
ilustrasi
Quote:
Harianjogja.com, JOGJA—Polda DIY menggelar Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) Jumat (26/7) malam lalu di sejumlah indekos di kawasan Seturan dan penginapan di Kaliurang, Sleman. Dalam operasi ini salah satu anggota Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Jogja, Emanuel Ardi Prasetya ikut terjaring.
Anggota Komisi C dari fraksi PDIP itu didapati berada di dalam kamar sebuah kos di Jalan Perumnas, Seturan, Depok, Sleman.
“Memang saya disitu, tapi saya ngak ngapa-ngapain dan sudah izin satpam. Saya hanya memberikan uang kepada anak angkat saya, Mareta, 15, untuk membeli handphone,” kata Pras, panggilan Emanuel Ardi Prasetya, kepada wartawan Sabtu (27/7/2013).
Pras menceritakan usai memberikan uang kepada anak angkatnya, dirinya sempat bertemu dengan petugas berpakaian preman dan menanyakan identitasnya.
“Saya berikan identitas saya. Dan saya bersama dengan anak angkat saya ke Polda untuk menjelaskan masalah tersebut,” jelasnya.
Usai memberikan klarifikasi kepada petugas, Pras mengaku langsung pulang. Kabar terjaringnya Pras diketahui menyebar melalui BlackBerry Messenger (BBM) yang menyebut anggota DPRD terjaring razia pekat bersama remaja belasan tahun. “Saya pulang setelah itu. Jadi tidak benar kabar tersebut,” ujarnya mengklarifikasi.
sumber
RAZIA PEKAT : Anggota BK DPRD Jogja Terjaring, Polda Sebut Belum Tahu
Quote:
Harianjogja.com, JOGJA—Polda DIY menggelar Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) Jumat (26/7) malam lalu di sejumlah indekos di kawasan Seturan dan penginapan di Kaliurang, Sleman.
Kanit VC, Ditreskrimum Polda DIY, Kompol Zulham Efendi Lubis menyatakan pihaknya memang melakukan razia itu tapi belum mendapat laporan tentang salah satu anggota Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Jogja, Emanuel Ardi Prasetya yang ikut terjaring.
Tujuan razia tersebut, menurut Zulham untuk menekan aktivitas yang berkaitan dengan pekat. Kendati demikian tidak mendata secara detail profesi masing-masing yang terjaring razia.
Karena itu pihaknya tidak mengetahui secara pasti jika terdapat anggota dewan Kota Jogja yang terkena razia yang digelarnya.
“Kita menanyakan surat resmi ada atau tidak rata-rata memang tidak bisa menunjukkan [surat nikah]. Yang terjaring memang banyak,” terangnya kemarin.
Hal yang sama juga disampaikan Kabid Humas Polda DIY, AKBP Anni Pudjiastuti. Pihaknya belum mendapatkan laporan terkait adanya anggota dewan yang terjaring razia pekat.
“Kami belum mendapatkan laporan tentang itu [anggota dewan yang terjaring operasi pekat],” jawab Anni.
Sementara Ketua DPRD Kota Jogja, Henry Kuncoroyekti yang dikonfirmasi terpisah mengaku telah melakukan klarifikasi. “Saya sudah klarifikasi ke Mas Pras, katanya enggak ada apa-apa kok,” jelas Henry.
sumber
semoga apa yang dibilang anak angkat itu benar adanya dan benar polda belum tahu