Setelah kekalahan 1-0 Indonesia dari Irak pada Kualifikasi Piala Asia 2014, Kisruh sepakbola Indonesia yang selama hampir dua tahun melanda sepakbola Indonesia memang telah “diselesaikan” dalam kesepakatan pada Kongres Luar Biasa PSSI di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (17/3/2013) apakah setelah itu prestasi Tim Nasional Indonesia sudah sesuai dengan ekspektasi para pecinta sepakbola tanah air?

Masih dalam agenda yang sama yaitu Kualifikasi Piala Asia 2014 Tim Nasional Indonesia kembali menerima kekalahan menyakitkan dikandang sendiri dari Arab Saudi 1-2. Pada pertandingan tersebut juga secara mengejutkan PSSI menggantikan Pelatih Luis Manuel Blanco dengan duet Pelatih Rahmad Darmawan dan Jackson F. Tiago. Hal ini bermula dari gaya Pelatih asal Argentina tersebut yang dinilai terlalu keras dalam membenahi fisik Pemain Timnas. Sehingga beberapa Pemain Timnas melakukan protes dan enggan untuk mengikuti latihan. Ironisnya masalah fisik Pemain sudah menjadi momok yang sering menghantui para Pemain Timnas saat bertanding di lapangan.

Berbagai langkah juga terus dilakukan PSSI untuk memperbaiki kualitas permainan Timnas. Mulai dari Naturalisasi, Gonta-ganti Pelatih sampai pada menggelar pertandingan persahabatan dengan Tim-tim berkualitas macam Belanda (0-3), Arsenal (0-7), Liverpool (0-2) dan yang terbaru tentu saja melawan Chelsea (1-8). Secara kualitas permainan, Timnas Indonesia belum menunjukkan peningkatan, masalah fisik dan kebugaran pemain pun masih saja menjadi masalah klasik.

Lalu apa yang salah dengan Sepakbola Indonesia? PSSI kah? Para Pemain kah? Atau para pecinta sepakbola tanah air yang berekspektasi terlalu tinggi?

Silahkan berpendapat...