Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ditantang untuk mendatangi para pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Tanah Abang. Mereka kesal karena pernyataan-pernyataan Basuki yang dianggap tak beretika.
Para PKL Pasar Tanah Abang ini menyampaikan langsung tantangan itu di depan Balaikota DKI Jakarta, Jumat (26/7/2013) sore. Mereka, yang terdiri dari puluhan orang PKL, menggebrak-gebrak pagar Balaikota.
"Kami minta klarifikasi omongan Ahok (sapaan Basuki).
Kami tidak mau disebut sebagai mafia. Kami tidak mau disebut preman. Ayo, Ahok, kalau berani datangi kita di Tanah Abang," seru Iwan Landung, koordinator demonstrasi.
Lontaran keras Basuki selama ini, kata dia, tidak beretika dan tidak layak diucapkan oleh pejabat negara seperti Basuki yang menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI. Terlebih lagi, Basuki juga pernah melontarkan pernyataan analogi kalau Satpol PP dengan PKL seperti "Tom and Jerry" yang saling berkejar-kejaran.
Iwan mengatakan, dengan analogi itu,
ia merasa tersinggung karena ia dianggap seperti hewan, kucing dan tikus. Iwan pun menegaskan agar Basuki lebih beretika dalam berbicara.
Pengunjuk rasa lainnya, Samin, meminta Basuki untuk mengklarifikasi ucapannya yang menyatakan kalau hampir seluruh PKL di Pasar Tanah Abang bukanlah warga Jakarta. "Kami warga Jakarta, bohong kalau di sana kebanyakan bukan warga DKI.
Hampir 70 persen pedagang yang berdagang di sana itu warga Jakarta," kata Samin seraya menunjukkan KTP-nya.
Selain itu, ia juga memprotes tindakan Basuki yang mewacanakan untuk menggaji preman hingga Rp 4 juta. Namun, ia justru tidak memperhatikan kondisi PKL.
Sementara terkait rencana Pemprov DKI untuk memindahkan PKL ke Pasar Blok G Tanah Abang, Iwan Landung, Samin, dan lainnya bersepakat untuk menolak tawaran tersebut. Pasalnya, kondisi Pasar Blok G Tanah Abang tidak layak untuk dijadikan sebagai lokasi relokasi PKL.
Blok G, kata Samin, kondisinya memprihatinkan dan kerap dipakai untuk tempat mesum. Ia menuntut Basuki untuk turun langsung mengecek keadaan di Blok G untuk melihat kondisi yang sesungguhnya. Hingga pukul 16.10 WIB, demo itu masih berlangsung.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...i.Tanah.Abang.
Nah lho mentang2 punya jabatan seenaknya ngata2in orang, jdi ada yg nantangin tuh

Semua stujulah pkl harus minggir dari fasilitas publik, yg menarik sikap dewa2 itu menangani PKL
Jokowi, si raja blusukan, yg katanya menyelesaikan masalah langsung dilapangan, gak nongol di lapangan dan mendatangi PKL utk bicara.. ntah mungkin ada agenda pencitraan lain yg lebih penting selain mengatasi masalah utama jakarta diantaranya macet
sementara Ahok seperti biasa, mana mau panas2an.. dari singgasananya, ia tampil bak jagoan, ancam sana ancam sini, ngajak ribut sana sini.. yg seperti biasa hanya wacana bukan aksi nyata.. dan cendrung kontraproduktif gak menyumbang ke solusi real
so kita liat besok2, akankah ahok jagoan yg berani dan tegas dimta panastak ini punya nyali sebesar cocote dan akan melayani tantangan ini, atau seperti biasa kembali melempar seribu sesumbar sambil ngumpet dikolong meja diruangannya yg adem
