- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ratna Sarumpaet: SBY Otak Rekayasa Terorisme


TS
boeladiegh
Ratna Sarumpaet: SBY Otak Rekayasa Terorisme
Quote:
Jika pernyataan Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab, yang menuding Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai pecundang, akan dibawa ke ranah hukum, bagaimana dengan tudingan-tudingan keras aktivis perempuan Ratna Sarumpaet terhadap SBY?
Ketua Presidium Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) ini terus mengusung gerakan untuk melengserkan SBY dan membubarkan Partai Demokrat. Tak hanya itu, Ratna juga menuding SBY sebagai otak skandal korupsi Bank Century.
"Prihatin liat yang bangga masuk Demokrat, yang jelas-jelas dibangun dari korupsi @SBYudhoyono di Bank Century, dan kadernya rata-rata korup," tegas Ratna melalui akun Twitter @RatnaSpaet.
Ratna juga meminta semua pihak untuk tidak menjadi pembela SBY. "Kasian banget masih aja belain @SBYudhoyono. Hope 1 day kamu sadar dia tidak layak dibela. Artinya, kamu sudah tau @SBYudhoyono munafik, otak korupsi Century, budak kapitalis asing, pembunuh demokrasi, miskinkan rakyat?" tulis @RatnaSpaet.
Yang tak kalah gawat, Ratna menyebut SBY telah merekayasa masalah terorisme di Indonesia. "Saya tidak gadaikan Indonesia, tidak korupsi Century kayak @SBYudhoyono. Tidak rekayasa terroris dll," tulis @RatnaSpaet menjawab kicauan @mustofasarkarno: "Apa yang sudah Ratna buat untuk Indonesia?"
"Agil, Ketum NU jelas-jelas antek @SBYudhoyono. Din Samsudin Ketua Muhammadiyah, saya ajak mempersoalkan teroris rekayasa gak maju-maju," tulis @RatnaSpaet. TKP
Ketua Presidium Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) ini terus mengusung gerakan untuk melengserkan SBY dan membubarkan Partai Demokrat. Tak hanya itu, Ratna juga menuding SBY sebagai otak skandal korupsi Bank Century.
"Prihatin liat yang bangga masuk Demokrat, yang jelas-jelas dibangun dari korupsi @SBYudhoyono di Bank Century, dan kadernya rata-rata korup," tegas Ratna melalui akun Twitter @RatnaSpaet.
Ratna juga meminta semua pihak untuk tidak menjadi pembela SBY. "Kasian banget masih aja belain @SBYudhoyono. Hope 1 day kamu sadar dia tidak layak dibela. Artinya, kamu sudah tau @SBYudhoyono munafik, otak korupsi Century, budak kapitalis asing, pembunuh demokrasi, miskinkan rakyat?" tulis @RatnaSpaet.
Yang tak kalah gawat, Ratna menyebut SBY telah merekayasa masalah terorisme di Indonesia. "Saya tidak gadaikan Indonesia, tidak korupsi Century kayak @SBYudhoyono. Tidak rekayasa terroris dll," tulis @RatnaSpaet menjawab kicauan @mustofasarkarno: "Apa yang sudah Ratna buat untuk Indonesia?"
"Agil, Ketum NU jelas-jelas antek @SBYudhoyono. Din Samsudin Ketua Muhammadiyah, saya ajak mempersoalkan teroris rekayasa gak maju-maju," tulis @RatnaSpaet. TKP
ayo yang jago analisis kita kemukakan pendapatnya, apakah mungkin teroris itu merupakan rekayasa

