tuyulasikAvatar border
TS
tuyulasik
Bali Raih Penghargaan Destinasi Pariwisata Terbaik Asia Pasifik


Untuk keenam kalinya Majalah pariwisata DestinAsians memberikan penghargaan kepada Bali sebagai destinasi pariwisata terbaik di Asia Pasifik. Pemberian penghargaan itu sendiri sudah berlangsung dalam acara the Sixth DestinAsians Readers Choice Awards yang diselenggarakan di Grand Hyatt Hong Kong 16 Februari 2011 lalu. Dengan penghargaan ini Pulau Bali berhasil mempertahankan predikatnya sebagai tujuan wisata terbaik berdasarkan survey pembaca media cetak maupun online.

Bali juga mendapatkan dua penghargaan lain untuk kategori resort spa terbaik di Asia Pasifik yang diterima oleh Ayana Resort and Spa dan The Legian. Penerima penghargaan lainnya adalah Burj Al Arab (Dubai), Sofitel Legend Metropole (Hanoi), Peninsula (Hong Kong), Banyan Tree (Phuket), Sangri-La (Manila), Oberoi (New Delhi), Taj Mahall Palace (Mumbai), dan Ritz-Carlton Millenia (Singapore).

Ronald Liem, publisher dan Managing Director majalah DestinAsians mengatakan bahwa masalah finansial baru-baru ini membuat orang lebih berhati-hati dalam melakukan perjalanan. Sementara itu, wilayah Asia Pasifik selalu membuat wisatawan kagum dengan keberagamannya. Hotel, resort, dan layanan penerbangannya adalah salah satu yang terbaik di dunia karena mempunyai standar yang tinggi. Hal ini yang membuat wisatawan selalu ingin mengeksplor wilayah Asia Pasifik walaupun ada hambatan finansial.

Direktur Jenderal Pemasaran Kemenbudpar, DR. Sapta Nirwandar, mengatakan bahwa terjaganya kualitas pelayanan pariwisata Bali menjadi pertimbangan mengapa Bali semakin diminati wisatawan mancanegara. "Salah satu indikator mengenai hal ini adalah sudah keenam kalinya Bali mendapat penghargaan sebagai destinasi pariwisata terbaik versi majalah pariwisata DestinAsians," kata Sapta Nirwandar ketika menerima piagam dan trophy dari majalah pariwisata DestinAsians mewakili Pemerintah Pusat dan Pemda Bali di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Jumat (25/3).

Menurut Sapta, stabilnya kualitas pariwisata Bali mendorong wisatawan untuk datang ke Bali, sehingga setiap tahun jumlah kunjungan wisman ke destinasi ini trennya terus meningkat. "Bila tahun lalu rata-rata kunjungan wisman ke Bali sekitar 5.000 per hari, sekarang meningkat hingga 6.000-7.000 per hari," kata Sapta Nirwandar seraya mengatakan, peningkatan tersebut terkait dengan tingginya kepercayaan wisatawan dunia terhadap Bali.

Sementara itu Menbudpar Ir. Jero Wacik S.E., mengatakan bahwa penghargaan yang diberikan kepada Bali dapat memotivasi daerah lain di Indonesia untuk mengembangkan destinasi wisata dengan bertumpu pada pro-growth, pro-job, pro-poor, dan pro-environment.

Peringkat Daya Saing Pariwisata Indonesia Naik

Peringkat daya saing pariwisata Indonesia tahun 2010 naik signifikan seperti dilaporkan World Economic Forum (WEF). Badan internasional tersebut menyebutkan peringkat pariwisata Indonesia mengalami peningkatan dari semula di peringkat ke-81 menjadi ke-74 dari 139 negara. Sedangkan untuk peringkat Human Development Index (HDI), pariwisata Indonesia jauh lebih baik yaitu berada di urutan 95 dari 139 negara.

Sementara itu karena banyak mendapat kritik, WEF berjanji akan melakukan revisi terhadap sistem dan indikator yang selama ini digunakan untuk menilai daya saing pariwisata. Hal ini mengemuka dalam acara peluncuran laporan Travel and Tourism Competitiveness Index, demikian laporan langsung I Gede Pitana, Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Kemenbudpar, dalam acara Global Tourism Forum (GTF) yang berlangsung di Kota Andorra, Spayol, Senin (7/3) seperti dilansir ANTARA.

Menanggapi apa yang disampaikan oleh Pitana, Ketua Tim WEF, Jennifer Blanke mengakui adanya banyak kelemahan dalam sistem dan indikator yang digunakannya. Lebih lanjut Jennifer mengatakan bahwa timnya akan melakukan modifikasi-modifikasi atau perubahan-perubahan sehingga lebih mampu mencerminkan daya saing pariwisata. Pada kesempatan tersebut, Jennifer juga menjelaskan bahwa daya saing yang diukur tersebut lebih menekankan pada daya saing bagi investor untuk melakukan investasi di suatu negara, bukan mengukur kinerja pariwisata secara real, bukan pula mengukur tingkat ketertarikan wisatawan atau calon wisatawan terhadap suatu destinasi.

Sumber
0
770
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan