JAMBI - Agus (43) mengaku masih trauma mengambil uang di ATM yang letaknya jauh dari banknya. ini karena di baru saja mendapatkan uang palsu di ATM di Kecamatan Kotabaru tepatnya di dekat Polsek Jelutung.

"Saya ambil uang Kamis (18/7) sore lalu sebesar Rp 300 ribu.Lalu saya belanja di minimarket dekat ATM itu untuk beli beras. Eh pas saya bayar, kasirnya menolak uang saya. Dia bilang salah satu uang saya pecahan Rp 50 ribu itu palsu. Lah saya protes dong, itu saya dapat dari ATM. Cuma mau bagaimana lagi, katanya palsu,saya malu, akhirnya saya ganti. Karena belanjaan waktu itu cuma Rp 200 ribuan," katanya kepada Tribun, Sabtu (20/7).

Diakui pria yang bekerja sebagai pennjual mesin fotocopy ini,perasaannya saat itu memang dongkol. Cuma dia memilih untuk
diam saja dan membawa uang itu pulang. "Besoknya Jumat (19/7) saya ambil uang lagi di ATM Mandiri yang di pasar. Di sana saya bilang ke satpamnya, kemarin dapat uang palsu. Terus satpamnya
suruh melapor ke dalam. Sayang uangnya tidak saya bawa, lagian
ngapain uang palsu saya bawa-bawa, tidak ada gunanya juga,"
ujarnya.

Dikatakan pria berdarah Minang yang tinggal di Jalan M. Yamin, ia mengaku heran bagaimana mungkin di dalam ATM ada uang palsu. Ia sedari awal tidak pernah berpikir, atau curiga uang itu palsu.
"Saya tidak komplain, ke sana saya hanya memberitahu, heran saja. Aneh kok bisa dari ATM ada uang palsu," ujarnya.

Pimpinan Bank Mandiri cabang Dr Sutomo, Abdul Manan saat di konfirmasi Tribun meminta nasabah tersebut untuk datang langsung ke Bank Mandiri Gatot Subroto. Ia meminta agar nasabah tersebut melaporkan dan menerangkan tentang uang palsu yang diduga dari ATM tersebut.

"Selama ini belum ada kejadian uang palsu di ATM Mandiri Jambi.
Karena uang di ATM sudah diperiksa dan diseleksi. Tapi Kita kan nggak tahu juga apakah tertukar di tempat dia belanja atau memang petugas yang mengisi boxnya di ATM. Ya ini bisa saja tanpa sepengetahuan kita. Karena yang mengisi di ATM itu pihak ketiga vendor yang dikontrak," katanya.

Dijelaskannya, uang di ATM yang berada di dekat Bank Mandiri diisii oleh Bank Mandiri langsung. Sedangkan uang untuk ATM yang beraada di luar Bank Mandiri itu diisi oleh vendor yang telah dikontrak oleh Bank Mandiri.
Dengan catatan semua kebutuhan uang yang dimasukkan ke ATM itu tetap dari Bank Mandiri.

"Uang di ATM yang berada di luar Bankk Mandiri itu diisi pihak ketiga vendor, yang jumlah uangnya ditentukan bank Mandiri. Jadi
nasabah bisa ketemu pihak bank,kalau mau nemui vendor nggak
bisa, langsung ke Bank Mandiri saja," terangnya.
Menurut penelusuran Tribun,peristiwa serupa juga pernah terjadi di ATM milik bank lain di Kota Semarang dan Pontianak.
Namun di Jambi kejadian ini adalah yang pertama kalinya.