Quote:
Seorang anggota parlemen Iran mengatakan Amerika Serikat dan sekutunya terutama Israel adalah sponsor utama terorisme di dunia.
"Perilaku intimidasi AS dan Eropa terhadap negara-negara yang bertekad independen bukan rahasia umum bagi siapa pun di dunia," kata Mousa Ghazanfarabadi, sebagaimana dilansir Fars News.
Anggota parlemen Iran Komisi Yudisial itu mengemukakan bahwa sikap standar ganda Amerika Serikat dan negara Barat lainnya berkaitan dengan isu-isu global sudah diketahui oleh banyak orang.
"Mereka tidak peduli dengan pelanggaran hak asasi manusia, dan membunuh orang di mana pun demi mempertaruhkan kepentingannya," tegas Ghazanfarabadi.
"Ketika memperkenalkan Iran sebagai (negara) teroris bagi dunia, AS sebenarnya sedang melancarkan hiperpropaganda untuk menutupi kejahatan yang dilakukannya di seluruh penjuru dunia, " tambahnya.
Ghazanfarabadi menekankan bahwa Pentagon menyelenggarakan program akademik cyberwar bagi pasukan militernya, yang sebenarnya merupakan bagian dari pelatihan terorisme terhadap negara lain.
Pada bulan Juni lalu, Washington Post mempublikasikan laporan bahwa AS dan bersama Israel menciptakan virus komputer Flame untuk memata-matai Iran.
US National Security Agency, CIA dan militer Israel bekerja sama untuk menciptakan virus Flame, tulis koran Amerika itu sebulan lalu.
Dan Raviv dan Yossi Melman, baru-baru ini menulis buku berjudul "Spies Against Armageddon: Inside Israel's Secret Wars" yang membongkar keterlibatan langsung agen Israel dalam teror terhadap ilmuwan nuklir Iran. Raviv dalam wawancara dengan televisi CNN mengungkapkan adanya unit khusus di Mossad yang disiapkan untuk meneror ilmuwan nuklir Iran. Raviv mengatakan, hingga kini Israel tidak pernah memilih jalan sanksi maupun perang terbuka, apalagi dialog dengan Teheran. Namun Tel Aviv memilih melancarkan operasi rahasia dan aksi teror terhadap Iran.
Wartawan CBS itu menegaskan bahwa agen spionase Israel dan AS bekerja sama dalam melumpuhkan program nuklir sipil Iran. Selain aksi teror terhadap ilmuwan Iran, mereka menyebarkan virus Stuxnet dan mengumpulkan informasi intelejen berkaitan dengan perkembangan nuklir Iran dan ilmuwannya.
New York Times juga mengungkapkan bahwa Presiden Obama diam-diam memerintahkan serangan cyber yang melibatkan virus komputer Stuxnet terhadap Iran untuk menyabotase program energi nuklir negara itu.
"Barack Obama secara pribadi menurunkan instruksi serangan cyber ke struktur sains dan industri Republik Islam Iran guna menghentikan program nuklir Tehran. Serangan ini telah dimulai sejak mantan Presiden George W. Bush berkuasa, namun ketika Obama memimpin AS serangan ini kian gencar dan sejumlah sektor aktivitas nuklir Iran juga terkena dampaknya," tulis New York Times. TKP
"Perilaku intimidasi AS dan Eropa terhadap negara-negara yang bertekad independen bukan rahasia umum bagi siapa pun di dunia," kata Mousa Ghazanfarabadi, sebagaimana dilansir Fars News.
Anggota parlemen Iran Komisi Yudisial itu mengemukakan bahwa sikap standar ganda Amerika Serikat dan negara Barat lainnya berkaitan dengan isu-isu global sudah diketahui oleh banyak orang.
"Mereka tidak peduli dengan pelanggaran hak asasi manusia, dan membunuh orang di mana pun demi mempertaruhkan kepentingannya," tegas Ghazanfarabadi.
"Ketika memperkenalkan Iran sebagai (negara) teroris bagi dunia, AS sebenarnya sedang melancarkan hiperpropaganda untuk menutupi kejahatan yang dilakukannya di seluruh penjuru dunia, " tambahnya.
Ghazanfarabadi menekankan bahwa Pentagon menyelenggarakan program akademik cyberwar bagi pasukan militernya, yang sebenarnya merupakan bagian dari pelatihan terorisme terhadap negara lain.
Pada bulan Juni lalu, Washington Post mempublikasikan laporan bahwa AS dan bersama Israel menciptakan virus komputer Flame untuk memata-matai Iran.
US National Security Agency, CIA dan militer Israel bekerja sama untuk menciptakan virus Flame, tulis koran Amerika itu sebulan lalu.
Dan Raviv dan Yossi Melman, baru-baru ini menulis buku berjudul "Spies Against Armageddon: Inside Israel's Secret Wars" yang membongkar keterlibatan langsung agen Israel dalam teror terhadap ilmuwan nuklir Iran. Raviv dalam wawancara dengan televisi CNN mengungkapkan adanya unit khusus di Mossad yang disiapkan untuk meneror ilmuwan nuklir Iran. Raviv mengatakan, hingga kini Israel tidak pernah memilih jalan sanksi maupun perang terbuka, apalagi dialog dengan Teheran. Namun Tel Aviv memilih melancarkan operasi rahasia dan aksi teror terhadap Iran.
Wartawan CBS itu menegaskan bahwa agen spionase Israel dan AS bekerja sama dalam melumpuhkan program nuklir sipil Iran. Selain aksi teror terhadap ilmuwan Iran, mereka menyebarkan virus Stuxnet dan mengumpulkan informasi intelejen berkaitan dengan perkembangan nuklir Iran dan ilmuwannya.
New York Times juga mengungkapkan bahwa Presiden Obama diam-diam memerintahkan serangan cyber yang melibatkan virus komputer Stuxnet terhadap Iran untuk menyabotase program energi nuklir negara itu.
"Barack Obama secara pribadi menurunkan instruksi serangan cyber ke struktur sains dan industri Republik Islam Iran guna menghentikan program nuklir Tehran. Serangan ini telah dimulai sejak mantan Presiden George W. Bush berkuasa, namun ketika Obama memimpin AS serangan ini kian gencar dan sejumlah sektor aktivitas nuklir Iran juga terkena dampaknya," tulis New York Times. TKP
Mungkin sajah

Diubah oleh boeladiegh 26-07-2013 15:36
0
4.9K
Kutip
48
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan