- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Mesir Bergejolak
TS
terasoka
Mesir Bergejolak
Quote:
Quote:
Quote:
70 Pendukung Ikhwanul Muslimin Tewas Ditembaki Aparat
Quote:
Quote:
KAIRO - Protes yang dilakukan oleh pendukung mantan Presiden Mohammad Morsi berakhir dengan pertumpahan darah. Kelompok Ikhwanul Muslimin yang terus mendukung Morsi mengklaim 70 orang pendukungnya ditembak mati aparat Mesir.
Namun klaim ini belum bisa diverifikasi secara independen. Sementara laporan mengenai korban jiwa dikabarkan beragam, beberapa media menyebutkan jumlah korban mencapai 38 jiwa. Demikian diberitakan Reuters, Sabtu (30/7/2013).
Televisi Al Jazeera bahkan mengeluarkan jumlah korban lebih banyak lagi. Menurutnya, korban tewas sudah mencapi 150 jiwa dan sekira 4.500 warga lainnya menderita luka-luka.
Ribuan pendukung Morsi melakukan protes menuntut agar Morsi segera dibebaskan dari tahanan pihak militer sejak dilengerkan 3 Juli lalu. Protes yang dilakukan oleh pendukung Ikhwanul Muslimin berlangsung di Kairo hingga ke Alexandria.
Protes itu merupakan respons dari pernyataan Menteri Pertahanan Jenderal Abdel-Fattah el-Sissi yang sebelumnya menyebutkan, segala bentuk protes akan memberikan mandat baginya melawan teroris, dalam hal ini melakukan tindakan represif. Ucapannya itu ditujukan kepada kelompok pendukung Morsi dan kelompok Ikhwanul Muslimin.
Tetapi, protes pendukung Morsi juga dihadapkan pada protes mendukung El-Sissi. Mereka mendukung El-Sissi yang membentuk pemerintahan ad interim yang dipimpin oleh Adly Mansour.
Ikhwanul Muslimin bereaksi keras atas penembakan ini. Dalam keterangan pihaknya yang disebarkan melalui Facebook, Ikhwanul Muslimin mengatakan, pihak militer yang terlebih dahulu menyerang mereka ketika sedang melakukan protes damai.
Namun tuduhan tersebut dibantah keras oleh militer. Menurut keterangan seorang petinggi militer Mesir, bentrokan memang terjadi di dekat wilayah yang diduduki oleh Ikhwanul Muslimin, bukan di wilayah aksi protes tersebut. Militer mengaku tidak akan pernah ada percobaan serangan terhadap aksi protes Ikhwanul Muslimin. (faj)
Namun klaim ini belum bisa diverifikasi secara independen. Sementara laporan mengenai korban jiwa dikabarkan beragam, beberapa media menyebutkan jumlah korban mencapai 38 jiwa. Demikian diberitakan Reuters, Sabtu (30/7/2013).
Televisi Al Jazeera bahkan mengeluarkan jumlah korban lebih banyak lagi. Menurutnya, korban tewas sudah mencapi 150 jiwa dan sekira 4.500 warga lainnya menderita luka-luka.
Ribuan pendukung Morsi melakukan protes menuntut agar Morsi segera dibebaskan dari tahanan pihak militer sejak dilengerkan 3 Juli lalu. Protes yang dilakukan oleh pendukung Ikhwanul Muslimin berlangsung di Kairo hingga ke Alexandria.
Protes itu merupakan respons dari pernyataan Menteri Pertahanan Jenderal Abdel-Fattah el-Sissi yang sebelumnya menyebutkan, segala bentuk protes akan memberikan mandat baginya melawan teroris, dalam hal ini melakukan tindakan represif. Ucapannya itu ditujukan kepada kelompok pendukung Morsi dan kelompok Ikhwanul Muslimin.
Tetapi, protes pendukung Morsi juga dihadapkan pada protes mendukung El-Sissi. Mereka mendukung El-Sissi yang membentuk pemerintahan ad interim yang dipimpin oleh Adly Mansour.
