Tengah malam tadi, Lion Air dan Air Asia menjadi dua pesawat terakhir yang mendarat di Bandara Polonia, Medan, untuk selama-lamanya. Bandara yang sudah beroperasi lebih dari 70 tahun itu hari ini resmi berhenti beroperasi. Perannya digantikan oleh Bandara Kualanamu di Deli Serdang, juga Sumatera Utara, yang berukuran 10 kali lipat lebih luas dari Bandara Polonia.
Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) mulai beroperasi tepat pukul 00.01 WIB, Kamis 25 Juli 2013. Garuda Indonesia bernomor penerbangan GA 181 tujuan Jakarta menjadi pesawat pertama yang terbang dari landasan Kualanamu pada pukul 05.00 WIB pagi tadi. Untuk hari pertama ini, akan ada 118 penerbangan dari Kualanamu.
Lihat penutupan Bandara Polonia dan pengoperasian Bandara Kualanamu di tautan foto-foto ini.
Spoiler for Bandara POLONIA MEDAN:
Bandara Kualanamu yang terletak di Pulau Andalas berdiri di lahan seluas 1.365 hektare dan memiliki panjang landasan 3.750 x 60 meter. Bandara yang dibangun dengan anggaran Rp5,8 triliun ini mampu didarati pesawat berbadan lebar sekelas Boeing 747-400 serta Airbus.
Kualanamu punya luas terminal penumpang sebesar 118.930 meter persegi, dan mampu menampung 8,1 juta penumpang per tahun – bandingkan dengan daya tampung Bandara Polonia yang hanya 900 ribu penumpang per tahun. Pada tahap pengembangan lanjutan, Kualanamu bahkan didesain mencapai kapasitas maksimal untuk melayani hingga 22,1 juta penumpang per tahun.
Menteri BUMN Dahlan Iskan menilai Bandara Kualanamu berpotensi menjadi bandara terbaik di Indonesia. Bandara ini punya keunggulan sistem navigasi yang lebih canggih, stasiun pengisian bahan bakar pesawat yang terintegrasi dengan bandara, dan sistem transportasi kereta api yang juga terintegrasi dan berhenti langsung di areal bandara. Ini menjadikan Kualanamu sebagai satu-satunya bandara di Indonesia yang dilengkapi sistem kereta.
Bandara Kualanamu menerapkan sistem terbuka untuk proses check-in dengan areal check-in yang luas. Ada sebanyak 80 counter check-in yang telah dilengkapi teknologi Baggage Handling System – teknologi penanganan bagasi otomatis yang digunakan pertama kali oleh bandara di Indonesia.
Kualanamu memiliki tingkat pendeteksi keamanan tertinggi hingga level 5. Teknologi ini memungkinkan penumpang untuk melakukan check-in bagasi di counter manapun tanpa takut barangnya tertukar jadwal penerbangan. Bandara ini juga dilengkapi 8 garbarata (avio bridge) yang menghubungkan penumpang langsung dari area keberangkatan di dalam terminal menuju kabin pesawat.
Spoiler for FASILITAS KUALA NAMU INTERNATIONAL AIR PORT:
: Bandara Kuala Namu di Deli Serdang Sumatera Utara resmi beroperasi pada Kamis (25/7/2013) ini. Bandara ini menjadi bandara terbesar kedua di Indonesia.
Dengan posisi sebagai bandara internasional, Kuala Namu dipastikan memiliki berbagai fasilitas canggih untuk memudahkan pergerakan penumpangnya. Apa saja fasilitas yang konon menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Utara tersebut.
Berikut fasilitas Bandara Kuala Namu, seperti dirangkum Liputan6.com dari situs AP 2 dan berbagai sumber:
1. Centralized digital CCTV system
Sistem yang berfungsi memonitor kondisi lingkungan-lingkungan strategis di bandara yang membutuhkan level sekuritas tinggi.
2. Centralized access control system
Sistem berfungsi membatasi hak akses seseorang terhadap suatu area/fasilitas strategis di lingkungan bandara yang memiliki tingkat sekuritas tinggi yang dapat menggunakan metode access card, fingerprint maupun metode recognition di mana sistem ini tersentralisasi kepada suatu server dan storage sehingga memudahkan dalam pengelolaannya. Dan dalam perkembangannya sistem ini diintegrasikan dengan sistem cctv.
3. Common Use Passenger Processing System (CUPPS)
Fasilitas ini dipakai maskapai penerbangan untuk dapat menggunakan counter check-in secara bersama-sama (no dedicated counter).
Dalam perkembangannya CUPPS dapat diintegrasikan dengan Airport Management System (AMS) dan Baggage Handling System (BHS).
Selain itu, beberapa produk CUPPS juga menyediakan beberapa fungsional seperti boarding pass printer, bag tag printer, boarding pass reader, dan sebagainya.
4. Building Management System (BMS)
Sistem pengiriman informasi yang melakukan monitor dan kontrol pada berbagai sistem dan fungsi suatu gedung, seperti chiller, AHU, FCU, conveyor, Xray, Escalator, exhaust fan, dan listrik dan dapat menampilkan dalam bentuk dashboard pemakaian sehingga memudahkan pengelola mengambil keputusan.
5. Baggage Handling System (BHS)
Merupakan layanan berupa konveyor angkutan bagasi penumpang usai melakukan check-in dan melakukan sortir otomatis terhadap bagasi tersebut untuk dikirim ke pesawat sesuai dengan tujuan dan nomor penerbangan.
Teknologi baru yang terdapat pada BHS adalah Radio Frequency Identification (RFID), yang bisa menyortir barang penumpang dengan membaca frekuensi radio yang terdapat pada tag bagasi. Karena menggunakan frekuensi radio, tag ini tetap bisa dibaca walaupun tag-nya tertindih oleh bagasi.
6. Flight Information Display System (FIDS)
Layanan yang menyediakan informasi penerbangan (keberangkatan dan kedatangan) yang biasanya menggunakan TV flat screen sebagai alat display-nya di lokasi-lokasi strategis di bandara, hotel, serta lokasi-lokasi lainnya di luar bandara. Teknologi terbaru FIDS antara lain bisa melakukan reservasi untuk penerbangan, hotel, ataupun taksi. Selain itu, informasi realtime mengenai cuaca, yang mempengaruhi penerbangan, juga tersedia pada FIDS.
7. Airport Management System (AMS)
Sistem yang digunakan untuk pengelolaan kegiatan operasional bandara maupun kegiatan yang terkait dengannya disisi aoronautical, mulai dari pengaturan jadwal penerbangan, alokasi sumber daya (gate, parking stand, baggage claim, garbarata dan lain-lain), pencatatan kegiatan penerbangan (block on/block off, take off, landing, dan lain-lain), penyampaian informasi penerbangan baik secara tampilan (FIDS) maupun voice (Public Announcement), pembuatan billing untuk maskapai penerbangan, pelaporan data statistik serta kegiatan lainnya.
8. Network Monitoring System
Sebuah sistem untuk melakukan monitoring jaringan di seluruh bandara, sehingga administrator dapat menerima peringatan ketika terjadi gangguan pada jaringan.
9. Automatic Public Announcement System
Layanan publik menggunakan pengeras suara berfungsi pemanggilan boarding, pemberitahuan informasi penerbangan, dan lainnya secara otomatis sesuai data penerbangan realtime, dimana dalam prosesnya sistem ini dapat diintegrasikan dengan sistem AMS.
Selain itu dalam perkembangannya sistem ini juga dapat diintegrasikan dengan alarm system agar bisa segera memberikan pengumuman bila terjadi keadaan darurat.
10. Master Clock
Sistem yang mensinkronisasi seluruh informasi waktu pada perangkat yang terdapat di dalam maupun di luar Terminal Bandara.
11. Parking Management System
Sistem parkir yang dapat memberikan informasi kapasitas parkir, jumlah parkir tersedia di tiap area, laporan pendapatan parkir yang menggunakan man-less counter pada pintu masuk, dan menggunakan gate yang dilengkapi kamera.
Teknologi terbaru yang dapat di terapkan saat ini adalah, dengan menempatkan kios untuk memberi kemudahan pembayaran dengan electronic cash, dan menambahkan RFID digunakan untuk mobil atau motor yang menggunakan fasilitas parkir berlangganan.
12. Contact Center Service
Layanan pusat informasi tentang jadwal penerbangan, informasi tenant, serta mengakomodir handling complaint dengan bantuan Customers Relationship Management. Sehingga memudahkan untuk memonitor unit yang banyak menghadapi permasalahan dan meningkatkan Customers Satisfaction Level
Selain itu, terdapat layanan tambahan lain seperti Electronic Point of Sales (E-POS) yakni layanan berupa perangkat-perangkat yang dipasang pada tenant-tenant di bandara untuk mencatat seluruh kegiatan transaksi penjualan.
Kemudian Airport Advertising System untuk fasilitas beriklan. Adapula Airport Mobile Apps, E-Kiosk, fasilitas Bebas Wi-Fi. (Nur)
Spoiler for PENAMPAKAN KUALA NAMU:
PENAMPAKAN BANDARA KUALA NAMU
Ane bangga jadi oRang medan Gan
Spoiler for WAJIB:
Bantu ane dengan ini gan,biar ane bisa berkarya lagi
UPDATE I
Spoiler for UPDATE>dahlan evaluasi Kuala namu hari pertama:
Soft operation Bandara Kuala Namu, Deliserdang, mulai Kamis (25/7), menjadi perhatian khusus Menteri BUMN Dahlan Iskan. Dia bahkan menyatakan akan pulang lebih siang dari sarana pengganti Bandara Polonia itu untuk melakukan evaluasi.
