pendemo PKL Tanah Abang di channel YouTube Pemprov DKI
Dalam video tersebut, ahok mendengarkan asprirasi pendemo dan menjelaskan apa yang menjadi kebijakan Pemprov DKI. Uniknya juga dalam video tersebut Ahok sempat menelpon langsung Wakil Ketua Anggota DPRD Prov DKI yang berseteru dengannya. Pembicaraan telepon diperdengarkan melalui loadspeaker yang dapat didengar seluruh peserta pertemuan tersebut.
Berita ini menjadi Hot Topik di media online detik..com dengan berbagai komentar yang disampaikan pembaca yanmg hingga saat ini mencapai lebih dari 520 komentar. link berita [URL="http://news.detik..com/read/2013/07/29/173255/2317937/10/ahok-telepon-haji-lulung-ini-percakapannya"]http://news.detik..com/read/2013/07/29/173255/2317937/10/ahok-telepon-haji-lulung-ini-percakapannya[/URL]
Quote:
Ahok Telepon Haji Lulung, Ini Percakapannya
Jakarta - Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menerima aspirasi dan masukan pendemo dari Rakyat Jahit Mulut Ahok (Rajjam). Ia juga menelepon Wakil Ketua DPRD Jakarta Haji Lulung dan sepakat bicara empat mata.
Ahok menghubungi Haji Lulung di sela-sela pertemuannya dengan pendemo 'pembela' PKL Tanah Abang di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (29/7/2013). Percakapan Ahok dan Haji Lulung diperdengarkan keras menggunakan loudspeaker.
"Iya Pak Haji Lulung, saya Ahok," sapa Ahok yang mengenakan setelan jas.
Haji Lulung kemudian menjelaskan seputar kedatangan pendemo.
"Gini Pak Ahok, saya dikasih tahu mereka mau demo. Saya tidak suruh bergerak. Persoalannya mereka tersinggung karena mereka dengar soal omongan tentang saya nggak tahu tentang Perda," kata Lulung.
"Saya ingin Pak Ahok menyikapi UU Nomor 32/2004 tentang Wakil Gubernur dan norma menjalankan pemerintahan. Terlalu banyak komentar yang berkembang di luar," ujar Lulung.
"Iya kalau gitu kita nggak usah bicara terus. Kita ketemuan saja berdua," kata Ahok.
Haji Lulung memotong pembicaraan Ahok. "Jangan sampai institusi saya (DPRD-red) juga ngomong. Kalau Bapak sudah ngerti, itu kan Bapak ngomongin soal bego dan gila. Jadi saya bilang ke anak-anak silakan demo asal jangan rasis," ujar Lulung.
"Iya kalau gitu kita nggak usah bicara terus. Kita ketemuan saja berdua," kata Ahok.
Haji Lulung memotong pembicaraan Ahok. "Jangan sampai institusi saya (DPRD-red) juga ngomong. Kalau Bapak sudah ngerti, itu kan Bapak ngomongin soal bego dan gila. Jadi saya bilang ke anak-anak silakan demo asal jangan rasis," ujar Lulung.
"Kalau rasis saya lawan sampai mati," kata Ahok dengan tegas dan mimik serius.
"Terima kasih sudah tidak rasis. Karena saya juga tidak suka dengan orang rasis," lanjut suami Veronika Tan ini. Suasana pertemuan hening.
"Bapak juga jaga omongannya jangan sembarangan bilang tolol. Jangan kayak gitu," kata Lulung.
"Iya iya. Saya tahu Jakarta memang lebih banyak orang pintar. Kita ketemu biar masalah selesai, tidak panjang, stop berargumen," kata Ahok.
"Iya. Oke," jawab Lulung.
Percakapan keduanya selesai. Pendemo lantas pamitan dan Ahok membagi-bagikan kartu nama.
"Kalau bicara tersinggung, saya tersinggung Bapak tadi ngomng keras, menyinggung saya. Saya dengar lho Pak," kata Ahok kepada pendemo yang sebelumnya meneriaki sebagai 'banci' dan 'Ahok ke laut saja' ini.
Pendemo hanya diam dan meninggalkan ruangan.
Begitu juga komentar di Channel YouTube Pemprov DKI ramai dengan komentar pemirsa
Sekitar 99% komentar mengunkapkan persetujuan tindakan Pemprov DKI yang akan bertindak tegas terhadap PKL dan preman penikmat pungutan liar si wilayah tersebut. Tidak sedikit juga komentar yang mengagumi konsistensi dan ketegasan Ahok untuk menertibkan PKL Tanah Abang Ini.
Bagaimana dengan Kaskuser ? apakah Anda juga mempunyai pendapat atas tindakan Pemprov DKI untuk menertibkan PKL Tanah Abang dan Premanismenya
Ayo Dukung Pemimpin
Bersih, Transparan, & Profesional
Tegas dan Mewujudkan Keadilan Sosial di NKRI
Jangan biarkan Dia Berjuang Sendiri,
Bersama Kita BISA!!!
Silahkan sampaikan pendapat Anda melaui Polling ini.
Update
Saat ini pun POLRI responsif untuk memberantas preman Tanah Abang
Dukung terus untuk mewujudkam Jakarta & Indonesia Yang Beradab
Spoiler for Pendapat Kaskuser:
Quote:
Original Posted By kraberz►Nama tokoh dan kelompok preman yang menguasai Jakarta
Nama tokoh dan kelompok preman yang menguasai Jakarta Penulis : ANEKA CRIMINAL on Rabu, 05 September 2012 | 05.10
Aksi premanisme yang banyak dilakukan oleh beberapa kelompok pemuda akhir-akhir ini semakin meresahkan masyarakat umum. Berlatar belakang jasa dept collector (penagih hutang) dan pembebasan lahan sengketa, membuat banyak kelompok pemuda terutama yang berasal dari kawasan timur Indonesia telah mengontrol dan menduduki suatu kawasan tertentu di Jakarta. Nama - nama pentolan kelompok pemuda seperti Jhon Kei, tersangka atas pembunuhan bos PT. Sanex Steel dan mantan seteru kelompok pimpinan Almarhum Basri Sangaji, misalnya, merupakan himpunan para pemuda Ambon asal Pulau Kei, Maluku Tenggara. Terbentuk pasca-kerusuhan di Tual, Pulau Kei, pada Mei 2000, dengan nama resmi Angkatan Muda Kei (Amkei). Jhon Kei, pentolan Amkei, mengklaim punya anggota sampai 12.000 orang. Dari kelompok Amkei sendiri ada nama Daud Kei, wakil ketua Amkei yang juga memiliki bisnis yang sejenis dengan John Kei dan keduanya diisukan sedang berkonflik. Belum lagi nama mantan penguasa tanahabang (Hercules) yang sudah sangat tersohor, semakin membuktikan bahwa semakin hari dunia premanisme semakin berkembang dan terorganisir dengan rapi.
Selain nama-nama tokoh dan kelompok terkenal yang sudah sering kita dengar di media massa, masih ada lagi kelompok-kelompok lain yang menguasai berbagai kawasan di Jakarta.
Thalib Makarim. Sama seperti John Kei, Thalib juga pendatang. Thalib berasal dari Flores dan anggotanya kebanyakan berasal dari tempat asalnya. Bisnis yang digeluti adalah bidang pengamanan klub hiburan kelas atas, seperti Blowfish, DragonFly, X2, dan Vertigo serta pusat perbelanjaan dan hiburan malam kelas atas di daerah hingga Melawai. Selain itu, ia pernah menjadi pengacara Tommy Winata.
Abraham Lunggana. Abraham alias Haji Lulung merupakan putra Betawi yang cukup disegani. Saat ini, ia menduduki jabatan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pemuda Panca Marga dan Wakil Ketua DPRD DKI. Bisnis yang digeluti adalah mengelola jasa parkiran dan keamanan di kawasan Jakarta Pusat, jasa pengamanan Blok F, Pasar Tanah Abang, parkiran Rumah Sakit Fatmawati, serta menguasai sejumlah area strategis di kawasan Jalan Thamrin.
