- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tak Mampu Beli Susu, Anak Diberi Air Gula Merah


TS
dragonroar
Tak Mampu Beli Susu, Anak Diberi Air Gula Merah
Quote:

Ahmad Sawaludin putra Yanti yang dijuluki manusia gerobak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Belum genap setahun, Ahmad Sawaludin harus merasakan teriknya sinar matahari dan kerasnya hidup. Bayi berusia sembilan bulan ini, selalu dibawa ibunya memulung barang-barang bekas yang masih laku dijual demi bertahan hidup.
Badannya memang tampak sehat dan tidak berbeda dengan anak-anak seusianya. Yang membedakan, rambutnya pirang, lantaran terkena panas matahari.
Ahmad merupakan anak ketiga dari Yanti, manusia gerobak yang tinggal di sekitaran Stasiun Manggarai, Jaksel. Yanti sudah dua kali menikah, suami pertamanya pria asal Banten dan dikaruniai dua anak. Sementara suami keduanya merupakan pria asal Purwokerto dan dikaruniai Ahmad.
"Anak saya tiga, dua dari suami pertama Tita Dedi Rosita (9), Restu Romadon (3,5) dan anak ketiga saya dari suami kedua bernama Ahmad usianya baru 9 bulan," ujar Yanti.
Yanti menuturkan sejak dua bulan terakhir dirinya harus memulung dan menjaga tiga anaknya. Sementara sang suami pulang ke Purwokerto karena sedang sakit.
Diceritakan Yanti, sehari-harinya ia biasa memulung di sekitar Manggarai hingga ke Matraman. Dan setiap kali memulung, Ahmad selalu dibawa, tidak pernah lepas dari gendongannya. Sementara anak kedua dan ketiganya sekolah di yayasan pendamping dari Kemensos.
"Tiap mulung saya selalu bawa yang kecil (Ahmad) dia saya gendong, tangan kanan pegang botol susu, tangan kiri pegang karung. Gerobak saya taruh dekat Stasiun Manggarai. Kalau siang kan kakaknya pada sekolah. Yah kasian juga is Ahmad panas-panasan, rambutnya sampai merah tapi mau bagaimana lagi," tutur wanita asal Cirebon, Jabar tersebut.
Hasil memulung dikumpulkan Yanti hingga dua sampai tiga hari. Setelah itu barulah dijual ke pengepul. Dari penghasilan selama tiga hari, Yanti bisa mengantongi sekitar Rp 50 ribu.
Jika sudah mendapat uang, ia langsung berbegas ke warung untuk membeli susu bagi Ahmad. Sisanya, digunakan untuk membeli makan di warung. Tapi jika penghasilannya sedikit, Yanti tidak bisa membeli susu dan hanya memberikan air gula merah pada Ahmad.
"Kalau lagi tidak mampu beli susu, ya saya kasih air gula merah. Kalau makanan, kami beli ke warung, kadang ya utang, tukang warung sudah tahu kalau saya orang susah," katanya.
Yanti menambahkan ia dan keluarganya termasuk dengan suami pertamanya sudah 6 tahun menjadi manusia gerobak. Dan di gerobak berukuran 170 x 80 cm yang dibelinya seharga Rp 300 ribu, Yanti tidur bersama ketiga anaknya. Terkadang pula, anak-anak tidur di dalam gerobak sementara Yanti menggelar kardus di samping gerobak.
Tribun News
Quote:

Diubah oleh dragonroar 06-08-2013 23:54
0
2.2K
Kutip
32
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan