Di sebuah desa di Papua, ada seorang Guru yƍ baik hati, suka membantu & pragmatis.

Suatu hari, dia didatangi oleh seorang anak kecil dgn muka yg sangat sedih.

Sang Guru kasihan dg anak kecil ini & menanyakannya, ternyata anjing kesayangan anak itu sedang sakit dan sekarat.

Anak itu bertanya apakah bisa didoakan supaya sembuh.

Sang Guru setuju mengikuti anak kecil itu dan mendapati seekor anjing yg sekarat.

Sang Guru menengadahkan tangannya dan berdoa :
“Nek arep urip uripo, nek arep modar modaro.”

Anak Papua itu dgn khusuk menyimak doa berbahasa “latin” yƍ singkat tsb & berusaha menghafalnya, utk di ulang2 di depan anjingnya lagi, nanti.

Seminggu kemudian si anak menemui Sang Guru lagi krn ingin berterima kasih krn Anjingnya sudah sembuh

Tetapi trnyta Sang Guru yƍ baik hati itu sedang berbaring sakit. Si anak kecil inipun memanjatkan doa dgn bhs “doa” yg ampuh itu:
“Nek arep urip uripo,nek arep modar modaro”…
Sang Guru terperanjat, tp begitu ingat dg pristiwa bbrp waktu yl, akhirnya tersipu sambil trsenyum kecut..