Ikhwanul Muslimin bereaksi keras atas penembakan ini. Dalam keterangan pihaknya yang disebarkan melalui Facebook, Ikhwanul Muslimin mengatakan, pihak militer yang terlebih dahulu menyerang mereka ketika sedang melakukan protes damai.
Namun tuduhan tersebut dibantah keras oleh militer. Menurut keterangan seorang petinggi militer Mesir, bentrokan memang terjadi di dekat wilayah yang diduduki oleh Ikhwanul Muslimin, bukan di wilayah aksi protes tersebut. Militer mengaku tidak akan pernah ada percobaan serangan terhadap aksi protes Ikhwanul Muslimin. (faj)
Spoiler for Sumber:
Quote:
Quote:
Quote:
Diserang Polisi dan Tentara Saat Shalat Subuh 120 Pendukung Mursi Tewas
Quote:
Demonstran Ikhwanul Muslimin menggelar aksi demonstrasi menentang penggulingan Presiden Muhammad Mursi di halaman Masjid Rabaa Al Adawiya, Kairo, Mesir.
Quote:
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Serangan aparat keamanan dari tentara dan polisi terus dilancarkan ke Bundaran Rabiah Adawiyah di Kairo tempat aksi unjuk rasa pendukung presiden terguling Mohamed Mursi.
Sudah 120 orang tewas dan lebih seribu orang mederita luka, kata Satuan Medis Lapangan di Bundaran Rabiah, Sabtu. Belum ada laporan resmi dari Kementerian kesehatan, namun menurut dokter di lapangan, korban meninggal akan terus bertambah karena banyak korban luka akibat tembakan peluru tajam.
Serangan diawali dengan penembakan gas air mata pada Sabtu menjelang fajar waktu setempat saat massa sedang menjalankan Shalat Subuh.Tembakan gas air mata itu dibalas dengan pelemparan batu oleh massa anak muda berani mati pendukung Mursi yang menyebut dirinya "Pemuda Siap Mati Syahid".
Pola serangan menjelang fajar tersebut mirip dengan serangan serupa terhadap pendukung Mursi di kompleks Garda Republik di Kairo tiga pekan lalu di saat massa sedang Shalat Subuh yang menewaskan 61 orang, kata seorang wartawan Mesir.
Serangan dimulai di Jembatan 6 Oktober di Jalan Nasser, sekitar satu kilometer dari titik Bundaran Rabiah. Bentrokan yang tidak seimbang itu berkecamuk di depan Makam Mendiang Presiden Anwar Saddat di dekat Jembatan 6 Oktober.
Jembatan 6 Oktober adalah jembatan terpanjang di Ibu Kota Mesir melintas dari Kairo timur di Madinat Nasr hingga Dokki di Kairo barat melewati Bundaran Tahrir di pusat kota Kairo.
Ribuan pendukung Mursi sejak Jumat memenuhi Bundaran Rabiah memanjang ke Jalan Nasser hingga Jembatan 6 Oktober. Banyak wanita dan anak dari Ikhwanul Muslimin juga ikut demi di Budnaran Rabiah tersebut.
Selain di Kairo, bentrokan hebat juga dilaporkan terjadi di Iskandariyah, kota terbesar kedua setelah Kairo.
Media massa setempat melaporkan, sekitar 200 pendukung Mursi masih terperangkap di Masjid Agung Qaid Ibrahim di pusat kota Iskandariyah akibat dikepung aparat keamanan sejak Jumat malam.
Saat berita ini dikirim, tembakan gas air mata terus dilancarkan, namun serangan itu belum bisa menembus titik Bundaran Rabiah karena para pemuda bergiliran melawan pasukan tentara dan polisi.
Peristiwa tragedi menjelang fajar ini tidak satu pun televisi Mesir menyiarkannya, dan hanya tampak berulang kali tayang ulang aksi demo pendukung tentara pada Jumat.
Sudah 120 orang tewas dan lebih seribu orang mederita luka, kata Satuan Medis Lapangan di Bundaran Rabiah, Sabtu. Belum ada laporan resmi dari Kementerian kesehatan, namun menurut dokter di lapangan, korban meninggal akan terus bertambah karena banyak korban luka akibat tembakan peluru tajam.
