- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Cinta dan Jodoh dapat direncanakan ?


TS
arsitekbagus
Cinta dan Jodoh dapat direncanakan ?
Cinta dan Jodoh Dapat Direncanakan?
Hm…..dua kata yang paling popular dan banyak ditulis di ajang tulis Kompasiana ini. Saya tertarik untuk menulisnya karena semua tulisan yang pernah ada tidak menghubungkan kepada mekanisme terbentuknya Cinta dan ataupun Jodoh yang dikaitkan dengan mobilitas dari manusia itu sendiri. Mobilitas menjadi penting karena secara kenyataaannya, Jodoh dan Cinta ini terjadi pada suatu tempat atau lingkungan karena mobilitas manusia, terjadi dimana pelaku berdomisili atau terpapar dengan suatu tempat beserta segala isinya.
Seseorang misal yang lahir dan besar di Soreang, Jawa Barat tidak pernah pergi keluar daerahnya dan tidak pernah keluar dari daerahnya..Maka kalau dia mendapat pasangan di Soreang dengan Orang Soreang atau bukan, maka itu adalah jodohnya. betulkah ? Secara “empirical reality”, itulah yang terjadi. Tapi kalau kita berbicara; “itulah jodohnya” kita sudah berbicara tentang “imanence reality”, karena keimanan kitalah, maka kita yakin dan percaya bahwa itulah jodoh !
Nah ..sekarang kita membuat simulasi, lupakan keimanan kita terhadap “jodoh” tadi. Misalnya kalau orang yang kita ceritakan di Soreang itu mengembara , misalnya ke Afrika, Kongo misalnya dan berdomisili disana. Lantas dia bergaul dan berbaur dengan orang Kongo dan mendapatkan pasangan orang Kongo, maka dengan prinsip yang sama kita akan mengaminkan, bahwa itu adalah jodoh !
Dengan dua contoh diatas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa jodoh itu bisa direncanakan..kita cari dan wujudkan “empirical reality” kita, sesudah kita dapatkan barulah kita bilang bahwa apa yang kita capai adalah “imanence reality”. Jodoh kita !. Thus, anda bisa merencanakan JODOH dan CINTA, ingin dapatkan pasangan gadis Columbia yang hot dan cantik (kalau anda laki2) maka menjadilah imigran ke Columbia !
Nah sekarang bagaiamana dengan Cinta. Ada yang mengaku Cinta Mati (serem banget !), tidak dengan dia matilah aku ! Keren rasanya bilang begitu ! padahal itu anfsu saja….. Dunia tidak selebar daun kelor kata orang Melayu ! Kita akan jatuh Cinta dengan seseorang dimana kita bertemu dengan Pasangan karena mobilitas kita sendiri, karena mengembara dan berdomisili atau bisa karena travel saja. Ada Pemuda Indonesia beristeri dengan gadis Jepang sewaktu menjadi Mahasiswa dan bekerja sebagai TKI di Jepang, juga di Negara2 Australia, Malaysia, Amerika, Inggris, Jerman, Belanda. Thus jangan takut, kalau kita layak pilih sebagai laki2, gadis Manca Negara pun milih kita ! KOsekwensi ya jelas biaya tinggi. Makanya Jodoh dan Cinta perllu biaya.
Faktanya ladang untuk ber Cinta dan berjodoh itu banyak seluruh dunia sesuai dengan Sunatullah. Makanya kenapa mesti patah hati karena Cinta ? kalau sampai patah hati, berarti Salah Konsepsi tentang arti CINTA kalau begitu ! Cengse !.
Kita tinjau sekarang dari kwantitas manusia, ini mernyangkut probabilitas untuk mendapat pasangan. Penduduk dunia kira2 hampir 7 Milyard. Anggap Wanita/Pria rasionya 50/50. Jadi ada masing2 3.5 milyard Laki2 dan Wanita termasuk Anak2. Atau ada sekitar 1,75 milyard masing2 laki2 dan wanita dan ank2. Orang dewasanya diasumsikan ada disekitar 40%, jadi ada 700 juta Laki2 dan 700 juta Wanita dewasa dari berbagai Bangsa. Yang sudah berkeluarga 65%, jadi ada 245 juta masing2 Laki2 dan Wanita lajang !
Jumlah yang banyak, itulah arena untuk berCinta dan berJodoh ! Tentukan dan rencanakan dimana anda akan cari pasangan…Jepang (wanita Jepang pinter ngatur budget RT), Eskimo…Indian, Kazakhstan, Bule lainnya atau Domestik saja….
Cinta dan Jodoh adalah pilihan…hasilnya adalah Nasib dan Takdir……Happy Marketing !
sumber
http://muda.kompasiana.com/2012/10/0...an-493956.html
Pendapatnya agan begimana...
Hm…..dua kata yang paling popular dan banyak ditulis di ajang tulis Kompasiana ini. Saya tertarik untuk menulisnya karena semua tulisan yang pernah ada tidak menghubungkan kepada mekanisme terbentuknya Cinta dan ataupun Jodoh yang dikaitkan dengan mobilitas dari manusia itu sendiri. Mobilitas menjadi penting karena secara kenyataaannya, Jodoh dan Cinta ini terjadi pada suatu tempat atau lingkungan karena mobilitas manusia, terjadi dimana pelaku berdomisili atau terpapar dengan suatu tempat beserta segala isinya.
Seseorang misal yang lahir dan besar di Soreang, Jawa Barat tidak pernah pergi keluar daerahnya dan tidak pernah keluar dari daerahnya..Maka kalau dia mendapat pasangan di Soreang dengan Orang Soreang atau bukan, maka itu adalah jodohnya. betulkah ? Secara “empirical reality”, itulah yang terjadi. Tapi kalau kita berbicara; “itulah jodohnya” kita sudah berbicara tentang “imanence reality”, karena keimanan kitalah, maka kita yakin dan percaya bahwa itulah jodoh !
Nah ..sekarang kita membuat simulasi, lupakan keimanan kita terhadap “jodoh” tadi. Misalnya kalau orang yang kita ceritakan di Soreang itu mengembara , misalnya ke Afrika, Kongo misalnya dan berdomisili disana. Lantas dia bergaul dan berbaur dengan orang Kongo dan mendapatkan pasangan orang Kongo, maka dengan prinsip yang sama kita akan mengaminkan, bahwa itu adalah jodoh !
Dengan dua contoh diatas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa jodoh itu bisa direncanakan..kita cari dan wujudkan “empirical reality” kita, sesudah kita dapatkan barulah kita bilang bahwa apa yang kita capai adalah “imanence reality”. Jodoh kita !. Thus, anda bisa merencanakan JODOH dan CINTA, ingin dapatkan pasangan gadis Columbia yang hot dan cantik (kalau anda laki2) maka menjadilah imigran ke Columbia !
Nah sekarang bagaiamana dengan Cinta. Ada yang mengaku Cinta Mati (serem banget !), tidak dengan dia matilah aku ! Keren rasanya bilang begitu ! padahal itu anfsu saja….. Dunia tidak selebar daun kelor kata orang Melayu ! Kita akan jatuh Cinta dengan seseorang dimana kita bertemu dengan Pasangan karena mobilitas kita sendiri, karena mengembara dan berdomisili atau bisa karena travel saja. Ada Pemuda Indonesia beristeri dengan gadis Jepang sewaktu menjadi Mahasiswa dan bekerja sebagai TKI di Jepang, juga di Negara2 Australia, Malaysia, Amerika, Inggris, Jerman, Belanda. Thus jangan takut, kalau kita layak pilih sebagai laki2, gadis Manca Negara pun milih kita ! KOsekwensi ya jelas biaya tinggi. Makanya Jodoh dan Cinta perllu biaya.
Faktanya ladang untuk ber Cinta dan berjodoh itu banyak seluruh dunia sesuai dengan Sunatullah. Makanya kenapa mesti patah hati karena Cinta ? kalau sampai patah hati, berarti Salah Konsepsi tentang arti CINTA kalau begitu ! Cengse !.
Kita tinjau sekarang dari kwantitas manusia, ini mernyangkut probabilitas untuk mendapat pasangan. Penduduk dunia kira2 hampir 7 Milyard. Anggap Wanita/Pria rasionya 50/50. Jadi ada masing2 3.5 milyard Laki2 dan Wanita termasuk Anak2. Atau ada sekitar 1,75 milyard masing2 laki2 dan wanita dan ank2. Orang dewasanya diasumsikan ada disekitar 40%, jadi ada 700 juta Laki2 dan 700 juta Wanita dewasa dari berbagai Bangsa. Yang sudah berkeluarga 65%, jadi ada 245 juta masing2 Laki2 dan Wanita lajang !
Jumlah yang banyak, itulah arena untuk berCinta dan berJodoh ! Tentukan dan rencanakan dimana anda akan cari pasangan…Jepang (wanita Jepang pinter ngatur budget RT), Eskimo…Indian, Kazakhstan, Bule lainnya atau Domestik saja….
Cinta dan Jodoh adalah pilihan…hasilnya adalah Nasib dan Takdir……Happy Marketing !
sumber
http://muda.kompasiana.com/2012/10/0...an-493956.html
Pendapatnya agan begimana...

0
1.5K
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan