JAKARTA (Pos Kota) – Menko Bidang Perekonian Hatta Rajasa menilai ada persaingan yang tidak sehat, kalau seandainya perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menguasai bisnis pembangunan infrastruktur logistik dan jasa logistik nasional.

“Karenanya, dalam rapat nanti saya akan menanyakan kepada Menteri BUMN Dahlan Iskan terkait adanya kabar rencana penguasaan sektor logistik oleh BUMN,” papar Hatta dalam acara ‘talk show’ dengan pelaku bisnis dalam kegiatan Sistem Logistik Nasional (Sislognas) , di Jakarta, Jumat (26/7) sore.

Hatta menjelaskan itu ketika ditanya pelaku bisnis sektor logistik, bahwa ada pembagian porsi yang lebih besar dalam bisnis sektor logistik khususnya di bidang jasa logistik oleh BUMN.

Hatta menjelaskan penguasaan yang lebih sektor logistik oleh BUMN justru akan mematikan bisnis logistik yang ditangani oleh swasta. “Kalau ini yang terjadi maka telah terjadi persaingan yang tidak sehat dalam bisnis sektor logistik,” papar Hatta.

Hatta yang juga ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) mengatakan, yang namanya persaingan muaranya bagaimana menciptakan efisiensi, bagaimana persaingan antara BUMN dan swasta dapat menciptakan keunggulan bidang logistik.

Menurutnya, dalam bisnis sektor ini tidak boleh ada yang dimatikan, dan BUMN memiliki tugas di samping tugas komersil, juga bersama-sama mengembangkan usaha dengan tidak mematikan sektor swasta.

“Sebab kalau semua sektor logistik dikuasai BUMN maka itu tidak sehat. Karena itulah, saya akan mempertanyakan kepada Pak Dahlan Iskan,” tegas Hatta.

Ia menjelaskan dalam bisnis sektor logistik ini agar tidak terdistorsi. Bahkan Hatta mencontohkan penguasaan Angkasa Pura di bandara setiap ada ruang kosong selalu dimanfaatkan untuk disewakan, seperti kantor valuta asing, atau yang lainnya. (Johara/d)

BUMN menggurita salah, rugi apalagi
Jadi bingung ndiri ane
Maunya bagaimana

Setelah ane baca lagi ane baru ngeh... jangan2 yang dimaksud adalah PT Semen Indonesia, sekarang kan lagi maju2nya. Aduh semoga ga diapa2in deh padahal lagi berkembang pesat banget nih, dah mau ekspan ke Myanmar pula, sayang banget kalau dikebiri