Sewa Kulit Paha Jadi Papan Iklan di Jepang Dibayar Rp1,1 Juta Per Hari
TS
aero7
Sewa Kulit Paha Jadi Papan Iklan di Jepang Dibayar Rp1,1 Juta Per Hari
Welcome to my trit
Spoiler for no repost:
Spoiler for iklan:
Quote:
Beberapa perempuan di Jepang tengah gandrung menjual kulit mereka untuk dijadikan lahan beriklan. Menurut biro iklan, cara tersebut ampuh untuk menarik konsumen di Tokyo yang sangat sibuk.
Melansir laman Dailymail Rabu (24/7), biro iklan WIT di Tokyo nekat menempelkan iklan di paha gadis-gadis yang beraktivitas di luar ruangan. Tujuannya sudah pasti mata lelaki.
Mereka mengklaim strategi ini berhasil mengingat banyaknya papan iklan yang berjejer di beberapa tempat dengan beragam layar televisi besar yang menampilkan bermacam-macam iklan.
“Ini adalah tempat yang benar-benar sempurna untuk menempatkan iklan di mana para pria bersemangat untuk melihat, dan gadis-gadis ini setuju untuk memperlihatkan paha mereka sebagai tempat beriklan,” kata CEO WIT, Hidenori Atsumi.
Strategi ini telah menarik lebih dari 3.000 wanita di Tokyo berusia 18 tahun ke atas yang mau mengenakan rok mini dan kaus kaki panjang untuk menarik perhatian. Nantinya, mereka akan menggunakan tato sementara demi menunjukkan produk atau logo perusahaan.
Gadis-gadis ini bisa memakai pakaian apa saja yang mereka suka, tapi WIT meminta agar mereka mengenakan rok pendek dan kaus kaki tinggi untuk lebih menarik perhatian para lelaki ke iklan itu. Mereka bisa memperoleh pendapatan hingga Rp1,1 juta setiap harinya.
Salah satu yang bersedia adalah Miho Matsumoto, gadis asal Tokyo.
“Saya tidak akan melakukan ini jika mereka meletakkan iklan itu di perut saya atau tempat lain yang saya akan merasa malu untuk memperlihatkannya. Tapi jika iklan itu ditempatkan pada paha saya, apa masalahnya?” kilah Matsumoto.
Meskipun demikan, ada kekhawatiran yang muncul apabila perempuan menempeli tubuhnya dengan iklan bisa membuat mereka mempertanyakan citra tubuhnya sendiri. Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan ilmuwan dari University of Chicago menyelidiki kekhawatiran terhadap citra tubuh di kalangan orang dewasa di China.
Para peneliti membagikan kuesioner kepada 930 perempuan dan 893 pria China berusia antara 20 - 45 tahun untuk menentukan prevalensi, faktor risiko, dan efek dari kekhawatiran atas citra tubuhnya sendiri. Hasilnya menunjukkan bahwa citra tubuh perempuan sangat bergantung pada fluktuasi berat badannya, sedangkan pria lebih peduli pada status sosial ekonominya.