Ini cerita fiksi ya gan,
semoga bisa memotivasi hidup !
ini Karya ane gan, jadi gak bakal
warning :hanya di pollnya ada kesalahan.
Spoiler for bagi yang tersentuh hatinya, boleh:
Spoiler for Cerita:
KAMU MERASA BODOH, BANTULAH ORANG LAIN. Di tertawakan oleh teman di kelas merupakan hal biasa, itu karena dia selalu saja menjawab salah setiap pertanyaan dari guru.Dia adalah Toni, anak petani yang bersekolah di tempat yang cukup berkelas, ayahnya menyekolahkan karena ingin anaknya mendapatkan pendidikan yang baik, dan berharap Toni bisa menjadi lebih baik darinya.
Toni tahu bahwa ayahnya tidak keberatan kalau harus bekerja keras hanya untuk membiayai sekolahnya yang tergolong mahal, kadang mereka hanya makan nasi bercampur mie kuah yang banyak. Suatu hari Toni merasa malu dengan ayahnya karena dia bukanlah anaknya terpandai di kelasnya, mungkin saja dia yang terburuk.
Malam itu anaknya Toni bercerita tentang hari-hari di sekolahnya, dia merasa begitu bodoh dan malu karena selalu saja salah dalam menjawab pertanyaan. Ayahnya bilang “itu tak apa Toni, jika kamu merasa bodoh, bantulah orang lain”. Anaknya menurut saja, dia pikir hanya itulah yang bisa di lakukan untuk ayahnya.
Jadi pada saat di sekolah Toni mulai berpandangan berbeda. saat tukang sapu di sekolah mau masuk, dia membukakan pintu. Ada yang jatuh, dia bantu berdiri.Ada yang membuang sampah sembarangan, dia yang membuangnya ke tempat sampah. dia juga bilang pada teman-temannya bahwa jika ada yang membutuhkan bantuan, dia bisa meminta bantuannya.
Saat pulang sekolah, seorang teman meminta bantuan untuk menemani dia pulang sampai ke rumah, dengan senang hati Toni menyanggupinya permintaan temannya itu. Sampai di tengah jalan temannya bilang padanya sampai sini saja Toni, Terima kasih. Toni merasa berbeda, ia merasa berharga karena bisa membantu.
Di rumah, Toni menceritakan semua kisahnya di sekolah barusan. Ayahnya bilang “tak ada orang bodoh yang mau melakukan hal seperti itu Toni,kamu mungkin orang pintar yang melakukannya di sekolahmu, tetaplah seperti itu, dan ayah bangga padamu”.