Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kerap meledak-ledak saat berbicara. Dia juga dikenal galak kepada para bawahannya dalam bekerja.
Tak jarang Ahok kerap mengumbar ancaman dan sanksi bagi bawahannya yang membandel. Atas sikapnya itu, Ahok mengaku kerap dikritik oleh para sahabatnya.
Mereka khawatir ada pihak yang tak senang kepada Ahok. "Lu jangan galak-galak Hok. Bisa mati dibunuh orang lu gara-gara kesel sama lu," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (24/7).
Namun, Ahok tak mau ambil pusing. Ahok mengakui PNS di DKI banyak yang 'nyeleneh' dalam bekerja. Karenanya dia harus galak kepada mereka.
Berikut enam ancaman sanksi dari Ahok kepada para bawahannya yang bandel.
Spoiler for Pertama:
1. Dirotasi jadi 'penjaga makam'
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengancam akan merotasi pegawai dinas pajak yang nakal ke Dinas Pertamanan dan Pemakaman. Ancaman itu dilontarkannya karena saat rapat membahas proyeksi APBD Tahun 2014, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) memproyeksikan APBD DKI hanya tahun depan Rp 51 Triliun.
"Kita ancam pindahin bapak ibu semua ke pemakaman. Pak gubernur itu kecewa cuma masuk ke ruangan," ujar Ahok saat memberikan pengarahan sistem pajak online kepada kepala dinas pajak dan 300 pegawai di Balai Kota Jakarta, Rabu (24/7).
Ahok mengaku mendapatkan informasi bahwa pengusaha mengubah pembayaran yang awalnya sistem online menjadi konvensional. Parahnya petugas dinas pajak yang mengajari pengusaha tersebut.
"Kurang ajarnya oknum pajak yang ajarin," tegasnya.
Menurutnya banyak PNS yang ingin pindah ke Dinas pajak. Namun, prinsip mereka melupakan dosa lama atau rekonsiliasi.
"Sementara PNS rata-rata minta pindah ke pajak. Mungkin orang pajak dipindah ke taman dan pemakaman," katanya.
Spoiler for Kedua:
2. Dirotasi jadi petugas kebersihan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kecewa dengan kinerja pegawai pajak di DKI. Sebab, APBD DKI tahun depan diproyeksikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI hanya Rp 51 Triliun.
Ahok pun meminta para pegawai pajak bekerja serius dan tak bermain soal pajak. Jika tidak, Ahok berjanji akan memberi sanksi, salah satunya adalah memindahkan mereka ke Dinas Kebersihan.
Menurut Ahok, saat ini ada 200 PNS Dinas Kebersihan yang hendak pensiun. Karena itu, dia bisa saja memindahkan mereka ke Dinas Kebersihan jika tak bekerja dengan benar.
"Ini saja ada 200an pegawai di Dinas Kebersihan mau pensiun, bisa saja bapak ibu saya pindahin ke sana biar saja suruh bersih-bersih," tegas Ahok saat memberikan pengarahan sistem pajak online kepada kepala dinas pajak dan 300 pegawai di Balai Kota Jakarta, Rabu (24/7).
Spoiler for Ketiga:
3. Tak dinaikan pangkat
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyayangkan sikap Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Pusat, Toga Torop yang mencoba menyogok wartawan di depan umum agar keluhan seorang petugas kebersihan soal kecilnya honor yang diterima tak diberitakan.
"Itu enggak boleh, enggak boleh seperti itu," ujar Ahok usai usai peluncuran buku 'Serdadu Jakarta Baru' oleh Cyrus Network di Pejaten, Jakarta Selatan, Minggu (21/7).
Ahok menambahkan, sebenarnya sejumlah kepala suku dinas nantinya diproyeksikan dan digadang menjadi kepala dinas. Berhubung sikapnya yang ingin menyogok wartawan, amat mencoreng pejabat publik.
"Kalau seperti itu namanya langsung kita coret dari calon kadis, enggak bakal nantinya jadi kadis," ancam Ahok.
Spoiler for Keempat:
4. Dipidanakan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengancam akan memidanakan para pejabat di Suku Dinas Pekerjaan Umum (Sudin PU) DKI Jakarta jika terbukti menggelembungkan anggaran gaji penjaga pintu air dan kebersihan.
Menurut Ahok, tiap Sudin PU menerima anggaran Rp 400 juta per bulannya untuk gaji pekerja. Namun, masih ada pekerja yang mengaku belum digaji sejak Februari lalu.
"Kita akan cek. Kalau ketahuan dia menipu, (maka) kita mau pidanakan," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta, Kamis (16/5).
Menurut Ahok, gaji para pekerja telat dibayarkan selama empat bulan karena Kepala Dinas PU DKI tidak menandatangani bukti gaji para pekerja. Kepala Dinas PU beralasan belum menerima laporan terkait nama-nama para pekerja.
"Mereka hilang, enggak lapor-lapor, yang kerja di sungai itu siapa? Yang jadi korban yang benar-benar kerja," kata Ahok.
Spoiler for Kelima:
5. Dicopot dari jabatan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan mencopot pegawai di Dinas Perpajakan. Sebab tujuannya mengubah sistem pajak dengan online untuk meningkatkan pendapatan sebanyak 3 kali lipat.
Namun orang pajak membantah. Mereka justru berbeda pendapat dengan Ahok, dan menganggap mustahil pajak bisa meningkat 3 kali lipat bila menggunakan sistem online.
"Makanya di lapangan sudah banyak mengganti mesin-mesin dari yang bisa online ke tidak online. Makanya besok saya mau kasih pengarahan ke orang pajak, kalau kamu masih begitu nanti akan kita copot, nanti kita tukar, banyak orang yang mau kerja di pajak kan? Kita tuker," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (23/7).
Ahok beranggapan masih banyak pengusaha yang mau membayar pajak dengan benar. Tetapi, para pengusaha banyak yang ketakutan jika pembayaran melonjak 3 kali.
"Apakah tidak akan diperiksa kejadian 2 tahun yang lalu, nah ini yang mau kita cari format hukumnya, pemutihannya gimana," kata Ahok menandaskan.
Spoiler for Keenam:
6. Dipecat dari PNS DKI
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyatakan sepanjang semester I 2012, aksi korupsi paling banyak dilakukan oleh pemerintah daerah. DKI Jakarta dinobatkan sebagai provinsi terkorup.
Meski mengaku belum menerima laporan resmi dari PPATK, Ahok mengaku penasaran ingin tahu siapa saja pegawai di DKI yang terindikasi korupsi. Jika sudah diketahui, Ahok berjanji akan memberi sanksi.
"Kalau sudah dapat namanya nanti. Kita pingin kenaikan pangkat orang dari laporan PPATK, siapkan MoU resminya," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis (3/1).