Serangan diawali dengan penembakan gas air mata pada Sabtu menjelang fajar waktu setempat saat massa sedang menjalankan Shalat Subuh.Tembakan gas air mata itu dibalas dengan pelemparan batu oleh massa anak muda berani mati pendukung Mursi yang menyebut dirinya "Pemuda Siap Mati Syahid".
Pola serangan menjelang fajar tersebut mirip dengan serangan serupa terhadap pendukung Mursi di kompleks Garda Republik di Kairo tiga pekan lalu di saat massa sedang Shalat Subuh yang menewaskan 61 orang, kata seorang wartawan Mesir.
Serangan dimulai di Jembatan 6 Oktober di Jalan Nasser, sekitar satu kilometer dari titik Bundaran Rabiah. Bentrokan yang tidak seimbang itu berkecamuk di depan Makam Mendiang Presiden Anwar Saddat di dekat Jembatan 6 Oktober.
Jembatan 6 Oktober adalah jembatan terpanjang di Ibu Kota Mesir melintas dari Kairo timur di Madinat Nasr hingga Dokki di Kairo barat melewati Bundaran Tahrir di pusat kota Kairo.
Ribuan pendukung Mursi sejak Jumat memenuhi Bundaran Rabiah memanjang ke Jalan Nasser hingga Jembatan 6 Oktober. Banyak wanita dan anak dari Ikhwanul Muslimin juga ikut demi di Budnaran Rabiah tersebut.
Selain di Kairo, bentrokan hebat juga dilaporkan terjadi di Iskandariyah, kota terbesar kedua setelah Kairo.
Media massa setempat melaporkan, sekitar 200 pendukung Mursi masih terperangkap di Masjid Agung Qaid Ibrahim di pusat kota Iskandariyah akibat dikepung aparat keamanan sejak Jumat malam.
Saat berita ini dikirim, tembakan gas air mata terus dilancarkan, namun serangan itu belum bisa menembus titik Bundaran Rabiah karena para pemuda bergiliran melawan pasukan tentara dan polisi.
Peristiwa tragedi menjelang fajar ini tidak satu pun televisi Mesir menyiarkannya, dan hanya tampak berulang kali tayang ulang aksi demo pendukung tentara pada Jumat.
Spoiler for Sumber:
Quote:
Quote:
Quote:
37 Jasad Korban Peluru Tajam Dibaringkan di RS Lapangan Kairo
Quote:
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sedikitnya 37 jasad dibaringkan di di satu rumah sakit lapangan setelah bentrokan-bentrokan berdarah di Kairo pada Sabtu antara polisi dan para pendukung presiden terguling Mohammad Mursi, kata seorang koresponden kantor berita AFP.
Semua orang yang meninggal itu menemui ajal akibat terkena peluru tajam dalam bentrokan-bentrokan, kata para medis kepada koresponden itu di rumah sakit lapangan dekat masjid Rabaa al-Adawiya, ibu kota Mesir, tempat para pendukung Moursi mengadakan aksi duduk-duduk sejak militer menggulingkannya pada 3 Juli.
Para dokter di rumah sakit lapangan itu mengatakan sedikitnya 75 orang pendukung Moursi tewas dalam bentrokan-bentrokan dengan polisi dan lebih 1.000 orang lagi menederita cedera di jalan ke arah bandar udara internasional Kairo pada Sabtu pagi.
Kantor berita resmi Mesir MENA menyebutkan 20 orang meninggal dan 177 cedera, dengan mengutip Dr Khaled al-Khatib, direktur dinas layanan darurat di Kementerian Kesehatan.
Koresponden AFP di rumah sakit lapangan itu mengatakan sedikitnya empat orang di antara mereka yang meninggal terkena tembakan di kepala.
Jasad mereka yang meninggal, dibaringkan di lantai yang berceceran darah satu kamar mandi, ditutupi kain putih. Nama para korban juga tertulis.
Ikhwanul Muslimin, organisasi tempat Moursi berasal, mengatakan polisi tel;ah menggunakan senjata tajam ketika bentrokan-bentrokan terjadi pada waktu fajar di jalan distrik Nasr City di kairo, tempat masjid itu terletak, menuju bandara internasional itu.
