Beberapa hari kemarin kita masih ingat ada penyergapan terhadap 4 "terduga teroris" di Tulung Agung, dan ternyata Densus 88 telah salah tangkap lagi !
Pertanyaannya sederhana, apakah 2 yang ditembak mati ditempat juga korban salah sasaran? mana nih pertanggung jawaban densus? ayo aktifis HAM dan media lebih kritis lagi dalam usut si Densus ini... jangan pada diem aja....
ingat, ini bukan kali pertama si Densus ini salah tangkap! dan perlu diingat juga bahwa negara kita menggunakan azas praduga tak bersalah!
Quote:
Original Posted By metrotvnews.comMetrotvnews.com, Tulungagung: Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengembalikan Sapari dan Mugi Hartanto, dua warga korban salah tangkap saat penggerebekan terduga teroris di depan sebuah warung di Kota Tulungagung, Jatim, Senin (28/7).
"Iya, barusan kami mendapat konfirmasi dari Ketua PDM (Pengurus Daerah) Tulungagung, saudara Sapari dan Mugi sudah dikembalikan ke keluarga mereka setelah salat tarawih," kata Ketua Majelis Hukum dan HAM Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jatim Slamet Hariyanto melalui telepon seluler, Minggu (28/7).
Dua warga Muhammadiyah asal Desa Penjor dan Gambiran, Kecamatan Pagerwojo, tersebut, berdasar informasi dari PDM Tulungagung, kondisinya baik. Kedua pengurus Muhammadiyah Kecamatan Pagerwojo tersebut pulang dalam kondisi baik, hanya ada luka memar bekas borgol di pergelangan tangan serta bekas sekapan.
"Alhamdulillah bapak sudah ada surat pemulangan dari Polda Jatim. Suratnya ada tiga lembar," demikian isi pesan singkat (SMS) dari Sumiati, adik bungsu Sapari yang diterima Slamet.
Ia mengaku belum mengetahui secara pasti alasan pemulangan Sapari maupun Mugi lebih awal, padahal sebelumnya Densus 88 meminta waktu toleransi pemeriksaan hingga Senin (29/7), atau tujuh hari sejak keduanya ditangkap.
"Kami masih akan minta penjelasan resmi dari Polda Jatim, besok. Soal lain-lain, termasuk apakah akan melakukan tuntutan atau semacamnya, akan kami putuskan setelah ada klarifikasi dari kepolisian," katanya.
Slamet yang saat dikonfirmasi berada di Surabaya memastikan telah berkoordinasi dengan pengurus PDM Tulungagung guna membuat salinan surat pernyataan pengembalian kedua korban salah tangkap dari pihak Densus 88.
Isi materi pernyataan menerima pengembalian yang ditandatangani keluarga keduanya itu rencananya menjadi dasar evaluasi tim pengacara yang ditunjuk PP Muhammadiyah untuk mengantisipasi ketidaktahuan aspek hukum pihak korban.
"Keluarga sepertinya tidak membaca secara detail isi materi surat pernyataan yang ditandatanganinya, mereka sudah senang karena yang terpenting anggota keluarga mereka kembali. Ini bisa berbahaya kalau ternyata isi surat itu ada klausul yang bersangkutan masih tetap berstatus tersangka atau ada kemungkinan ditangkap lagi," kata Slamet.
Sapari dan Mugi Hartanto ditangkap Senin (22/7), sepekan lalu dalam sebuah operasi penangkapan disertai penembakan terhadap dua terduga teroris jaringan Poso, Riza dan Dayah alias Kim. (Antara)
Original Posted By 333555►yg waktu itu bukannya para 'terduga teroris' juga ikut nembakin pihak densus? kalau gk bersalah gimana bisa punya senjata buat ngelawan?
Quote:
Original Posted By junkyards►Halah, pistol bom ditanem pasti bisalah.
Narkoba tau2 ada di kendaraan aja udah biasa, apalagi densus, sulapnya pasti lebih jago.
Kasian yg salah tangkep, kondisi psikologisnya yg susah sembuhnya, klo jempol keinjek kaki meja sih cepet sembuhnya
Quote:
Original Posted By laysphyrosh► jiahh,
kayak ada sesuatu ug disembunyiin nij
Quote:
Original Posted By koreawon.aja►Kalo densus make seragam loreng baru aktipis HAM teriak :
Quote:
Original Posted By penggemarjunk►emang janggal kok gan yg kemarin. katanya ada tembak menembak. tapi kata orang sekitar situ yang ane tanya cuma ngedenger berapa kali gitu, malah dikira letusan ban bocor.
Quote:
Original Posted By Janqrique►tembak dulu tanya belakangan, masalahnya tiap mau ditanyain mati duluan
Quote:
Original Posted By kolortransparan►kenapa kok langsung ditembak? karena orang mati gak bisa menyangkal. orang mati dikasi pistol sama granat jadi teroris. emang gampang bgt kerja aparat skrg. yg putih bisa jadi hitam dlm sekejap