Namanya flo... Ia masih terlunta-lunta dengan jaket warna kuning lusuh yang dikenakannya. Rambutnya yang panjang menutupi sebagian mata sebelah kirinya, badannya kurus bahkan jaket kecil yang ia kenakan terlihat menjajah sebagian besar badannya. Tingginya sekitar 164 cm, dengan map abu-abu yang ia genggam ditangan kiri, ia tampak begitu kebingungan melihat lalu lalang lintas kota. Flo, begitulah ia dipanggil, adalah sosok yang cukup cerdas. Pemahamannya dalam memahami materi dan merencanakan segala aspek yang akan ia kerjakan termat sangat teliti. Ia seorang perfeksionis dalam detail. Tapi entah kenapa, map abu-abu yang ia jajakan ke berbagai perusahaan belum laku-laku jua.


Namanya flo...Ia duduk dipojok kelas, kursi paling belakang dideretan paling kanan. Ia pemalu, bak seorang gadis pingitan. Padahal ia adalah seorang lelaki, lelaki yang berkeringat dingin ketika berbicara dengan seorang wanita. Kepada teman lelaki-pun ia tak banyak bicara, hanya sesekali dan itupun terdengar basa basi. Flo, begitu orang memanggilnya tampak linglung ditengah kegaduhan kelas. Tak ada rekan yang mengajaknya bicara. Ia sibuk dengan kesendiriannya. Nihil, hampa dan tak bermakna....


Namanya flo...Ia seorang anak baru puber. Mimpi basahnya baru ia alami seminggu yang lalu. Ia mempunyai sahabat dekat, panggil saja bambang. Tapi hanya bambang seorang, tak ada yang lain. Flo, sapaan akrabnya sangat menonjol dibidang bahasa inggris, meskipun suatu saat nanti kemampuannya tersebut bakal semakin terkikis. Ia pendiam, selalu seperti itu dan selamanya akan seperti itu...


Namanya flo...Ia hanya seorang anak kecil. Ia menendang bola, beralari kesana kemari sesuka hatinya, tampaknya ia hanya bersahabat dengan bola tersebut. Flo, begitu ia biasa disapa, tak pernah mengeluh dengan kesendiriannya, ia malah tampak asing dikeramaian.


Namanya flo...Ia menangis, tangisan khas seorang bayi yang baru dilahirkan. Tangisannya berbeda, tangis penuh penyesalan akan kelahirannya didunia. Flo, begitu ia diberi nama, saat lahir tampak begitu pemalu, ia bahkan malu saat diangkat kedunia. Dan saat ia pertama kali mengedipkan mata, sang ayah berujuar, "Namamu Flo !".

------------------------------------------------------------

#Eksistensi seorang manusia yang menyedihkan