MENA yang mengutip seorang perwira keamanan senior melaporkan bahwa hanya gas air mata digunakan untuk membubarkan para pengunjuk rasa. Delapan anggota polisi menderita luka-luka akibat terkena lemparan batu para demonstran, kata pejabat itu
Semua orang yang meninggal itu menemui ajal akibat terkena peluru tajam dalam bentrokan-bentrokan, kata para medis kepada koresponden itu di rumah sakit lapangan dekat masjid Rabaa al-Adawiya, ibu kota Mesir, tempat para pendukung Moursi mengadakan aksi duduk-duduk sejak militer menggulingkannya pada 3 Juli.
Para dokter di rumah sakit lapangan itu mengatakan sedikitnya 75 orang pendukung Moursi tewas dalam bentrokan-bentrokan dengan polisi dan lebih 1.000 orang lagi menederita cedera di jalan ke arah bandar udara internasional Kairo pada Sabtu pagi.
Kantor berita resmi Mesir MENA menyebutkan 20 orang meninggal dan 177 cedera, dengan mengutip Dr Khaled al-Khatib, direktur dinas layanan darurat di Kementerian Kesehatan.
Koresponden AFP di rumah sakit lapangan itu mengatakan sedikitnya empat orang di antara mereka yang meninggal terkena tembakan di kepala.
Jasad mereka yang meninggal, dibaringkan di lantai yang berceceran darah satu kamar mandi, ditutupi kain putih. Nama para korban juga tertulis.
Ikhwanul Muslimin, organisasi tempat Moursi berasal, mengatakan polisi tel;ah menggunakan senjata tajam ketika bentrokan-bentrokan terjadi pada waktu fajar di jalan distrik Nasr City di kairo, tempat masjid itu terletak, menuju bandara internasional itu.
MENA yang mengutip seorang perwira keamanan senior melaporkan bahwa hanya gas air mata digunakan untuk membubarkan para pengunjuk rasa. Delapan anggota polisi menderita luka-luka akibat terkena lemparan batu para demonstran, kata pejabat itu
Spoiler for Sumber:
Quote:
Quote:
Quote:
Sabtu Berdarah, 200 Orang Pendukung Ikhwan Tewas Ditembak Militer
Quote:
Quote:
200 ORANG diperkirakan tewas di tempat dan 4.500 lainnya luka-luka dalam insiden militer Mesir dan massa pendukung Muhammad Mursi. Kejadian ini terjadi hanya beberapa jam lalu, ketika pasukan keamanan menembaki para pendukung Mursi di Kairo.
“Mereka menembak tidak untuk melukai. Mereka memang menembak untuk membunuh,” kata juru bicara Ikhwanul Muslimin Gehad El-Haddad. “Luka-luka bekas peluru ada di kepala dan dada.”
Departemen Kesehatan Mesir memberikan konfirmasi hanya 21 orang tewas dalam insiden tersebut.
Stasiun televisi Al Jazeera Mesir menunjukkan petugas medis berusaha keras untuk menolong korban yang tiba di rumah sakit di Rabaa al-Adawiya, dan di sebuah masjid di timur laut Kairo. [sa/islampos/world bulletin]
“Mereka menembak tidak untuk melukai. Mereka memang menembak untuk membunuh,” kata juru bicara Ikhwanul Muslimin Gehad El-Haddad. “Luka-luka bekas peluru ada di kepala dan dada.”
Departemen Kesehatan Mesir memberikan konfirmasi hanya 21 orang tewas dalam insiden tersebut.
Stasiun televisi Al Jazeera Mesir menunjukkan petugas medis berusaha keras untuk menolong korban yang tiba di rumah sakit di Rabaa al-Adawiya, dan di sebuah masjid di timur laut Kairo. [sa/islampos/world bulletin]
Spoiler for Sumber:
Quote:
Spoiler for Video:
Quote:
Video
Spoiler for 1:
Spoiler for 2:
Spoiler for 3:
Spoiler for 4:
Spoiler for 5:
0
2.4K
Kutip
18
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan