- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
haruskah seperti ini???


TS
KiE5484
haruskah seperti ini???
haruskah seperti ini gan?
Seorang gadis 11 tahun yang memakai kursi roda tidak diperkenankan masuk sebuah museum karena kursi rodanya bisa membuat kotor karpet.
Ini sungguh terjadi. Seorang perempuan penerima tamu di Ships of the Sea Museum di Georgia, AS, mengatakan kepada Dr Ken Haas bahwa putrinya, Lexi, tidak boleh menggunakan kursi roda di dalam museum karena bisa membikin kotor karpet.
Dr Haas mengatakan, kursi roda sama kotornya dengan sepatu. Tetapi si perempuan tidak berubah pikiran. Dia menawarkan Lexi menggunakan kursi roda milik museum — yang rodanya dianggap sangat bersih.
Masalahnya, kursi roda Lexi dipilih sesuai ukuran tubuh dan kebutuhannya. Dia tidak bisa bertukar kursi roda begitu saja. Lexi mengidap Kernicterus (juga disebut Bilirubin Encephalopathy), gangguan fungsi otak langka yang disebabkan penumpukan racun bilirubin dalam darah saat dia masih bayi.
Lexi mengalami kerusakan otak permanen yang memaksanya duduk di kursi roda untuk menopangnya dari kepala sampai kaki. Jadi ia tidak bisa menggunakan kursi roda sembarangan yang dimiliki museum itu, tidak peduli seberapa bersih rodanya.
Karyawan museum itu lalu mengatakan, anggota keluarga lain boleh ikut tur di museum, sementara Lexi diharuskan menunggu di luar dan menonton video di TV kecil. Betapa jahatnya. Tak heran keluarga Haas menolak tawaran itu.
Dr. Haas menulis pengalaman tak mengenakkan itu di halaman Facebook Lexi yang terbuka untuk umum, dan dari situlah cerita tersebut diangkat oleh surat kabar lokal dan nasional.
Ships of the Sea Museum mengeluarkan permintaan maaf atas insiden itu, mengatakan bahwa seorang karyawan “salah paham dengan kebijakan penggunaan kursi roda di museum”.
Museum itu juga memecat karyawan tersebut, seperti yang dilansir WCNC. Namun, orangtua lainnya ikut menimpali dengan mengatakan bahwa putranya, yang mengidap penyakit kelumpuhan otot, mengalami kejadian serupa dengan museum itu.
Keluarga Haas mengatakan bahwa mereka tidak berencana melayangkan gugatan, namun mereka ingin menjelaskan betapa kurangnya kesadaran masyarakat terhadap orang-orang difabel.
sumber
http://id.she.yahoo.com/dianggap-men...101254814.html
Seorang gadis 11 tahun yang memakai kursi roda tidak diperkenankan masuk sebuah museum karena kursi rodanya bisa membuat kotor karpet.
Ini sungguh terjadi. Seorang perempuan penerima tamu di Ships of the Sea Museum di Georgia, AS, mengatakan kepada Dr Ken Haas bahwa putrinya, Lexi, tidak boleh menggunakan kursi roda di dalam museum karena bisa membikin kotor karpet.
Dr Haas mengatakan, kursi roda sama kotornya dengan sepatu. Tetapi si perempuan tidak berubah pikiran. Dia menawarkan Lexi menggunakan kursi roda milik museum — yang rodanya dianggap sangat bersih.
Masalahnya, kursi roda Lexi dipilih sesuai ukuran tubuh dan kebutuhannya. Dia tidak bisa bertukar kursi roda begitu saja. Lexi mengidap Kernicterus (juga disebut Bilirubin Encephalopathy), gangguan fungsi otak langka yang disebabkan penumpukan racun bilirubin dalam darah saat dia masih bayi.
Lexi mengalami kerusakan otak permanen yang memaksanya duduk di kursi roda untuk menopangnya dari kepala sampai kaki. Jadi ia tidak bisa menggunakan kursi roda sembarangan yang dimiliki museum itu, tidak peduli seberapa bersih rodanya.
Karyawan museum itu lalu mengatakan, anggota keluarga lain boleh ikut tur di museum, sementara Lexi diharuskan menunggu di luar dan menonton video di TV kecil. Betapa jahatnya. Tak heran keluarga Haas menolak tawaran itu.
Dr. Haas menulis pengalaman tak mengenakkan itu di halaman Facebook Lexi yang terbuka untuk umum, dan dari situlah cerita tersebut diangkat oleh surat kabar lokal dan nasional.
Ships of the Sea Museum mengeluarkan permintaan maaf atas insiden itu, mengatakan bahwa seorang karyawan “salah paham dengan kebijakan penggunaan kursi roda di museum”.
Museum itu juga memecat karyawan tersebut, seperti yang dilansir WCNC. Namun, orangtua lainnya ikut menimpali dengan mengatakan bahwa putranya, yang mengidap penyakit kelumpuhan otot, mengalami kejadian serupa dengan museum itu.
Keluarga Haas mengatakan bahwa mereka tidak berencana melayangkan gugatan, namun mereka ingin menjelaskan betapa kurangnya kesadaran masyarakat terhadap orang-orang difabel.
sumber
http://id.she.yahoo.com/dianggap-men...101254814.html
0
705
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan