Ibu nilai bayinya berparas buruk (Foto: Dailymail)

KOMPAS.com — Ternyata tak semua orangtua bisa menerima kehadiran anak-anak mereka sebagai bocah yang cantik dan tampan. Pasalnya, menurut sebuah survei baru-baru ini, hampir satu dari lima orangtua muda diam-diam merasa bayi mereka berparas buruk.

Hal ini tentu bertentangan dengan keyakinan selama ini bahwa orangtua akan menganggap anak-anak mereka anak paling cakep sedunia. Buktinya, masih ada 82 persen orangtua yang mengatakan mereka bangga dan percaya bahwa bayi mereka adalah hal yang paling indah yang pernah mereka lihat.

Jajak pendapat yang digelar oleh situs PromotionalCodes.org.uk ini melibatkan 1.000 orangtua mengenai perasaan dan reaksi mereka ketika pertama kali menatap mata bayi mereka. Dari 18 persen yang mengaku kecewa dengan penampilan anak mereka, lebih dari separuhnya telah membahas perasaan itu dengan pasangan mereka.

Hanya 8 persen dari kelompok tersebut yang mengungkapkan kekecewaan mereka pada orang lain. Sebagian besar dari mereka hanya menelan kekecewaan tersebut dan berdiam diri mengenai pandangan masyarakat kelak.

"Ada banyak tekanan pada orangtua baru dalam segala hal, dan ini adalah sesuatu yang masih tabu dan belum terlalu banyak dibicarakan,” ungkap salah seorang ayah yang menjadi responden.

"Semua orang tampaknya berpikir bayi mereka adalah mahluk yang paling indah di bumi. Sebagai orangtua baru Anda merasa harus mengatakan hal yang sama, meskipun secara pribadi Anda percaya bahwa bayi Anda berparas buruk,” tambahnya.

Juru bicara situs diskon yang melakukan survei tersebut mengatakan bahwa sebagai orangtua, kita memang telah "diprogram" untuk mencintai bayi kita apa adanya. Jajak pendapat pun sangat mendukung teori bahwa kita semua jatuh cinta dengan anak cucu kita pada pandangan pertama.

"Tapi menariknya, mencintai bayi tidak harus berarti Anda berpikir bahwa bayi Anda cantik atau tampan. Tampaknya setiap orang tua merasakan tekanan untuk mengatakan bayi mereka sangat cantik atau lucu, tapi hanya empat dari lima orangtua yang benar-benar percaya itu,” tambahnya.

KOMPAS.com