Abraham mendapat kekuasaan di daerah Blok F Pasar Tanah Abang setelah berhasil merebutnya dari penguasa Betawi Muhammad Yusuf Muhi alias Bang Ucu Kambing.
Bang Ucu sendiri berhasil menguasai Tanah abang setelah menyingkirkan Hercules yang telah lama berkuasa di daerah tersebut.
Di Jakarta Timur, kawasan Kebon Singkong, Klender, diketahui menjadi "basis" preman. Dari "pemain" 365 (perampokan) hingga pencuri kendaraan bermotor berkumpul di situ. Di kawasan perparkiran Arion Rawamangun ada nama "Azis", sedangkan di Jl. Matraman-Pramuka ada nama "Edison".
Di Jakarta Pusat, nama "Hasan Suwing" masih disegani di kawasan Lokasari, Manggabesar dan sekitarnya. Kemudian mantan pembunuh bayaran yang sudah tobat, Arek Foto, juga masih punya nama di Tanah Tinggi. Atau "Yanto", yang memegang perparkiran di depan Gelanggang "Planet" Senen.
Pencopet-pencopet Senen diisukan dipimpin "Ical alias Eddy". Dan salah satu penyebab, mengapa mereka berani langsung mencopet penumpang KA di Stasiun Senen, konon karena ada beking oknum di kawasan itu. Lalu di Jl Biak-Roxy, masih ada nama "Amsir Budeg" dan "Tatang Cs" di Jl Juanda.
Di Jakarta Barat, nama "Margono" sudah cukup kuat di kawasan Cengkareng. Pemerasan pengemudi angkot setiap hari diduga dikoordinir olehnya, dan sempat terjadi tawuran massal dengan kelompok Palembang di kawasan itu.
Di Jakarta Selatan, masih ada nama preman yang "sudah sadar", yakni "Seger" yang memegang perparkiran di kawasan Blok M. Dia terkenal dalam kasus pemberontakan LP Cipinang tahun 1981, di mana dia diduga menghabisi anak buah Jhoni Sembiring (almarhum). Rekan seangkatan "Seger" adalah "Freddy Galur" serta "Plolong" (almarhum).
Di Jakarta Utara, nama "Kadim" masih disegani di kawasan pelabuhan. Di sekitar kawasan WTS Kramat Tunggak, tepatnya di Jl Kramat Jaya VI ada "dedengkot" bernama Zazuli. Mantan terhukum seumur hidup ini, dianggap penguasa kawasan Gudang Baru, Bulog dan lain-lain.
Lalu di Pademangan Barat, ada nama "Rudy Ambon" yang biasa mangkal di bioskop King. Di kawasan WTS Kalijodo, nama "Daeng Usman, Daeng Patah dan Daeng Hamid" masih disegani di daerah itu. Kemudian, nama "Royal" di Gedung Panjang, Kota.
Di Pasar Ikan sudah lama ada nama "Janaan dan Suganda" (satu lagi: Janaka sudah almarhum). Selain menguasai kuli-kuli di pelabuhan itu, juga diduga sebagai bos "bajing luncat" di kawasan pelabuhan hingga Jawa Barat. "Markas" mereka konon di belakang pabrik Bimoli, Pluit.
Original Posted By pejuangkepagian►Gue ga setuju premanisme ditertibkan. Gue setujunya ditembak mati semua
jangan dong gan, ingat Ahok taat pada konstitusi jadi Beliau tidak akan melanggar HAM. justru biarpun rakyat salah, Pemprov DKI justru tetap manusiawi, PKL ditertibkan bukan berarti diusir tetapi dipindahkan ke kios di Blok G.
Mana ada pemerintah sebelumnya yang menyediakan kios gratis begitu
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 119 suara
PKL & Preman Tanah Abang DItertibkan
Setuju Pemprov DKI untuk menertibkan PKL Tanah Abang dan Premanisme-nya