"Besok kita evaluasi ya. Karena itu saya akan pulang agak siang karena kita akan evaluasi semua, traffic dan lain-lain," ucap Dahlan sebelum menyambut kedatangan pesawat penumpang terakhir yang mendarat di Bandara Polonia, Medan, Rabu (24/7) tengah malam.
Dahlan mengaku sudah mencoba akses ke Bandara Kuala Namu, Rabu (23/7) petang. Dia mengaku bisa mencapai bandara itu dari Medan sekitar setengah jam. "Tadi sore tidak terlalu lancar karena ada truk mogok dan terguling yang menghalangi perjalanan dan masih ada pengelasan di bandara. Evaluasi kita lakukan besok pagi. Itu yang ril, mudah-mudahan tidak ada lagi pengerjaan yang mengganggu penumpang," sebut Dahlan.
Sejauh ini, sisi udara Bandara Kuala Namu sudah rampung 100 persen. "Untuk fasilitas lain, besok kita lihatlah," sambungnya.
Mantan Dirut PLN ini juga memaparkan pengoperasian Bandara Kuala Namu tidak bisa menunggu rampungnya jalan tol dan jalan arteri ke sarana itu. Jika itu dilakukan maka pengoperasian sarana itu baru bisa dilakukan 2 tahun lagi.
Pengerjaan jalan tol dan jalan arteri menuju Bandara Kuala Namu terus dilakukan. Dia berharap pengerjaan itu tidak mengganggu arus lalu lintas.
Mengenai banyaknya lokasi jalan yang tidak memiliki lampu penerangan, Dahlan mengatakan, itu merupakan domain Kementerian Pekerjaan Umum.
Bandara Kuala Namu memulai soft operation Kamis (25/7). Pengoperasiannya seiring dengan ditutupnya Bandara Polonia Medan setelah 85 tahun beroperasi pada Rabu (24/7) sekitar pukul 24.00 WIB.
Dimulainya soft operation Bandara Kuala Namu ditandai dengan mendaratnya pesawat yang membawa rombongan Dahlan Iskan dari Bandara Polonia. Pesawat itu merupakan pesawat pertama yang landing di sana.
UPDATE II TRANSPORTASI KE KUALANAMU
Spoiler for TRANSPORTASI:
Spoiler for 1.KERETA API:
Mengingat aksesibilitas jalan raya dari dan menuju Bandara Kualanamu masih belum maksimal, para calon penumpang diimbau untuk memanfaatkan sarana moda Kereta Api Bandara.
Kereta Api Bandara Kualanamu merupakan fasilitas khusus berbasis rel pertama bagi bandara di Indonesia. Transportasi yang dikelola PT Railink ini tersebut mengantar dan menjemput penumpang dari Stasiun Besar Medan menuju Bandara Kualanamu juga sebaliknya.
Dari Stasiun Medan, KA akan berangkat menjelang penerbangan pertama, pukul 03.55 WIB. Kemudian pemberangkatan terakhir dari Bandara Kualanamu menuju Medan seusai penerbangan terakhir, pukul 24.15 WIB. Tarif untuk KA Bandara ini adalah Rp 80.000 per orang untuk sekali jalan, dengan waktu tempuh rata-rata selama 45 menit.
Spoiler for 2.TAKSI:
Pilihan lain selain KA Bandara adalah dengan menggunakan taksi, dengan jarak tempuh sekitar 40 kilometer dari Kota Medan dan lama perjalanan sekitar 60-90 menit pada kondisi lalu lintas lancar. Tarif resmi rata-rata per sekali jalan dari Kota Medan ke Kualanamu berkisar Rp 145.000.
Spoiler for 3.BUS DAMRI atau ALS:
Tersedia pula angkutan khusus Bus Damri yang tersedia di dua lokasi di Kota Medan dengan waktu tempuh yang tak terpaut jauh dengan taksi. Bagi pengguna jasa, Damri menyediakan Shelter di Jalan Gatot Subroto (Carrefour) dengan tarif Rp 15.000, dan satu shelter lagi di Amplas dengan tarif Rp 10.000 per orang per sekali jalan.
Selain angkutan Bus Damri, tersedia pula shelter bus yang dipersiapkan PO Bus ALS di Binjai dengan tarif Rp 30.000 per orang.